Analisa Regresi Linear Berganda Regresi Logistik

Grafik perbandingan Model Probit Biner dan Logit Biner dapat dilihat dari Gambar 2.10. Gambar 2.10 Grafik Perbandingan Logit dan Probit Benoit, 2009

2.10 Analisa Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis regresi yang variabel tak bebas Y ditentukan oleh sekurang-kurangnya dua variabel bebas X dan setiap variabel X maupun variabel Y hanya berpangkat satu linier. Studi pemilihan moda transportasi pada umumnya mempunyai dua atau lebih variabel tidak bebas dengan bentuk sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + ... + b m X m 2.24 dimana: X 1 = variabel bebas 1. X 2 = variabel bebas 2. X 3 = variabel bebas 3. Universitas Sumatera Utara X m = variabel bebas m. a = nilai y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu – Y. b 1 = kemiringan slope yang berhubungan dengan Variabel X 1. b 2 = slope yang berhubungan dengan X 2.

2.11 Regresi Logistik

Di dalam statistik, regresi logistik seringkali disebut model logistik atau model logit, digunakan untuk memprediksi kemungkinan probabilitas dari suatu kejadian dengan data fungsi logit dari kurva logistik. Bentuk analisis regresi banyak menggunakan beberapa variabel yang berupa numerik atau kategoris. Regresi Logistik adalah bagian dari analisis regresi yang dapat digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1. Tidak seperti regresi linier biasa, regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel independen dan dependen secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengukuti pola kurva linier. Regresi logistik akan membentuk variabel prediktorrespon yang merupakan kombinasi linier dari variabel independen. Nilai variabel prediktor ini kemudian ditransformasikan menjadi probabilitas dengan fungsi logit. Regresi logistik bertujuan untuk menanggulangi kelemahan dari LPM Linear Probability Model yang dapat memberi hasil kurang memuaskan, karena menghasilkan probabilitas taksiran yang kurang dari nol atau lebih dari satu. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini, yang dapat menjamin nilai variabel terikat terletak antara 0 dan 1 sesuai dengan teori probabilitas adalah dengan model CDF Cummulative Distribution Function. Dengan CDF yang memiliki dua sifat yaitu: 1. Jika variabel bebas naik, maka PY i = 1X i juga ikut naik, tetapi tidak pernah melewati rentangan 0 – 1. 2. Hubungan antara P i dan X i adalah non linier, sehingga tingkat perubahannya tidak sama, kenaikannya semakin besar kemudian mengecil. Ketika nilai probabilitasnya mendekati nol, tingkat penurunannya semakin kecil, demikian juga ketika nilai probabilitasnya mendekati satu, maka tingkat kenaikannya semakin kecil.

2.12 Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8