a. Arah kemiringan kedua kurva adalah negatif, hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar selisih waktu tempuh menuju stasiun keberangkatan antara kedua moda akan semakin memperkecil probabilitas pemilihan KA Bandara.
b. Kedua kurva berpotongan tepat pada probabilitas pemilihan KA Bandara 50,
dan selisih waktu tempuh menuju stasiun keberangkatan 30 menit .
c. Bila selisih waktu tempuh menuju stasiun keberangkatan Kereta Api Bandara
dan Bus Bandara lebih kecil 30 menit maka kurva probit berada di atas kurva logit dan sebaliknya.
5. Sensitifitas Terhadap Atribut Pelayanan
Berdasarkan analisa sensitifitas terhadap perubahan atribut Pelayanan pada Gambar 4.27, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Gambar 4.27 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner terhadap Pelayanan service
Universitas Sumatera Utara
a. Arah kemiringan kedua kurva adalah positif, menunjukkan bahwa semakin
besar selisih pelayanan antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara akan semakin memperbesar probabilitas pemilihan KA Bandara.
b. Kedua kurva berpotongan tepat pada probabilitas pemilihan Kereta Api
Bandara 50, dan selisih pelayanan sebesar 5 .
c. Bila selisih pelayanan Kereta Api Bandara dan Bus Bandara lebih besar dari
5 maka kurva probit berada di atas kurva logit sebaliknya jika selisih pelayanan Kereta Api Bandara dan Bus Bandara lebih kecil dari 5 maka
kurva probit berada di bawah kurva logit . Dari kelima perbandingan kurva antara model logit dan model probit dapat
kita lihat bahwa pada model logit menunjukkan kurva yang lebih bersifat linear datar dibandingkan dengan kurva yang didapatkan dari model probit.
Untuk menyimpulkan model mana yang lebih baik antara keduanya tidaklah mudah, namun dalam proses pengerjaan perhitungan diperoleh bahwa model logit
menunjukkan cara yang lebih mudahpraktis dibandingkan model probit.
4.6 Tinjauan Aspek Ekonomi dan Sosial Angkutan Bus Bandara
Kehadiran Bus Bandara sebagai moda transportasi umum menuju dan dari Bandara Kuala Namu sangat membantu masyarakat dari sisi biaya. Hal ini
dikarenakan tarif menggunakan Bus Bandara tergolong murah yaitu Rp. 15.000 per
Universitas Sumatera Utara
orang. Ini diperlihatkan dari Tabel 4.9 bahwa 68,18 pelaku perjalanan pengguna Bus Bandara memilih Bus Bandara karena alasan pertimbangan harga murah.
Jika tarif Bus Bandara ini dapat dipertahankan apalagi diturunkan harganya sementara disisi lain operator Bus Bandara semakin meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan kepada masyarakat maka minat masyarakat untuk menggunakan Bus Bandara pasti akan semakin meningkat juga.
Jika kondisi ini sudah terbentuk maka diharapkan penumpang Kereta Api Bandara juga secara perlahan-lahan akan beralih ke Bus Bandara sehingga frekuensi
keberangkatan Kereta Api Bandara dapat dikurangi. Hal ini tentunya akan mengurangi beban jalan dan sekaligus memberikan dampak sosial bagi masyarakat
kota Medan, yaitu akan mengurangi kemacetan lalulintas di kota Medan khususnya jalan-jalan yang dilalui Kereta Api Bandara.
Dalam tulisan ini akan diuraikan perhitungan tarif Bus Bandara perhitungan biaya pokok angkutan Bus Bandara yang dikeluarkan oleh Perum Damri.
1. Karakteristik Kendaraan a. Tipe
: Bus Sedang b. Jenis Pelayanan
: PATAS AC c. Kapasitas
: 27 seat d. Load Factor
: 70 2. Produksi per kendaraan
a. Km tempuh hari : 330 km
b. Waktu operasi hari : 20 jam
c. Kecepatan rata-rata perjalanan : 30 kmjam
Universitas Sumatera Utara
d. km efektif bus hari : 296 km
e. Km tanpa muatan hari bus : 34 km
f. Frekuensi angkut penumpang hari : 8 kali
g. Km tempuh rata-rata frekuensi : 37 km
h. Hari operasi bulan : 25 hari
i. Km tempuh bulan bus : 8.250 km
j. Km tempuh tahun bus : 99.000 km
3. Biaya per Kendaraan – Km. a. Biaya Langsung
1. Penyusutan a. Harga Kendaraan
: 605.550.000 rupiah b. Masa Penyusutan n
: 5 tahun c. Nilai residu
: - d. Bunga Bank
: - e. Penyusutan bus – km
: 1.019 rupiah Harga Kendaraan – nilai residu
Km Tahun x masa penyusutan 2.
Bunga Modal tahun a.
Jangka waktu pinjaman : - tahun b.
Modal Pinjaman 30 harga kendaraan : - rupiah c.
Bunga modal km : - rupiah n-12 x modal pinjaman x bunga bank
Km tahun x jangka pinjaman
3. Gaji dan Bonus Awak Kendaraan
Universitas Sumatera Utara
a. Susunan awak kendaraan
i. Supir : 1 orang
b. Biaya awak kendaraan tahun 1. Gaji upah Rp. ……… hari
: 1.500.000 rupiah 2. Insentif Rp. ……… hari
: 1.000.000 rupiah c. Biaya awak kendaraan – km
: 303 rupiah
4. Biaya BBM a. Pemakaian BBM bus hari
: 66 liter b. Km tempuh hari
: 330 km c. Harga BBM sebelum kenaikan
: 4.500 rupiah d. Pemakaian BBM
: 5 km liter e. Biaya BBM bus hari
: 297.000 rupiah f. Biaya BBM bus km
: 900 rupiah
5. Ban a. Jumlah Pemakaian
: 6 buah b. Daya Tahan Ban
: 30.000 km c. Harga ban buah
: 1.550.000 rupiah d. Biaya ban bus km
: 310 rupiah
6. Penanaman Freon AC a. Harga Freon
: 184.500 rupiah b. Pemakaian Freon
: 3 kg c. Daya tahan Freon
: 6 bulan d. Biaya penanaman Freon bus km : 134 rupiah
Universitas Sumatera Utara
7. Service Kecil a. Dilakukan tiap km
: 5.000 km b. Biaya bahan
1. Oli mesin 10 liter x Rp21.500 : 215.000 rupiah
2. Minyak gemuk 1Kg x Rp27.000 : 27.000 rupiah
3. Minyak rem 1 liter x Rp40.250 : 40.250 rupiah
4. Solar bensin 2 liter x Rp4.500 : 9.000 rupiah
c. Upah service : 150.000 rupiah
d. Biaya service kecil km : 88 rupiah
8. Service Besar a. Dilakukan tiap km
: 10.000 km b. Biaya Bahan
1. Oli mesin 10 liter x Rp21.500 : 215.000 rupiah
2. Oli Gardan 4 liter x Rp30.000 : 120.000 rupiah
3. Oli Transmisi 5 liter x Rp30.000 : 150.000 rupiah
4. Minyak gemuk 1kg x Rp27.000 : 27.000 rupiah
5. Minyak rem 1liter x Rp40.250 : 40.250 rupiah
6. Filter Udara 1 buah x Rp95.000 : 95.000 rupiah
7. Filter Oli 1 buah x Rp60.5000 : 60.500 rupiah
8. Filter Solar 2 buah x Rp 20.000 : 40.000 rupiah
9. Solar bensin 2 liter x Rp4.500 : 9.000 rupiah
c. Ongkos service : 150.000 rupiah
d. Biaya service besar km : 91 rupiah
Universitas Sumatera Utara
9. Overhaule Mesin a. Dilakukan tiap 200.000 km
: 200.000 km b. Overhaule 10 harga kendaraan
: 60.555.000 rupiah c. Biaya overhaule kendaraan – km
: 303 rupiah 10. Penambahan Oli Mesin
a. Penambahan oli mesin hari : 0,5 liter
b. Km tempuh hari : 330 km
c. Harga oli liter : 21.500 rupiah
d. Biaya penambahan oli kendaraan km : 33 rupiah 11. Cuci Kendaraan
a. Biaya cuci kendaraan : 25.000 rupiah
b. Biaya cuci kendaraan km : 84 rupiah
12. Pemeliharaan dan Reparasi tahun a. Biaya pemeliharaan 0,5 HK
: 3.027.750 rupiah b. Biaya pemeliharaan kendaraan-km : 31 rupiah
13. STNK a. Biaya STNK Kendaraan tahun
: 2.000.000 rupiah b. Biaya administrasi pengurusan STNK
: 200.000 rupiah c. Biaya STNK Kendaraan Km
: 22 rupiah 14. KEUR
a. Frekuensi Keur tahun : 2 kali
b. Biaya setiap kali Keur : 120.000 rupiah
c. Biaya Keur tahun : 240.000 rupiah
Universitas Sumatera Utara
d. Biaya Administrasi Keur tahun : 60.000 rupiah
e. Biaya Keur kendaraan tahun : 3 buah
15. Asuransi Kendaraan a. Biaya Asuransi Kend.thn 2,5HK : 15.138.750 rupiah
b. Biaya Asuransi Kendaraan km : 153 rupiah
16. Retribusi parkir kendaraan bus a. Retribusi parkir kend. bus sekali masuk
: 3.000 rupiah b. Retribusi parkir kendaraan bus tahun
: 7.200.000 rupiah c. Biaya retribusi parkir kendaraan buskm
: 73 rupiah Rekapitulasi Biaya Langsung Kendaraan – Km
1. Penyusutan : 1.019 rupiah
2. Bunga modal : -
3. Gaji dan bonus : 303 rupiah
4. BBM : 900 rupiah
5. Ban : 310 rupiah
6. Freon : 134 rupiah
7. Service kecil : 88 rupiah
8. Service besar : 91 rupiah
9. Overhaule mesin : 303 rupiah
10. Penambahan oli mesin : 33 rupiah
11. Cuci Kendaraan : 84 rupiah
12. Pemeliharaan dan reparasi : 31 rupiah
13. STNK : 22 rupiah
Universitas Sumatera Utara
14. Keur : 3 rupiah
15. Asuransi kendaraan : 153 rupiah
16. Retribusi parkir kendaraan bus : 73 rupiah
Jumlah : 3.547 rupiah
b. Biaya tidak langsung 1. Biaya Pegawai selain awak kendaraan
a. Gaji bulan : 1.500.000 rupiah
b. Lembur termasuk insentif : 1.000.000 rupiah
c. Tunjangan sosial : 500.000 rupiah
Jumlah : 3.000.000 rupiah
Biaya pegawai selain awak kendaraan km bus : 364 rupiah ii.
Biaya pengelolaan tahun kendaraan a. Penyusutan bangunan kantor
: 2.500.000 rupiah b. Penyusutan Pool dan bengkel
: 2.500.000 rupiah c. Penyusutan inventaris alat kantor
: 1.500.000 rupiah d. Penyusutan sarana bengkel
: 2.000.000 rupiah e. Biaya administrasi kantor ATK
: 6.000.000 rupiah f. Biaya pemeliharaan kantor
: 3.000.000 rupiah g. Biaya pemeliharaan pool dan bengkel
: 2.500.000 rupiah h. Biaya listrik an air
:12.000.000rupiah i. Biaya telepon radio komunikasi
: 7.500.000 rupiah j. Pajak
: 5.000.000 rupiah k. Biaya common use
:205.691.760 rupiah
Universitas Sumatera Utara
l. Biaya sewa lahan di luar Bandara : 50.000.000 rupiah
m. Biaya pemasaran dll : 15.000.000 rupiah
Jumlah : 315.191.760 rupiah
Biaya Pengelolaan kendaraan km : 3.184 rupiah
Biaya tidak langsung per kendaraan km 1.
Biaya pegawai selain awak kendaraan : 364 rupiah 2.
Biaya pengelolaan : 3.184 rupiah Jumlah
: 3.547 rupiah c. Biaya Pokok kendaraan km
1. Biaya Langsung : 3.547 rupiah
2. Biaya Tidak Langsung : 3.184 rupiah
Jumlah : 6.731rupiah
4. Biaya Operasi Kendaraan Bus + Keuntungan Pengusaha Biaya Pokok Bus per hari
a. Biaya bus km : 6.731 rupiah
b. Jarak tempuh hari : 330 km
c. Total Beban bus hari : 2.221.107 rupiah
d. Produksi penumpang hari : 151 orang
e. Biaya pokok penumpang : 14.690 rupiah
f. Margin 10 : 1.469 rupiah
g. Tarif per penumpang : 16.159 rupiah
Tarif pembulatan : 15.000 rupiah
Universitas Sumatera Utara
4.7 Analisis Tarif Bus Bandara Terhadap Kurva Sensitifitas Atribut Biaya
Untuk kondisi biaya saat ini dimana tarif menggunakan Kereta Api Bandara Rp80.000 per orang dan tarif Bus Bandara Rp15.000, sehingga selisih tarif kedua
moda adalah Rp 65.000. Dari Gambar 4.28 dapat dilihat bahwa untuk selisih tarif saat ini Rp 65.000 probabilitas masyarakat untuk memilih Kereta Api Bandara masih
lebih tinggi dibandingkan Bus Bandara yaitu 56. Probabilitas masyarakat untuk memilih kedua moda akan sama jika selisih tarif kedua moda adalah Rp74.000. Jadi
untuk meningkatkan probabilitas masyarakat memilih Bus Bandara maka diusahakan agar selisih kedua tarif lebih besar dari Rp74.000.
Gambar 4.28 Kondisi Tarif Bus Bandara terhadap Kurva SensitifitasAtribut Biaya Perjalanan
74 65
0,5 0,56
Universitas Sumatera Utara
4.8 Diskusi Hasil
Sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka pikiran dan pengolahan data penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bagian ini peneliti akan menjabarkan
hasil temuan dan melakukan pembahasan sebagai berikut: 1.
Dari hasil perhitungan diperoleh Persamaan Fungsi Selisih Utilitas antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara:
U
KAB-BB
= 2,606 – 0,028X
1
– 0,007X
2
– 0,014X
3
– 0,016X
4
+ 0,044X
5
dimana: U
KAB-BB
= Utilitas Selisih antara kedua moda X
1
= selisih atribut cost dalam rupiah. X
2
= selisih atribut time dalam satuan menit. X
3
= selisih atribut headway dalam satuan menit. X
4
= selisih atribut access time dari tempat asal menuju stasiun keberangkatan dalam satuan menit.
X
5
= selisih atribut pelayanan service dalam satuan persen . Nilai intercept atau utilitas acak yang dihasilkan adalah 2,606. Nilai ini
mempresentasikan kesalahan dari model dan atribut-atribut yang tidak diperhitungkan. Untuk semua nilai atribut = 0, maka nilai U
KAB-BB
= 2,606. Apabila nilai tersebut dikonversikan terhadap nilai probabilitas pemilihan, maka
probabilitas responden memilih Kereta Api Bandara adalah 57,69 dan probabilitas responden memilih Bus Bandara adalah 42,31.
Berdasarkan ruang lingkup serta asumsi yang digunakan, atribut yang paling berpengaruh adalah atribut pelayanan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
Universitas Sumatera Utara
regresi terbesar. Adapun urutannya dari yang terbesar adalah sebagai berikut: pertama atribut service 0,044 diikuti atribut cost 0,028 dan atribut access time
0,016, selanjutnya atribut-atribut headway 0,014 dan time 0,007. Ditinjau dari tanda koefisien regresi, bahwa atribut-atribut cost, time, headway,
access time bertanda negatif disutilitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar selisih atribut-atribut tersebut akan menyebabkan semakin kecil probabilitas
pemilihan Kereta Api Bandara. Sebaliknya atribut service bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar selisih atribut pelayanan tersebut akan
menyebabkan semakin besar pula probabilitas pemilihan Kereta Api Bandara. 2.
Nilai Koefisien Determinasi R
2
kecil Dari hasil regresi linier dengan menggunakan SPSS 18 didapatkan Persamaan
Fungsi Selisih Utilitas dengan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,169 atau 16,9. Nilai R
2
yang dihasilkan ini terbilang kecil. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data diskrit tidak kontinu sehingga hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen tidaklah secara linier. Oleh karena itu kurang tepat apabila R
2
digunakan sebagai alat ukur kelayakan model R
2
bukan satu-satunya alat ukur kelayakan model.
3. Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dengan Probit Biner
Dari hasil perbandingan sensitifitas antara model Logit Biner dan Probit Biner seperti yang telah diperlihatkan pada Gambar 4.23 sampai Gambar 4.27, dapat dilihat
bahwa kurva Probit Biner lebih sensitif dibanding kurva Logit Biner.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil survei diperoleh karakteristik pengguna moda Kereta Api Bandara dan
Bus Bandara sebagai berikut: a. Kereta Api Bandara
1. Tujuan perjalanan paling banyak untuk urusan bisnisbekerja sebesar
46,33. 2.
Alasan utama pemilihan Kereta Api Bandara bagi penumpang adalah karena pertimbangan kecepatanwaktu 60.
3. Tingkat pendapatan per bulan responden pemilih moda Kereta Api
Bandara adalah Rp 2.500.000,- sd Rp 3.500.000,-. b. Bus Bandara
1. Tujuan perjalanan paling banyak untuk urusan berlibur sebesar 31,82.
2. Alasan utama pemilihan Bus Bandara bagi penumpang adalah karena
pertimbangan hargamurah 68,18. 3.
Tingkat pendapatan per bulan responden pemilih moda Bus Bandara adalah Rp 1.500.000,-
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda oleh pelaku perjalanan menuju
Bandara Kuala Namu diperoleh bahwa faktor biaya perjalanan merupakan alasan utama pengguna Bus Bandara, sedangkan faktor kecepatan waktu tiba ke tujuan
160
Universitas Sumatera Utara
merupakan alasan utama yang dominan dipilih oleh pengguna Kereta Api Bandara dalam melakukan perjalanannya.
3. Model utilitas pemilihan moda antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara tujuan
Medan – Kuala Namu yang ditinjau dalam penelitian ini: U
KAB-BB
= 2,606 – 0,028X
1
– 0,007X
2
– 0,014X
3
– 0,016X
4
+ 0,044X
5
dimana: X
1
= selisih atribut biaya cost X
2
= selisih atribut waktu time X
3
= selisih atribut waktu keberangkatan headway X
4
= selisih atribut lama waktu yang diperlukan dari tempat asal menuju stasiun Keberangkatan access time
X
5
= selisih atribut pelayanan service
4. Hasil yang diperoleh dari analisa sensitifitas fungsi utilitas model logit biner dan
probit biner bahwa dari lima atrtibut yang dianalisa hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Atribut cost, time, headway, dan access time waktu menuju stasiun
keberangkatan memperlihatkan arah kemiringan garis yang negatif. Yang artinya jika selisih atribut semakin besar, maka probabilitas pemilihan Moda
transportasi Kereta Api Bandara akan semakin kecil. Demikian sebaliknya, jika selisih atribut semakin kecil, maka probabilitas pemilihan Moda Kereta
Api Bandara akan semakin besar pula.
Universitas Sumatera Utara
b. Sementara atribut pelayanan service memperlihatkan arah kemiringan garis
yang positif, yang artinya jita selisih atribut pelayanan semakin besar, maka probabilitas pemilihan moda transportasi Kereta Api Bandara akan semakin
besar pula. 5.
Dari hasil perbandingan sensitifitas antara model Logit Biner dan Probit Biner terlihat bahwa kurva Probit Biner lebih sensitif dibanding kurva Logit Biner.
5.2 SARAN
1. Analisa pemilihan moda ini masih dikhususkan untuk tujuan Medan – Kuala
Namu, tidak sebaliknya karena keterbatasan penulis. Untuk itu sebaiknya perlu diperluas untuk menganalisa lebih lanjut pergerakan penumpang yang dari arah
sebaliknya, yaitu Kuala Namu – Medan, agar penaksiran pergerakan penumpang Kereta Api Bandara maupun Bus Bandara dapat lebih akurat.
2. Penelitian ini menggunakan metode binomial, yang artinya hanya membandingkan
dua jenis moda transportasi saja bus dan kereta api. Sementara layanan angkutan transportasi tujuan Medan – Kuala Namu dilayani oleh lebih dari dua moda
transportasi mobil pribadi, taksi. Untuk itu perlu dilakukan metode multinomial, yang membandingkan lebih dari dua jenis moda transportasi.
3. Untuk meningkatkan nilai koefisien determinasi R
2
dapat dilakukan dengan menambahkan lagi jumlah atribut dalam penelitian, seperti memasukkan faktor-
faktor sosioekonomi responden. 4.
Penelitian ini tidak secara khusus meninjau pengaruh pemilihan moda angkutan umum Kereta Api Bandara dan Bus Bandara terhadap aspek sosial, ekonomi, dan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan masyarakat kota Medan. Untuk itu penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meninjau aspek sosial, ekonomi dan lingkungan secara lebih
komprehensif.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ben-Akiva, M. dan Lerman, S.R., 1985, Discrete Choice Analysis: Theory and Application to Travel Demand, The MIT Press, Cambridge, Mass.
Black, J.A., 1981, Urban Transport Planning: Theory and Practice, London, Cromm Helm.
Bruton, M.J., 1985, Introduction to Transportation Planning, Hutchinson Co Ltd, London.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.
Gordon, Geoffrey., 1978, System Simulation, 2
nd
edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Kanafani, Adib., 1983, Transportation Demand Analysis. Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Manheim, M.L., 1979, Fundamentals of Transportation System Analysis. Volume 1: Basic Concepts, The MIT Press.
Miro, Fidel, 2002, Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta. Morlok, E. K., 1994, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi terjemahan
Johan K. Hainim, Penerbit Erlangga Jakarta. Mukti, E.T., 2001, Kompetisi Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Antar Kota
Antara Kereta Api dan Bus, Tesis, Magister Teknik Sipil, ITB. Ortuzar, J. de D. dan Willumsen, L.G., 2001, Modelling Transport. John Wiley and
Sons, West Sussex, England. Panjaitan, I.M. , 2012, Pemodelan Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Karya
Agung Koperasi Bintang Tapanuli dengan Ketepatan Model Probit dan Logit, Tugas Akhir Teknik Sipil, USU.
Pearmain, D. dan Swanson J., 1991, Stated Preference Techniques, a Guide to Practice, 2
nd
Edition, Steel Davies Gleave and Hague Consulting Group. Perum Damri.
P.T. Railink 164
Universitas Sumatera Utara
Santoso, I., 1996, Perncanaan Prasarana Angkutan Umum, Pusat Studi Transportasi komunikasi Institut Teknologi Bandung seri 002, Bandung.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta.
Sihombing, D. A., 2013, Analisa Pemilihan Moda Kereta Api dan Bus studi kasus : Medan – Pematang Siantar, Tugas Akhir, Teknik Sipil USU.
Simatupang, T. M., 1995, Pemodelan Sistem. Penerbit Nindita , Klaten.
Sucipto, 1999, Studi Pangsa Pasar pada Sistem Angkutan Antar Propinsi Perum Damri studi kasus Trayek Purwokerto – Jakarta,Tesis, Magister Teknik
Sipil, ITB. Supriyanto, M.A., 2003, Analisis Pemilihan Moda antara Busway dan Kendaraan
Pribadi dengan Model Logit – Probit Studi kasus koridor blok M – Kota , Tesis Magister Teknik Sipil,UI.
Supranto, J., 2000, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta. Susantono, B., 2013, Transportasi Investasi, Tantangan dan Perspektif
Multidimensi, Kompas, Jakarta. Santoso, S., 2010, Mastering SPSS 18, PT Gramedia, Jakarta.
Tamin, O. Z., 2008, Perencanaan Pemodelan Rekayasa Transportasi, ITB, Bandung.
Tobing, F.T, 2011, Kajian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Penumpang Pemodelan Angkutan ke Bandara Kuala Namu, Tesis, Magister Teknik
Arsitektur, USU. Wibowo, N.U., 2003, Analisis Kelayakan Finansial Rencana Pengoperasian
Angkutan Umum Kereta Api Ringan Monorel di Kota Bandung , Tesis, Magister Teknik Sipil, ITB.
Widiarta, I.B.P. dan Wardana, I.G.N., 2011, Analisis Pemilihan Moda dengan Regresi Logistik pada Rencana Koridor Trayek Trans Jakarta. Jurnal Ilmiah
Teknik Sipil Vol.15 No.2 Juli 2011. Wells, G.R., 1969, Traffic Engineering an Introduction. Griffin, London.
Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, 2013. Zethaml, V. dan Mary J.B., 1996, Service Marketing, Mc Graw- Hill, New York.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 FORMAT KUESIONER PENELITIAN
Nomor Form
Kuesioner ini diberikan kepada responden untuk mendapatkan data masukan mengenai karakteristik pelaku perjalanan dan karakteristik perjalanan penduduk kota
Medan terhadap pemilihan moda transportasi ke Bandara Kuala Namu. Hasil kuesioner ini hanya akan digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian tesis
dengan judul “Analisis Pemilihan Moda Angkutan Umum Antara Bus Bandara dengan Kereta Api Bandara dengan Metode Stated Reference studi kasus :Rute
Medan – Bandara Kuala Namu ”
yang disusun oleh Conrad Bombongan, Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Magister Teknik Sipil USU Medan.
A. Diisi oleh surveyor
1. Lokasi survey : Stasiun KA Medan Plaza Medan Fair KNIA
2. Tanggal :…………………………………………………………..
B. Diisi oleh Responden
1. Nama
:……………………………………………………………………………. Jenis Kelamin
: Pria Perempuan
Umur : ………………………. Tahun
Pendidikan Terakhir : SD Akademi
SLTP Sarjana
SLTA Pascasarjana
Status Sudah menikah Belum Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri Pelajar Mahasiswa
Pegawai swasta Ibu rumah tangga Wiraswasta Tidak Bekerja
Alamat :…………………………………………………….,
Kecamatan: Medan ………………………. 2.
Apakah Anda pernah menggunakan Kereta Api Bandara maupun Bus Bandara dalam perjalanan Medan – Bandara Kuala Namu?
Ya, kedua-duanya pernah Ya salah satunya pernah
yaitu………………………… 3.
Dari kedua angkutan di atas, mana yang lebih sering Anda gunakan? Kereta Api Bandara
Bus Bandara 4.
Latar belakang alasan Anda menggunakan moda di atas? Pertimbangan waktulebih cepat
Pertimbangan kemudahan Pertimbangan keselamatankeamanan
Pertimbangan harga
murah Pertimbangan kenyamanan
Universitas Sumatera Utara
5. Apakah tujuan perjalanan Anda?
Bisnis bekerja Berlibur rekreasi
Urusan keluargasosial Berobat check-up Pendidikan
Lain- lain…………………….tuliskan
6. Berapa frekuensi rata-rata Anda menggunakan Kereta Api Bandara?
Seminggu ……….kali Sebulan…..….kali Setahun …………….kali
7. Berapa frekuensi rata-rata Anda menggunakan Bus Bandara?
Seminggu ……….kali Sebulan…..….kali Setahun …………….kali
8. Kendaraan pribadi yang Anda miliki?
Tidak punya Mobil
Sepeda motor Lain-
lain………………………………. tuliskan 9.
Pendapatan penghasilan perbulan? Rp 1.500.000
Rp 3.500.000 – Rp 4.490.000 Rp 1.500.000 – Rp 2.490.000 Rp 4.500.000 – Rp 6.000.000
Rp 2.500.000 – Rp 3.490.000 Rp 6.000.000 10.
Stasiun Halte mana yang lebih dekat dari rumah Anda? Stasiun KA Medan
Shelter Plaza Medan Fair 11.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke stasiun shelter dari rumah Anda?
Jika menggunakan Kereta Api Bandara ± 15menit
± 45 menit ± 30
± 60 menit Lain-lain………………………………..tuliskan
Jika menggunakan Bus Bandara ± 15menit
± 45 menit ± 30 menit ± 60 menit
Lain-lain………………………………..tuliskan 12.
Jika Anda hendak pergi ke Bandara Kuala Namu beserta keluargarombongan lebih dari satu orang, moda angkutan apakah yang akan Anda pilih?
Kereta Api Bandara Bus Bandara Alasan :
………………………………………………………………………………… …………………………………………………
13. Jenis kendaraan apa yang digunakan dari tempat keberangkatan rumah
menuju stasiun Kereta Api Medan Angkutan umum Taksi
Betor Kendaraan pribadi
Universitas Sumatera Utara
14. Jenis kendaraan apa yang digunakan dari tempat keberangkatan rumah
menuju shelter Bus Bandara Plaza Medan Fair Angkutan umum Taksi
Betor Kendaraan pribadi
1. PERUBAHAN PADA ATRIBUT BIAYA PERJALANAN COST
KONDISI ATRIBUT LAINNYA TETAP
Biaya Perjalanan
Kereta Api Bandara
Rupiah Biaya
Perjalanan Bus
Bandara Rupiah
SILAHKAN DIJAWAB DI KOLOM INI POINT RATING
Pasti pilih Kereta Api
Bandara Mungkin
pilih Kereta Api
Bandara Pilihan
Berimbang Mungkin
pilih Bus Bandara
Pasti pilih Bus
Bandara 1
2 3
4 5
80.000 15.000
80.000 25.000
80.000 40.000
60.000 15.000
100.000 15.000
2. PERUBAHAN PADA ATRIBUT WAKTU PERJALANAN TIME
KONDISI ATRIBUT LAINNYA TETAP Waktu
Tempuh Perjalanan
Kereta Api
Bandara menit
Waktu Tempuh
Perjalanan Bus
Bandara menit
SILAHKAN DIJAWAB DI KOLOM INI POINT RATING
Pasti pilih
Kereta Api
Bandara Mungkin
pilih Kereta
Api Bandara
Pilihan Berimbang
Mungkin pilih Bus
Bandara Pasti
pilih Bus
Bandara 1
2 3
4 5
37 80
37 65
37 100
45 80
60 80
Universitas Sumatera Utara
3. PERUBAHAN PADA ATRIBUT WAKTU TUNGGU KEBERANGKATAN
KENDARAAN BERIKUTNYA HEADWAY. KONDISI ATRIBUT LAINNYA TETAP.
Jadwal Keberangkatan
Kereta Api Bandara
menit Jadwal
Keberangkatan Bus Bandara
menit SILAHKAN DIJAWAB DI KOLOM INI
POINT RATING Pasti
pilih Kereta
Api Bandara
Mungkin pilih
Kereta Api
Bandara Pilihan
Berimbang Mungkin
pilih Bus Bandara
Pasti pilih Bus
Bandara 1
2 3
4 5
120 45
120 30
120 60
60 45
180 45
4. PERUBAHAN PADA ATRIBUT LAMAWAKTU PERJALANAN MENUJU
STASIUN HALTE ACCES TIME KONDISI ATRIBUT LAINNYA TETAP
Lama Perjalanan
menuju Kereta
Api Bandara
menit Lama
Perjalanan menuju
Shelter Bus
Bandara menit
SILAHKAN DIJAWAB DI KOLOM INI POINT RATING
Pasti pilih Kereta
Api Bandara
Mungkin pilih
Kereta Api
Bandara Pilihan
Berimbang Mungkin
pilih Bus Bandara
Pasti pilih Bus
Bandara 1
2 3
4 5
30 30
30 15
30 60
15 40
60 15
Universitas Sumatera Utara
5. PERUBAHAN PADA ATRIBUT KENYAMANAN PELAYANAN SERVICE
KONDISI ATRIBUT LAINNYA TETAP Kenyamanan
Pelayanan Kereta Api
Bandara Kenyamanan
Pelayanan Bus Bandara
SILAHKAN DIJAWAB DI KOLOM INI POINT RATING
Pasti pilih
Kereta Api
Bandara Mungkin
pilih Kereta
Api Bandara
Pilihan Berimbang
Mungkin pilih Bus
Bandara Pasti
pilih Bus
Bandara 1
2 3
4 5
Tetap + Musik
Tetap + Music + wifi
Tetap + Music + wifi
+ snack + Musik
Tetap + Music + wifi
Tetap + Music + wifi
+ snack Tetap
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 Tabel Input Data Kuesioner Penelitian
No. Formulir Perubahan
Atribut Cost
Time Headway
Access Time
Service Point
Rating Utilitas
Ribuan Rp
menit menit menit
1 1
65 -43
75 15
5 -2.1972
55 -43
75 15
5 -2.1972
40 -43
75 15
5 -2.1972
45 -43
75 15
5 -2.1972
85 43
75 15
5 -2.1972
2 65
-43 75
15 5
-2.1972 65
-28 75
15 5
-2.1972 65
-63 75
15 3
0.0000 65
-35 75
15 5
-2.1972 65
-20 75
15 5
-2.1972 3
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
90 15
5 -2.1972
65 -43
60 15
3 0.0000
65 -43
15 15
5 -2.1972
65 43
135 15
5 -2.1972
4 65
-43 75
5 -2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
3 0.0000
65 -43
75 -15
2 0.8473
65 -43
75 15
5 -2.1972
5 65
43 75
15 -10
5 -2.1972
65 -43
75 15
-20 5
-2.1972 65
-43 75
15 -30
5 -2.1972
65 -43
75 15
10 4
-0.8473 65
-43 75
15 20
4 -0.8473
65 -43
75 15
30 3
0.0000 2
1 65
-43 75
4 -0.8473
55 -43
75 4
-0.8473 40
-43 75
2 0.8473
Universitas Sumatera Utara
45 -43
75 2
0.8473 85
43 75
5 -2.1972
2 65
-43 75
4 -0.8473
65 -28
75 5
-2.1972 65
-63 75
2 0.8473
65 -35
75 3
0.0000 65
-20 75
5 -2.1972
3 65
-43 75
4 -0.8473
65 -43
90 5
-2.1972 65
-43 60
3 0.0000
65 -43
15 1
2.1972 65
43 135
5 -2.1972
4 65
-43 75
4 -0.8473
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
3 0.0000
65 -43
75 -15
2 0.8473
65 -43
75 15
5 -2.1972
5 65
43 75
-10 5
-2.1972 65
-43 75
-20 5
-2.1972 65
-43 75
-30 5
-2.1972 65
-43 75
10 3
0.0000 65
-43 75
20 2
0.8473 65
-43 75
30 1
2.1972 3
1 65
-43 75
-15 5
-2.1972 55
-43 75
-15 4
-0.8473 40
-43 75
-15 4
-0.8473 45
-43 75
-15 2
0.8473 85
43 75
-15 5
-2.1972 2
65 -43
75 -15
5 -2.1972
65 -28
75 -15
5 -2.1972
65 -63
75 -15
4 -0.8473
65 -35
75 -15
4 -0.8473
65 -20
75 -15
4 -0.8473
3 65
-43 75
-15 5
-2.1972 65
-43 90
-15 5
-2.1972
Universitas Sumatera Utara
65 -43
60 -15
5 -2.1972
65 -43
15 -15
5 -2.1972
65 43
135 -15
5 -2.1972
4 65
-43 75
5 -2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
5 -2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
5 65
43 75
-15 -10
5 -2.1972
65 -43
75 -15
-20 5
-2.1972 65
-43 75
-15 -30
3 0.0000
65 -43
75 -15
10 5
-2.1972 65
-43 75
-15 20
5 -2.1972
65 -43
75 -15
30 5
-2.1972 4
1 65
-43 75
5 -2.1972
55 -43
75 5
-2.1972 40
-43 75
4 -0.8473
45 -43
75 4
-0.8473 85
43 75
5 -2.1972
2 65
-43 75
4 -0.8473
65 -28
75 2
0.8473 65
-63 75
1 2.1972
65 -35
75 1
2.1972 65
-20 75
1 2.1972
3 65
-43 75
5 -2.1972
65 -43
90 5
-2.1972 65
-43 60
4 -0.8473
65 -43
15 2
0.8473 65
43 135
4 -0.8473
4 65
-43 75
5 -2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
4 -0.8473
65 -43
75 -15
2 0.8473
65 -43
75 15
4 -0.8473
5 65
43 75
-10 5
-2.1972
Universitas Sumatera Utara
65 -43
75 -20
5 -2.1972
65 -43
75 -30
5 -2.1972
65 -43
75 10
4 -0.8473
65 -43
75 20
2 0.8473
65 -43
75 30
1 2.1972
7 1
65 -43
75 -15
5 -2.1972
55 -43
75 -15
3 0.0000
40 -43
75 -15
1 2.1972
45 -43
75 -15
1 2.1972
85 43
75 -15
5 -2.1972
2 65
-43 75
-15 5
-2.1972 65
-28 75
-15 5
-2.1972 65
-63 75
-15 2
0.8473 65
-35 75
-15 5
-2.1972 65
-20 75
-15 5
-2.1972 3
65 -43
75 -15
5 -2.1972
65 -43
90 -15
5 -2.1972
65 -43
60 -15
2 0.8473
65 -43
15 -15
1 2.1972
65 43
135 -15
5 -2.1972
4 65
-43 75
5 -2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
65 -43
75 -15
4 -0.8473
65 -43
75 -15
1 2.1972
65 -43
75 15
5 -2.1972
5 65
43 75
-15 -10
4 -0.8473
65 -43
75 -15
-20 5
-2.1972 65
-43 75
-15 -30
5 -2.1972
65 -43
75 -15
10 5
-2.1972 65
-43 75
-15 20
5 -2.1972
65 -43
75 -15
30 5
-2.1972
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3 ALTERNATIF PERSAMAAN FUNGSI UTILITAS
PERSAMAAN BINOMIAL LOGIT SELISIH 1. Alternatif 1
U
KAB-BB
=2,488 – 0,038X
1
Universitas Sumatera Utara
2. Alternative 2 U