Uji Deteminasi Uji F

Dari beberapa fungsi persamaan utilitas selisih yang dihasilkan, maka dipilih fungsi utilitas selisih yang terbaik diantaranya adalah: 1. Persamaan dengan konstanta terkecil pada persamaan 15 a = 0,059 U KAB-BB = 0,059 – 0,016X 4 + 0,046X 5 . 2. Persamaan dengan F-stat terbesar pada persamaan 5 F = 235,054 U KAB-BB = 0,070 + 0,046X 5 . 3. Persamaan dengan R 2 terbesar pada persamaan 31 R 2 = 0,169 U KAB-BB = 2,606 – 0,028X 1 – 0,007X 2 – 0,014X 3 – 0,016X 4 + 0,044X 5 . Dengan mempertimbangkan ketiga parameter tersebut maka dipilih satu persamaan utilitas fungsi binomial logit terbaik yaitu persamaan 31, dengan nilai R 2 terbesar, selain memiliki nilai R 2 terbesar persamaan tersebut juga memiliki nilai F- stat yang besar yaitu sebesar 109,510. Persamaan itu adalah: U KAB-BB = 2,606 – 0,028X 1 – 0,007X 2 – 0,014X 3 – 0,016X 4 + 0,044X 5 4.1

4.5.5 Uji Deteminasi

Uji determinasi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan linier antara 2 variabel atau lebih yang kita asumsikan memiliki keterkaitan atau keterhubungan, apakah kuat atau tidak. Kalau hubungan variabel terikat y dengan variabel bebas x mendekati nol maka hubungan variabel-variabel tersebut tidak memiliki keterkaitan yang kuat lemah. Secara manual, R dapat dicari melalui perumusan berikut Enns, 1985: Universitas Sumatera Utara { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n R 4.2 dimana: R = koefisien korelasi sederhana X dan Y = variabel n = jumlah pengamatan Σ = simbol penjumlahan Koefisien determinasi sederhana R 2 merupakan nilai yang dipergunakan untuk mengukur besar kecilnya sumbangankontribusi perubahan variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat yang tengah kita amati, yang secara manual dapat ditentukan cukup dengan cara mengkuadratkan nilai R yang sudah kita dapatkan dari formulasi diatas. Nilai R akan berkisar antara -1 sampai dengan +1 -1 R +1, tergantung kekuatan hubungan linear kedua variabel. Dari variabel – variabel yang telah diolah dengan program SPSS melalui analisis regresi linier maka di dapatkan beberapa model yang menghubungkan antara probabilitas pemilihan moda dengan beberapa variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan moda. Setiap model tersebut mempunyai Nilai Koefisien Determinasi R 2 . Dari beberapa alternatif persamaan fungsi selisih utilitas, model yang sesuai dengan uji determinasi adalah model pada alternatif 31 yaitu persamaan 4.1 yang mempunyai nilai Koefisien Determinasi atau R 2 terbesar yaitu 0,169 atau 16,9. Ini menunjukkan bahwa sebesar 16,9 variasi variabel Utilitas pemilihan moda dapat Universitas Sumatera Utara dijelaskan oleh 5 variabel independent yaitu X 1 = selisih atribut cost, X 2 = selisih atribut time, X 3 = selisih atribut headway, X 4 = selisih atribut access time, X 5 = selisih atribut service.

4.5.6 Uji t

Uji Hipotesis secara Parsial Uji t digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-masing secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya jika terdapat variabel independen sebanyak 5 variabel, yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan X 5 , dan variabel dependennya adalah Y, maka untuk menguji secara parsial dengan langkah menguji pengaruh dari variabel X 1 terhadap variabel Y, menguji pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y, menguji pengaruh variabel X 3 terhadap variabel Y, menguji pengaruh variabel X 4 terhadap variabel Y, serta menguji pengaruh variabel X 5 terhadap variabel Y, Keputusan menerima atau menolak hipotesis dengan langkah membandingkan hasil t hitung dengan t tabel. Adapun rumus untuk mendapatkan t adalah : k o b B t Se bk − = 4.3 dimana : k = 1, 2, 3,……, n t = angka yang akan dicari b k = koefisien regresi variabel bebas yang ke- k B o = hipotesis nol Universitas Sumatera Utara Se b k = simpangan baku koefisien regresi parameter b yang ke- k var bk n = jumlah variabel koefisien regresi

4.5.6.1 Uji t pada Model Binomial Logit Selisih

Pada output data analisis regresi pada model yang menghubungkan antara variabel selisih Utilitas pemilihan moda U KAB-BB dapat dijelaskan oleh 5 variabel independent yaitu X 1 = selisih atribut cost, X 2 = selisih atribut time, X 3 = selisih atribut headway, X 4 = selisih atribut access time dan X 5 = selisih atribut service, ditampilkan konstanta regresi yang digunakan untuk menyusun persamaan regresi yaitu persamaan 4.1. Di sini juga ditampilkan nilai t dari masing- masing variabel, yang dapat dimanfaatkan untuk menguji keberartian koefisien regresi yang di dapatkan. Proses pengujian sebagai berikut. Hipotesis: H o = Tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. H 1 = Ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Jika koefisien kepercayaan taraf nyata ditentukan sebesar 5, dan derajat kebebasan df = 104-6 = 98 maka di dapat nilai t tabel dari lampiran 7 sebesar 1,660. Dengan bantuan aplikasi SPSS 18 dapat diperoleh nilai t hitung untuk masing- masing atribut seperti yang terlihat pada output pengolahan SPSS berikut ini. Universitas Sumatera Utara yakni untuk X 1 = 6,370; X 2 = 5,678; X 3 = 7,147; X 4 = 6,568; X 5 = 15,177 1. Harga t hitung variabel X 1 = 6,370 dari t tabel = 1,660. Jadi H o ditolak, sebaliknya H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X 1 secara signifikan menjelaskan variabel tergantung U KAB-BB . 2. Harga t hitung variabel X 2 = 5,678 dari t tabel = 1,660. Jadi H o ditolak, sebaliknya H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X 2 secara signifikan menjelaskan variabel tergantung U KAB-BB 3. Harga t hitung variabel X 3 = 7,147 dari t tabel = 1,660. Jadi H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X 3 secara signifikan dapat menjelaskan variabel tergantung U KAB-BB 4. Harga t hitung variabel X 4 = 6,568 dari t tabel = 1,660. Jadi H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X 4 secara signifikan dapat menjelaskan variabel tergantung U KAB-BB . 5. Harga t hitung variabel X 5 = 15,177 dari t tabel = 1,660. Jadi H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas X 5 secara signifikan dapat menjelaskan variabel tergantung U KAB-BB . Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, model yang sesuai dengan uji t adalah model, yaitu: U KAB-BB = 2,606 – 0,028X 1 – 0,007X 2 – 0,014X 3 – 0,016X 4 + 0,044X 5 yang menghubungkan variabel utilitas pemilihan moda U KAB-BB dapat dijelaskan oleh 5 variabel independen yaitu X 1 = selisih atribut cost, X 2 = selisih atribut time, X 3 = selisih atribut headway, X 4 = selisih atribut access time, X 5 = selisih atribut service.

4.5.7 Uji F

Uji Hipotesis secara Serempak Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Misalnya jika terdapat variabel independen sebanyak 5 variabel, yaitu X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan X 5 , dan variabel dependennya adalah Y, maka langkah mengujinya adalah menguji pengaruh dari variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , dan X 5 terhadap variabel Y. Keputusan menerima atau menolak hipotesis dengan langkah membandingkan hasil F hitung dengan F tabel. Secara statistik, nilai uji – F ini dapat dihitung melalui 1 1 i i Y Y K SSR K F SSE n k Y Y N K Σ − − − = = − Σ − −  4.4 dimana: F = angka yang dicari, i SSR Y Y Σ − = jumlah kuadrat dari regresi, Y Y SSE i − Σ = jumlah kuadrat dari kesalahan error, Universitas Sumatera Utara n = jumlah pengamatan, k = jumlah parameter koefisien regresi. 4.5.7.1 Uji F pada Model Binomial Logit Selisih Untuk melakukan uji F data-data yang telah disusun diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS sehingga diperoleh output seperti di bawah ini. Dari hasil output SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 109,51. Hipotesis: H o : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0 H 1 : Minimal satu dari 5 variabel tidak sama dengan nol. Dengan menentukan koefisien kepercayaan taraf nyata 5 dan derajat kebebasan df 1 = 5-1= 4 dan df 2 = 104-5 = 99, maka dari lampiran 6 didapat nilai F tabel sebesar 2,31. Oleh karena F hitung = 109,510 F tabel = 2,31, maka H ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulannya variabel Utilitas pemilihan moda U KAB-BB dapat dijelaskan secara signifikan oleh 5 variabel independent yaitu X 1 = selisih atribut biaya cost, X 2 = selisih atribut waktu time, X 3 = selisih atribut waktu keberangkatan headway, X 4 = selisih atribut lama waktu yang diperlukan dari Universitas Sumatera Utara tempat asal menuju stasiun keberangkatan access time, dan X 5 = selisih atribut pelayanan service. Secara bersama dengan signifikan memberikan kontribusi terhadap variabel dependen. Dengan demikian, model yang sesuai dengan uji F yaitu: U KAB-BB = 2,606 – 0,028X 1 – 0,007X 2 – 0,014X 3 – 0,016X 4 + 0,044X 5 . 4.5.8 Persamaan Model 4.5.8.1 Persamaan Model Logit Biner

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8