Pengujian Hipotesa Secara Parsial Uji-t Pengujian Hipotesa Secara Menyeluruh Uji-F

3.8 Pengujian Hipotesa Secara Parsial Uji-t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkahurutan menguji hipotesa: 1. Merumuskan hipotesa. H : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat H 1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Menentukan taraf nyatalevel of significance = α. Tara f nyata yang digunakan sebesar α = 5, dengan: df = n – k dimana: df = degree of freedomderajat kebebasan. n = Jumlah sampel. k = banyaknya koefisien regresi + konstanta. 3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak. Ho ditolak apabila t hitung t α ; n – k artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 4. Menentukan uji statistik rule of the test. 5. Mengambil keputusan. Keputusan bisa menolak H atau menerima H 1 . Universitas Sumatera Utara Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka H ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh pada variabel dependen. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka H diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.9. Pengujian Hipotesa Secara Menyeluruh Uji-F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Langkah-langkah urutan menguji hipotesa: 1. Merumuskan hipotesa. Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ β 5 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menentukan taraf nyatalevel of significance = α. Taraf nyata yang digunakan sebesar α = 5. Derajat bebas df dalam distribusi F ada dua, yaitu :df numerator = dfn = df 1 = k – 1 dan df denumerator = dfd = df 2 = n – k. dimana: df = degree of freedomderajat kebebasan. n = Jumlah sampel. k = banyaknya koefisien regresi. Universitas Sumatera Utara 3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak. Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semu a variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila F hitung F tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 4. Menentukan uji statistik nilai F. Bentuk distribusi F selalu bernilai positif. Keputusan bisa menolak Ho atau menerima H 1 . Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.10 Uji Sensitifitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8