ANALISA DAN PEMBAHASAN 92 KESIMPULAN DAN SARAN

3.7 Analisa Data, Fungsi Utilitas dan Probabilitas 81 3.8 Pengujian Hipotesa Secara Parsial Uji-t 86 3.9 Pengujian Hipotesa Secara Menyeluruh Uji-F 87 3.10 Uji Sensitifitas 88 3.11 Skema Tahapan Perhitungan 89 3.12 Kesimpuland an Saran 91

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 92

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian 92 4.1.1 Medan 92 4.1.2 Kuala Namu 93 4.2 Profil Perusahaan 94 4.2.1 PT Railink 94 4.2.2 Perum DAMRI 95 4.3 Penentuan Jumlah Sampel 98 4.3.1 Populasi 98 4.3.2 Sampel 99 4.3.3 Perolehan Data Survei 101 4.4 Pemaparan Hasil Survei 102 4.5 Analisa Regresi Linier 113 4.5.1 Analisis Persamaan Fungsi Utilitas 114 4.5.2 Kompilasi Data 116 4.5.3 Analisa Korelasi Model Binomial Logit 118 4.5.4 Alternatif Persamaan Fungsi Utilitas 119 x Universitas Sumatera Utara 4.5.5 Uji Determinasi 121 4.5.6 Uji t 123 4.5.6.1 Uji t pada Model Binomial Logit Selisih 124 4.5.7 Uji F 126 4.5.7.1 Uji F pada Model Binomial Logit Selisih 127 4.5.8 Persamaan Model 128 4.5.8.1 Persamaan Model LogitBiner 128 4.5.8.2 Grafik Pemilihan Moda 129 4.5.9 Sensitifitas Model 132 4.5.9.1 Sensitivitas Model Logit Biner 132 4.5.9.2 PersamaanModel Probit Biner 138 4.5.9.3 Sensitifitas Model Probit Biner 138 4.5.9.4 Perbandingan Sensitivitas Model Logit Biner dengan Probit Biner 144 4.6 Tinjauan Aspek Ekonomi dan Sosial Angkutan Bus Bandara 149

4.7 Analisis Tarif Bus Bandara Terhadap Kurva Sensitifitas Atribut Biaya

158 4.8 Diskusi Hasil 159

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

161 5.1 Kesimpulan 161 5.2 Saran 163 DAFTAR PUSTAKA 165 LAMPIRAN 168 xi Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 4.1 Kondisi saat ini eksisting pada KA Bandara dan Bus Bandara 98 4.2 Proporsi Penyebaran Kuesioner Masing-Masing Moda Transportasi 100 4.3 Ragam Kriteria Jawaban Responden 101 4.4 Distribusi Responden Pengguna Moda Kereta Api Bandara dan Bus Bandara untuk Perjalanan Medan – Kuala Namu 102 4.5 Distribusi Tujuan Perjalanan Responden Pengguna Kereta Api Bandara dan Bus Bandara Perjalanan Medan – Kuala Namu 103 4.6 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Pengguna Kereta Api Bandara dan Bus Bandara Perjalanan Medan – Kuala Namu 105 4.7 Distribusi Pekerjaan Responden Pengguna Kereta Api Bandara dan Bus Bandara untuk Perjalanan Medan – Kuala Namu 106 4.8 Distribusi Tingkat Pendapatan Responden Pengguna KA Bandara dan Bus Bandara untuk Perjalanan Medan – Kuala Namu 107 4.9 Distribusi Pemilihan Moda Responden Pengguna KA Bandara dan Bus Bandara untuk Perjalanan Medan-Kuala Namu 108 4.10 Lama Waktu yang Dibutuhkan Responden Pengguna KA Bandara dan Bus Bandara dari Tempat Keberangkatan Menuju Stasiun 109 4.11 Jenis Kendaraan yang Digunakan dari Tempat Keberangkatan Menuju Stasiun Kereta Api BandaraBus Bandara 110 4.12 Penumpang Kereta Api Bandara yang potensial Berpindah ke Bus Bandara Jika Berangkat Lebih dari Satu Orang 111 4.13 Penumpang Bus Bandara potensial Berpindah ke KA Bandara jika Berangkat Lebih dari Satu Orang 112 xii Universitas Sumatera Utara 4.14 Nilai Skala Numerik 115 4.15 Preferensi Responden Terhadap Option yang ditawarkan untuk Pengolahan Model Binomial Logit Selisih 117 4.16 Matriks Korelasi 118 4.17 Alternatif Persamaan Utilitas 120 4.18 Probabilitas Pemilihan Moda dengan Model Logit Biner 130 4.19 Probabilitas Pemilihan Moda dengan Model Probit Biner 131 xiii Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1.1 Kerangka Konseptual 7 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Pendapat Penumpang pada Pelayanan 18 2.2 Bangkitan Pergerakan Bersamaan dengan Pemilihan Moda diikuti Sebaran Pergerakan 27 2.3 Bangkitan Pergerakan Diikuti Pemilihan Moda 28 2.4 Bangkitan Pergerakan Diikuti Pemilihan Rute Bersamaan Sebaran Pergerakan 28 2.5 Bangkitan Pergerakan Diikuti Sebaran Pergerakan 29 2.6 Proses Pemilihan Dua Moda 30 2.7 Proses Pemilihan Moda untuk Indonesia 31 2.8 Komponen Perilaku Konsumen 48 2.9 Hierarki Keputusan Perjalanan Individu 53 2.10 Grafik Perbandingan Logit dan Probit 58 3.1 Diagram Alir Flow Chart Penelitian 75 3.2 Diagram Alir Tahapan Perhitungan 89 4.1 Perbandingan Jumlah Responden Pengguna Kereta Api Bandara dan Bus Bandara 102 4.2 Distribusi Tujuan Perjalanan Responden Pengguna KA Bandara dan Bus Bandara tujuan Medan – Kuala Namu 104 4.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Kereta Api Bandara dan Bus Bandara untuk perjalanan Medan – Kuala Namu 105 4.4 Distribusi ProfesiPekerjaan Responden Pengguna Kereta Api Bandara xiv Universitas Sumatera Utara dan Bus Bandara untuk perjalanan Medan – Kuala Namu 106 4.5 Distribusi Tingkat Pendapatan Responden Kereta Api Bandara dan Bus Bandara untuk perjalanan Medan – Kuala Namu 107 4.6 Distribusi Pemilihan Moda Kereta Api Bandara dan Bus Bandara untuk perjalanan Medan – Kuala Namu 108 4.7 Distribusi Waktu Dibutuhkan Responden Pengguna KA Bandara dan Bus Bandara dari tempat berangkat Menuju Stasiun Keberangkatan 110 4.8 Distribusi Jenis Kendaraan yang Digunakan dari tempat keberangkatan Menuju Stasiun Kereta Api Bandara Bus Bandara 111 4.9 Distribusi Penumpang Moda Kereta Api Bandara Berpotensi beralih ke Bus Bandara jika Berangkat Lebih dari Satu Orang 112 4.10 Distribusi Penumpang Bus Bandara Berpotensi Beralih ke Kereta Api Bandara jika Berangkat Lebih dari Satu Orang 113 4.11 Grafik Pemilihan Moda dengan Model Logit Biner 130 4.12 Grafik Pemilihan Moda dengan Model Probit Biner 131 4.13 Sensitifitas Model Logit Biner terhadap Biaya perjalanan 133 4.14 Sensitifitas Model Logit Biner terhadap Waktu Tempuh perjalanan 134 4.15 Sensitifitas Model Logit Biner terhadap Headway 135 4.16 Sensitifitas Model Logit Biner terhadap Waktu Tempuh menuju Stasiun Keberangkatan access time 136 4.17 Sensitifitas Model Logit Biner terhadap Pelayanan service 137 4.18 Sensitifitas Model Probit Biner terhadap Biaya Perjalanan 139 4.19 Sensitifitas Model Probit Biner terhadap Waktu Tempuh perjalanan 140 4.20 Sensitifitas Model Probit Biner terhadap Headway 141 4.21 Sensitifitas Model Probit Biner terhadap Waktu Tempuh Menuju Stasiun Keberangkatan access time 142 xv Universitas Sumatera Utara 4.22 Sensitifitas Model Probit Biner terhadap Pelayanan service 143 4.23 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner Terhadap Biaya Perjalanan 144 4.24 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner Terhadap Waktu Tempuh Perjalanan 145 4.25 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner Terhadap Headway 146 4.26 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner Terhadap Waktu Tempuh Menuju Stasiun Keberangkatan 147 4.27 Perbandingan Sensitifitas Model Logit Biner dan Probit Biner Terhadap Pelayanan service 148 4.28 Kondisi tarif Bus Bandara terhadap Kurva Sensitifitas Atribut Biaya Perjalanan 158 xvi Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1 Format Kuisioner Penelitian 168 2 Tabel Input Data Kuisioner Penelitian 173 3 Alternatif Persamaan Fungsi Utilitas 177 4 Sensitifitas Model Logit Biner 208 5 Sensitifitas Model Probit Biner 211 6 Tabel Distribusi – F 216 7 Tabel Distribusi – t 217 8 Tabel Distribusi Normal Standar 218 9 Rekapitulasi Jumlah Penumpang Bandara KNIA Menggunakan Bus Bandara 220 10 Rekapitulasi Jumlah Penumpang dan Volume Transaksi dengan Menggunakan Kereta Api Bandara 222 11 Gambar Jalur Koridor 1 Bus Bandara 224 12 Gambar Jalur Kereta Api Bandara 225 13 Gambar Letak Stasiun Besar KA Bandara dan Shelter Plaza Medan Fair terhadap Bandara Kuala Namu 226 14 Foto-foto Dokumentasi 227 15 Peta Jaringan Jalan Binjai-Belawan-Kuala namu- Tebing Tinggi 230 xvii Universitas Sumatera Utara DAFTAR NOTASI a = Konstanta Regresi b1, b2...., bn = Koefisien masing-masing atributparameter model d = derajat kesalahan sampel sampling error k = Jumlah atribut n = Jumlah sampel = Kesalahan acak random error P KAB = Probabilitas memilih Kereta Api Bandara P BB = Probabilitas memilih Bus Bandara = Probabilitas memilih alternatif i bagi individu n R 2 = Koefisien determinasi = Utilitas alternatif i bagi pembuat keputusan n = Fungsi deterministik utilitas i bagi individu n ... = Nilai atribut pelayanan Zα = Nilai kritis distribusi α = Koefisien kepercayaan σ = Standart deviasi sampel ϕ = Distribusi kumulatif standard normal t – test = Uji t, yaitu pengujian hipotesa terhadap koefisien regresi F – test = Uji f, yaitu pengujian hipotesa terhadap variasi nilai utilitas xviii Universitas Sumatera Utara X 1 = Selisih atribut biaya cost antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara. X 2 = Selisih atribut waktu time antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara. X 3 =Selisih atribut waktu keberangkatan headway antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara. X 4 = Selisih atribut lama waktu yang diperlukan dari tempat asal menuju stasiun keberangkatan access time antara Kereta Api dan Bus Bandara. X 5 = Selisih atribut pelayanan service antara Kereta Api Bandara dan Bus Bandara. xix Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Bandara Internasional Kuala Namu mulai beroperasi tanggal 25 Juli 2013 yang lalu sebagai pengganti Bandara Polonia. Hal ini juga diikuti oleh beroperasinya Kereta Api Bandara dan Bus Bandara sebagai layanan moda angkutan umum bagi masyarakat. Beroperasinya Kereta Api Bandara ini menimbulkan masalah baru bagi lalu lintas kota Medan. Kondisi ini menyebabkan semakin macetnya kota Medan khususnya di jalan-jalan arteri yang memiliki perlintasan sebidang dengan rel kereta api yang dilalui Kereta Api Bandara. Apalagi saat ini Kereta Api Bandara cukup diminati masyarakat karena menawarkan pelayanan yang lebih dan waktu perjalanan yang lebih singkat sehingga frekuensi keberangkatannya semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendefinisikan karakteristik pengguna moda KA Bandara dan Bus Bandara. Tujuan lainnya adalah memodelkan pemilihan moda antar keduanya dan menguji sensitifitas pelaku perjalanan apabila dilakukan perubahan terhadap salah satu atributnya. Dalam penelitian ini digunakan metode stated preference untuk menggambarkan preferensi pemilihan moda Kereta Api Bandara dan Bus Bandara. Data yang diperoleh dengan metode stated preference kemudian dimodelkan dengan model logit biner dan probit biner. Kedua model ini digunakan hanya untuk pilihan 2 moda transpotasi alternatif. Dari kedua model ini dapat diketahui probabilitas pemilihan moda transportasi KA Bandara serta Bus Bandara. Dari hasil analisis, diperoleh persamaan fungsi selisih utilitas Kereta Api Bandara dan Bus Bandara sebagai berikut: U KAB-BB = 2,606 – 0,028X 1 – 0,007X 2 – 0,014X 3 – 0,016X 4 + 0,044X 5 dengan X 1 atribut cost, X 2 atribut time, X 3 atribut headway, X 4 atribut access time, dan X 5 atribut service. Hasil yang diperoleh dari analisis sensitifitas fungsi utilitas dengan model logit biner dan probit biner bahwa atribut-atribut cost, time, headway dan access time memperlihatkan arah kemiringan garis yang negatif yang artinya semakin besar selisih perbedaan atribut-atribut cost, time, headway dan access time akan semakin memperkecil probabilitas pemilihan Kereta Api Bandara sementara atribut service memperlihatkan arah kemiringan garis yang positif yang artinya semakin besar selisih perbedaan pelayanan antara KA Bandara dan Bus Bandara akan semakin memperbesar probabilitas pemilihan Kereta Api Bandara. Kata kunci: stated preference, logit biner, probit biner, atribut, pemilihan moda i Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Kuala Namu International Airport started operating on July 25, 2013 to replace Polonia International Airport followed by the operation of airport train and bus as a public transport service modes. The operation of the airport train created a new traffic problem for the city of Medan. This condition caused more traffic jam in Medan especially in arterial roads with railway crossing passed by the airport train. Furthermore the people are fairly interested in airport train because it offers better service and faster trip, and its frequency of departure is increasing. The purpose of the study was to define the characteristic airport train and bus users to model the choice of both transportation modes and to test the sensitivity of the users of transportation modes if one of the attribute changes. This study used stated preference method to describe the preference of choosing the airport train and bus mode. The data obtained through stated preference method was modelled by using binary logit and probit models. These two models were only used for two alternative transportaion modes. From these two models, the probablity of using airport train and bus transportation can be known. The result of analysis showed the equations of the function of utility difference of airport train and bus: U KAB-BB =2.606 – 0.0028X – 0.07X – 0.014X – 0.016X + 0.044X in which X, cost attribute, X2 time attribute, X3 headway attribute, X4 access attribute and X5 service attribute. The result obtained from the analysis of utility function sensitivity using binary logit and probit models that the attributes between the cost, time, head way and access time showed the negative slope which meant that the larger the difference of the cost, time, headway, and access time attributes, the smaller the probability of choosing the airport train, while the service attribute showed the positive slope which meant the larger the difference between the the service provided by the airport train and bus, the larger the probability of choosing the airport train will be. Keywords: Stated Preference, Binary Logit, Binary Probit, Attribute, Mode Choice ii Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8