PT Railink Perum DAMRI

setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini resmi beroperasi sejak 25 Juli 2013.

4.2 Profil Perusahaan

4.2.1 PT Railink

PT Railink adalah anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia Persero dengan PT Angkasa Pura II Persero, didirikan dengan visi untuk menyuguhkan semangat baru dalam pelayanan moda transportasi kereta di Indonesia. PT Railink mempersembahkan sebuah layanan yang baru pertama kali hadir di Indonesia, yakni Kereta Api Bandara, bersamaan dengan pengoperasian perdana Bandara Internasional Kuala Namu pada tanggal 25 Juli 2013. Kereta Api Bandara pertama ini melayani penumpang dari kota Medan yang hendak menuju Bandara Kuala Namu dan juga sebaliknya. Sebagai layanan transportasi bandara, Kereta Api Bandara ini memiliki fasilitas maupun layanannya yang diharapkan dapat menjadi standar baru dalam dunia perkeretaapian di Indonesia. Layanan Kereta Api Bandara dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang baik mereka yang telah menggunakan maupun yang baru mencoba untuk pertama kalinya. Itu sebabnya PT Railink selalu berusaha untuk memberi yang terbaik dan selalu berinovasi dalam memberikan layanan. Untuk memberikan kenyamanan yang optimal bagi para penumpang, PT Railink mendatangkan 4 rangkaian kereta ekslusif produksi Woojin Industries Korea. Setiap rangkaian yang terdiri dari 4 kereta ini berkapasitas 172 kursi, memiliki Universitas Sumatera Utara interior yang sangat lega dengan 4 rak bagasi di setiap keretanya. Selain itu, terpasang 2 LCD TV dan akan diperlengkapi dengan jaringan internet wi-fi. Dengan menggunakan 4 rangkaian kereta modern ini, diharapkan akan tersedia total perjalanan 36 kali PP setiap harinya dari Stasiun KA Bandara Medan ke Stasiun KA Bandara Kuala Namu. Perjalanan menuju Bandara akan ditempuh dalam waktu +- 37 menit, dan +- 45 menit saat menuju Medan.

4.2.2 Perum DAMRI

DAMRI Adalah Kepanjangan dari ” Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia ” Tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawah pengelolaan Kementerian Perhoeboengan RI, JAWA UNYU ZIGYOSHA berubah nama menjadi “Djawatan Pengangkoetan” untuk angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi “Djawatan Angkutan Darat” untuk angkutan penumpang. Pada tanggal 25 November 1946, kedua djawatan itu digabungkan berdasarkan Maklumat Menteri Perhubungan RI No.01DAM46 dibentuklah “Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia”, disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara BPUPN berdasarkan PP No.233 Tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara PN. Tahun 1982, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum PERUM berdasarkan PP No.30 Tahun 1984, selanjutnya dengan PP No. 31 Tahun 2002, Universitas Sumatera Utara hingga saat ini. Dimana Perum DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor. Saat ini Perum DAMRI dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Pemprov Sumut terus berupaya melakukan penambahan armada dan perluasan trayek bus khusus Bandara Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang. Hal ini dilakukan berkaitan dengan permintaan dari Pemprov Sumut, agar Perum DAMRI mempercepat interval atau headway jarak waktu antar bus yang beroperasi di bandara pengganti Bandara Polonia, Medan, itu. Untuk mempercepat interval tersebut, akan segera dilakukan penambahan bus yakni untuk destinasi ke Carrefour Medan Plaza dari 10 menjadi 25 unit, dan Terminal Amplas dari 10 unit menjadi 25 armada. Selain itu, akan dibuka trayek baru Bandara Kuala Namu – Polonia eks-bandara, dengan kekuatan armada pada tahap awal sebanyak lima bus. Selain Polonia, trayek bus bandara juga akan dikembangkan ke empat destinasi lainnya yakni Pelabuhan Belawan, Simpang Pos Padang Bulan, Rantau Prapat dan Pematang Siantar. DAMRI juga akan membuka pelayanan angkutan perkotaan semacam busway di Kota Medan. Dengan angkutan yang eksekutif, nyaman, terjadwal, serta relatif lebih murah ongkosnya ini, maka warga Medan diharapkan semakin mendapatkan pelayanan transportasi yang lebih baik. Apalagi saat ini pemerintah selaku regulator menerapkan konsep quality licensing. Dalam kebijakan quality licensing ini bahwa pemerintah memberikan Universitas Sumatera Utara izin penyelenggaraan Angkuran Pemadu Moda berdasarkan kualitas. Apabila operator pemadu moda tersebut tidak mampu memenuhi kualifikasi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh regulator pada waktu tender maka izin penyelenggaraan Angkutan Moda tersebut tidak akan dikeluarkan lagi. Penerapan quality licensing ini untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan umum sehingga masyarakat secara perlahan-lahan akan beralih dari menggunakan mobil pribadi menjadi menggunakan angkutan umum. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dilakukan gagasan penerapan quality licensing, yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat sangat tergantung terhadap pelayanan angkutan umum baik Angkutan Kota maupun Angkutan Antar Kota Captive Rider; 2. Menurunnya kualitas pelayanan angkutan umum baik Angkutan Antar Kota maupun Angkutan Antar Kota yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dampak kenaikan harga BBM, penurunan daya beli masyarakat, kemajuan tekhnologi informasi serta persaingan dengan moda lain; 3. Jumlah penumpang pesawat udara yang terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan yang secara langsung berpengaruh pada menurunnya jumlah penumpang pada moda lainnya khususnya moda Angkutan Jalan; 4. Moda angkutan umum yang dapat dijadikan sebagai percontohan pelayanan angkutan umum yang berkualitas pada saat ini adalah Angkutan Pemadu Moda Bandung Super Mall – Bandara Soekarno Hatta untuk angkutan Antar Kota dan Busway untuk angkutan Kota. Universitas Sumatera Utara 4.3 Penentuan Jumlah Sampel 4.3.1 Populasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8