Keracunan Kronis Keracunan Merkuri

bahwa secara umum terdapat dua organ yang akan mengalami gangguan akibat keracunan kronis tersebut, yaitu sistem pencernaan dan sistem syaraf. Gejala dapat berupa gingivitis, tremor ringan dan parkinsonisme disertai dengan tremor pada otot sadar. Gejala tremor dimulai dari ujung jari tangan kaki dan menjalar sampai otot wajah dan pangkal tenggorokan. 2.2. Penambangan Emas Tanpa Izin PETI 2.2.1. Definisi PETI PETI Penambangan Emas Tanpa Izin adalah kegiatan penambang emas yang dilakukan oleh para penambang emas atau yang secara lokal biasa disebut dengan gurandil atau penambang emas tradisional yang tidak memiliki izin penambangan Sujatmiko, 2012. Izin penambangan tersebut dikenal dengan sebutan IPR Izin Pertambangan Rakyat. Seperti yang tercantum dalam UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. Izin Pertambangan Rakyat IPR adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.

2.2.2. Kegiatan PETI

Kegiatan penambangan di daerah Pongkor, salah satunya di Desa Cisarua, dilakukan dengan sistem penambangan bawah tanah, yaitu dengan membuat terowongan yang mempunyai tinggi sekitar 1 meter dan mempunyai kedalaman yang bervariasi Juliawan, 2006. Hasil dari penambangan emas berupa batu-batuan yang mengandung emas bijih tersebut dibawa untuk dilakukan pengolahan. Dari hasil studi pendahuluan, secara umum diketahui bahwa pengolahan emas yang terdapat di Desa Cisarua menggunakan teknik amalgamasi, yaitu dengan menggunakan merkuri. . Gambar 2.1. Penggunaan Merkuri pada Kegiatan Pengolahan Emas Teknik amalgamasi tersebut memanfaatkan sifat dari merkuri itu sendiri, yang dapat melarutkan berbagai jenis logam misalnya: emas sehingga membentuk amalgam. Biji emas yang dicampur dengan merkuri akan berfungsi melarutkan emas dan karena merkuri memiliki massa yang lebih berat, maka batuan dan bahan pengotor lainnya akan mengapung di permukaan air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan Silalahi, 2005. Adapun pengolahan yang dilakukan terdiri dari: tahap penumbukan awal, tahap penggilingan, tahap pencucian dan pemerasan, tahap pembakaran, serta tahap penumbukan akhir finishing. Adapun penjelasan dari masing-masing tahapannya adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6