ke jaringan otak tanpa teroksidasi, dan sebagian lagi mengalami oksidasi dalam bentuk ion dan berakumulasi di ginjal. Untuk merkuri elemental dan organik
cenderung berakumulasi di syaraf, sedangkan merkuri anorganik di ginjal Matsuo et al.
, 1989; W. Hartono, 2003. Merkuri elemental memiliki sifat larut dalam lemak yang tinggi. Karena sifatnya tersebut, maka merkuri elemental dengan mudah dapat
melewati sawar otak dan plasenta Larry et. al., 2002; BPOM, 2004.
2.1.6.2 Ekskresi
Merkuri ionik utamanya diekskresikan melaui urin dan tinja, tetapi dapat pula melalui ASI. Sedangkan, untuk metil merkuri, ekskresi utama melalui feses, rambut
dan kurang dari sepertiga dari total ekskresi melalui urin, tetapi dapat pula melalui ASI dengan kadar yang lebih rendah UNEP dan WHO, 2008. Pada proses ekskresi
yang terjadi sangat dipengaruhi dengan waktu paruhnya. Adapun pengertian waktu paruh yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk ekskresi sehingga
mencapai separuh kadar yang ada di dalam tubuh. Waktu paruh merkuri secara biologik sekitar 60 hari atau antara 35-90 hari W. Hartono, 2003. Pengeluaran
merkuri terutama dalam bentuk urine dan feses memiliki waktu paruh 40-60 hari. Empedu dan feses merupakan jalur utama ekskresi metil merkuri yang memiliki
waktu paruh sekitar 70 hari Cakrawati, 2002.
2.1.7. Toksisitas Merkuri
Pengaruh toksisitas merkuri terhadap manusia tergantung dari bentuk komposisi merkuri, rute masuknya kedalam tubuh dan lamanya terpajan. Toksisitas
uap merkuri pada tubuh melalui saluran pernafasan biasanya menyerang sistem syaraf pusat, sedangkan toksisitas kronik dapat menyerang ginjal Darmono, 2001; Iman .R,
2005. Pekerja yang peka dan terpajan dengan uap merkuri sebesar 0,05 mgm
3
di udara secara terus-menerus, dapat menimbulkan gejala nonspesifik berupa
neuroasthenia Idris, 1998. Menurut ATSDR 2011, merkuri dapat menembus darah-otak dan plasenta. Diketahui pula bahwa pada anak-anak peningkatan risiko
toksisitas pada paru-paru mungkin terjadi dan dapat berkembang menjadi gangguan dalam pernafasan sulit bernafas.
Menurut Silalahi 2005, Hg berpengaruh terhadap proses ateroskelorsis penyempitan dan penebalan pembuluh darah karena Hg dapat membentuk radikal
bebas yang dapat merusak sel. Kandungan merkuri tinggi, yaitu sebesar 2,0 mgg pada rambut pria dewasa dapat berkolerasi dengan peningkatan risiko PJK, dan atau
infarksi miokardial 2-3 kali lipat dibandingkan dengan yang memiliki kandungan merkuri rendah.