Metode Pengumpulan Data Metode Pengukuran Ikan

konsumsi ikan per porsi seperti yang tercantum pada kuesioner penelitian. Adapun metode penentuan berat konsumsi ikan per porsi tersebut adalah dengan membandingkannya terhadap food model. Dimana food model tersebut berupa contoh ikan dengan ukuran 1 porsi konsumsi, yaitu sebesar 40 gram. 4.6. Sampling Rambut 4.6.1. Alat dan Bahan yang Digunakan Alat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan sampling rambut adalah sebagai berikut: 1. Gunting stainless steel 2. Alkohol 70 3. Label 4. Sisir 5. Sarung tangan plastik 6. Pinset 7. Timbangan Digital 8. Amplop 9. Plastik klip 10. Tissue 11. Wadah pencuci 12. Alumunium foil

4.6.2. Teknik Sampling Rambut

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel berupa rambut responden adalah dengan cara memotong rambut kepala dengan menggunakan gunting steril yang telah dibilas dan dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70. Pengguntingan dilakukan pada bagian dalam rambut dengan berat sekitar 0,5-2,0 gram. Pemotongan dilakukan di dekat kulit kepala. Untuk rambut yang sangat pendek dan tipis, alternatifnya adalah dengan cara memasukkan rambut ke amplop dan memotongnya sehingga rambut yang terpotong langsung masuk di dalam amplop. Setelah itu, rambut dibungkus dengan menggunakan alumunium foil, ditutup rapat, diberi label berisikan nama responden, nomor sampel dan waktu pengambilan dan dimasukkan kedalam plastik klip. Kemudian sampel dikirim ke laboratorium untuk diukur kadar merkurinya menggunakan alat berupa flow injection mercury system dengan menggunakan metode CVAAS sesuai dengan referensi dari US EPA 3050 B, APHA 3112 B.

4.7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, timbangan berat badan, microtoise, food model, flow injection mercury system dan form pengukuran. Kuesioner tersebut berisikan identitas tentang PETI dan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel independen yang akan diteliti, yaitu umur, masa kerja, jam kerja, jenis aktivitas, dan konsumsi ikan. Penggunaan timbangan dan

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6