Penggunaan Merkuri Merkuri Hg 1. Definisi dan Sifat Fisik-Kimia Merkuri

digunakan untuk antiseptic, diuretic, katartik serta penggunaan senyawa merkuri anorganik dan organik untuk pengobatan sifilis. Industri listrik menggunakan merkuri pada lampu floresens, saklar lampu tidak berbunyi dan pada lampu jalan. Merkuri juga digunakan pada industri emas dan perak untuk proses amalgamasi. Untuk alat kedokteran, merkuri digunakan pada alat tekanan darah, thermometer, dan pacemaker. Selain itu, merkuri anorganik juga terdapat pada pigmen, cat, bahan pencelup, bahan tattoo, pembalseman, pengawet kayu, herbisida, insektisida, jeli spermisidal, cat kuku, germisidal pada sabun, pemadam api, dan baterai merkuri yang tahan lama Sari, 2002.

2.1.4 Merkuri di Lingkungan

Merkuri merupakan unsur alami yang dapat ditemukan di udara, air, dan tanah yang dapat didistribusikan ke seluruh lingkungan baik secara alami maupun karena adanya kegiatan manusia antropogenik UNEP dan WHO, 2008. Menurut Widowati et.al. 2008, Hg yang masuk dalam lingkungan perairan dapat dalam bentuk: a Hg anorganik: berasal dari air hujan atau aliran sungai, memiliki sifat stabil pada pH yang rendah. b Hg organik: berasal dari kegiatan pertanian, yaitu penggunaan pestisida c Terikat: suspended soil d Logam Hg: berasal d ari kegiatan industri Budiono, 2002 Sebagian besar merkuri yang berada di atmosfer dalam bentuk Hg uap, yang dapa beradaberedar di atmosfer hingga satu tahun, sehingga dapat tersebar ribuan mil dari sumber emisi. Sebagian besar merkuri dalam air, tanah, sedimen, atau tanaman dan hewan berada dalam bentuk merkuri ionik seperti merkuri klorida US EPA, 1997; UNEP dan WHO, 2008. Sedangkan untuk metilmerkuri utamanya terdapat dalam ikan. Merkuri dapat berakumulasi di rantai makanan, sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi suatu organisme dalam rantai makanan yang secara otomatis semakin tinggi juga tingkat trofiknya, maka akan menyebabkan semakin tinggi pula konsentrasi metilmerkuri pada organisme tersebut Watras et al., 1998; UNEP dan WHO, 2008. Terdapat berbagai peraturan mengenai batasan kadar Hg di lingkungan, begitupun halnya yang berlaku di Indonesia. Peraturan mengenai batasan kadar Hg di lingkungan yang berlaku di Indonesia dijelaskan pada tabel 2.2 berikut. Tabel 2.1. Batasan Kadar Hg di Lingkungan No. Peraturan Kadar Hg yang diperbolehkan 1. Kadar Hg dalam air minum pada Permenkes No. 907 2002 0,001 mgl 2. Kadar Hg dalam air bersih pada Permenkes No. 416 1990 0,001 mgl 3. Kadar Hg dalam udara tempat kerja Kepmenkes No. 261 1998 0,1 mgl

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6