Kegiatan PETI Penambangan Emas Tanpa Izin PETI 1. Definisi PETI
mengandung emas bijih tersebut dibawa untuk dilakukan pengolahan. Dari hasil studi pendahuluan, secara umum diketahui bahwa pengolahan emas yang terdapat di
Desa Cisarua menggunakan teknik amalgamasi, yaitu dengan menggunakan merkuri.
. Gambar 2.1. Penggunaan Merkuri pada Kegiatan Pengolahan Emas
Teknik amalgamasi tersebut memanfaatkan sifat dari merkuri itu sendiri, yang dapat melarutkan berbagai jenis logam misalnya: emas sehingga membentuk
amalgam. Biji emas yang dicampur dengan merkuri akan berfungsi melarutkan emas dan karena merkuri memiliki massa yang lebih berat, maka batuan dan bahan
pengotor lainnya akan mengapung di permukaan air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan Silalahi, 2005. Adapun pengolahan yang dilakukan terdiri dari: tahap
penumbukan awal, tahap penggilingan, tahap pencucian dan pemerasan, tahap pembakaran, serta tahap penumbukan akhir finishing. Adapun penjelasan dari
masing-masing tahapannya adalah sebagai berikut.
a Tahap penumbukan awal Batu-batuan yang mengandung emas bijih dari hasil penambangan
tersebut, ditumbuk sampai hancur sehingga mempunyai ukuran yang lebih kecil untuk dimasukkan ke amalgamator atau gelundung.
b Tahap penggilingan Proses penggilingan diproses di dalam amalgamator atau gelundung
yang telah diberi merkuri. Pada masing-masing gelundung terdapat besi atau disebut dengan pelor yang berfungsi untuk menghancurkan
dan mengubah bijih emas tersebut menjadi butiran yang lebih halus dan membentuk amalgam. Selain itu, proses penggilingan juga
berfungsi untuk memisahkan bijih emas dengan pengotor lainnya. Tenaga penggerak gelundung terdiri dari 3 jenis, yaitu yang
mennggunakan kincir air, tenaga listrik, dan tenaga generator diesel Rohmana, Suharsono Kamal dan Suhandi, 2006. Proses
penggilingan tersebut berlangsung selama sekitar 8 jam.
Gambar 2.2. Gelundungan
c Tahap pencucian dan pemerasan Amalgam yang dihasilkan dari proses penggilingan, kemudian dicuci
dan diperas dengan menggunakan kain. Hal ini bertujuan untuk membersihkan dari pengotor lain seperti tanah dan sebagainya dan
mengurangi kandungan merkuri yang masih terdapat pada amalgam basah tersebut. Sisa-sisa merkuri keluar dari pori-pori kain dan jatuh
ke tempat penampungan untuk pencucian tersebut. Merkuri dari hasil pencucian dan pemerasan yang mengendap di tempat pencucian,
nantinya akan digunakan kembali untuk proses pengolahan emas.
Gambar 2.3. Tahap Pencucian dan Pemerasan d Tahap pembakaran atau penggarangan
Proses pembakaranpenggarangan dilakukan untuk menghilangkan unsur merkuri yang masih tertinggal pada amalgam tersebut.
Pembakaran yang dilakukan pada proses pengolahan emas ini
menggunakan alat yang sederhana, seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.4. Alat yang Digunakan pada Tahap Pembakaran Pada tahap pembakaran ini, merkuri yang ada pada amalgam
menguap keudara. Bola amalgam yang tadinya berwarna perak berubah menjadi berwarna emas. Setelah proses pembakaran didapat
kadar emas sekitar 30-60. e Tahap penumbukan akhir finishing
Pada tahap ini emas hasil dari pembakaran ditumbuk dan dibentuk sesuai dengan permintaan pasar atau konsumen.