ionisasi tersebut adalah daya racun dari senyawa atau garam-garam merkuri tersebut dapat menjadi berlipat ganda. Adapun proses ionisasi yang terjadi adalah sebagai
berikut Palar, 1994: HgCN
2
Hg
2+
+ CN dalam tubuh
2.1.7.1.2. Keracunan Kronis
Keracunan kronis adalah kejadian keracunan yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dengan kadar merkuri yang sedikit dan terjadi secara perlahan-lahan dan
terus-menerus, sehingga dapat mengendap dalam tubuh dan menimbulakan gejala keracunan. Keracunan ini dapat terjadi karena menghirup uap atau debu merkuri atau
melakukan kontak dengan merkuri melalui kulit. Tanda-tanda yang ada pada pekerja yang terpajan merkuri secara kronik meliputi: pengeluaran ludah berlebih
hipersaliva, sariawan, gigi menjadi tanggal, guratan biru pada gusi, nyeri dan mati rasa pada bagian kaki dan tangan, nephritis, diare, gelisah, sakit kepala, penurunan
berat badan, anoreksia, jiwa tertekan, halusinasi, dan kemunduran mental secara jelas W. Hartono, 2003.
Selain itu, menurut Widowati 2008, toksisitas kronis dapat berupa gangguan sistem pencernaan, gingivitis radang gusi, dan sistem syaraf, berupa tremor,
parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu sampai abu-abu kemerahan, serta anemia ringan. Hal tersebut juga sejalan dengan Palar 1994, yang menyatakan
bahwa secara umum terdapat dua organ yang akan mengalami gangguan akibat keracunan kronis tersebut, yaitu sistem pencernaan dan sistem syaraf. Gejala dapat
berupa gingivitis, tremor ringan dan parkinsonisme disertai dengan tremor pada otot sadar. Gejala tremor dimulai dari ujung jari tangan kaki dan menjalar sampai otot
wajah dan pangkal tenggorokan.
2.2. Penambangan Emas Tanpa Izin PETI 2.2.1. Definisi PETI
PETI Penambangan Emas Tanpa Izin adalah kegiatan penambang emas yang dilakukan oleh para penambang emas atau yang secara lokal biasa disebut
dengan gurandil atau penambang emas tradisional yang tidak memiliki izin penambangan Sujatmiko, 2012. Izin penambangan tersebut dikenal dengan sebutan
IPR Izin Pertambangan Rakyat. Seperti yang tercantum dalam UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. Izin Pertambangan Rakyat IPR
adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.
2.2.2. Kegiatan PETI
Kegiatan penambangan di daerah Pongkor, salah satunya di Desa Cisarua, dilakukan dengan sistem penambangan bawah tanah, yaitu dengan membuat
terowongan yang mempunyai tinggi sekitar 1 meter dan mempunyai kedalaman yang bervariasi Juliawan, 2006. Hasil dari penambangan emas berupa batu-batuan yang