Hipotesis Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

55 BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional yang bersifat kuantitatif, dimana peneliti ingin mengetahui keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji hipotesis dengan melakukan penyebaran kuesioner dan uji laboratorium dan menganalisis hasilnya. Cara pendekatan yang digunakan adalah dengan rancangan cross sectional potong lintang, dimana variabel sebab risiko dan akibat kasus yang terdapat dalam penelitian tersebut diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan Notoatmodjo, 2010.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium ALS Indonesia dan pengambilan sampel dilakukan di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari-September 2013.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor. Jumlah pekerja PETI tidak diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan pekerja bersifat illegal sehingga tidak terdata secara resmi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerja PETI yang masih aktif bekerja hingga saat diwawancara dengan masa kerja minimal 1 tahun. Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode uji beda satu proporsi dengan rumus sebagai berikut Lameshow, 1990; Ariawan, 1998: √ √ [ ] Keterangan: n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan P 1 : Proporsi pekerja PETI yang mengalami keracunan merkuri diambil dari penelitian Lestarisa 2010 dengan proporsi 90,6 lama kerja 8 jam per hari P 2 : Proporsi pekerja PETI yang tidak mengalami keracunan merkuri Diambil dari penelitian Lestarisa 2010 dengan proporsi 44,4 lama kerja = 8 jam per hari P : Rata-rata proporsi = 0,675 Z 1- α : Nilai Z pada derajat kemaknaan α pada one tail, yaitu 5 = 1,64 Z 1- β : Nilai Z pada kekuatan uji 1- β pada one tail, yaitu 90 = 1,28

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6