Jenis Merkuri Merkuri Hg 1. Definisi dan Sifat Fisik-Kimia Merkuri

dalam termometer, lampu neon dan beberapa saklar listrik EPA, 2013. Merkuri elemental merupakan bentuk merkuri yang paling mudah menguap WHO, 2003. Menurut EPA, paparan merkuri elemental dapat menguap pada suhu kamar dan memiliki sifat tidak terlihat, tidak berbau, serta beracun. b Merkuri inorganik Senyawa merkuri inorganik dengan simbol kimia Hg II atau Hg 2+ berbentuk garam merkuri dan bubuk yang umumnya berwarna putih atau kristal, kecuali merkuri sulfida yang berwarna merah. Senyawa merkuri inorganik biasa digunakan pada fungisida, antiseptik atau disinfektan. Selain itu, biasa digunakan pula pada beberapa krim pencerah kulit serta beberapa obat-obatan tradisional EPA, 2013. b Merkuri organik Senyawa merkuri organik yang paling umum ditemukan di lingkungan adalah metilmerkuri dengan rumus kimia MeHg yang terbentuk pada saat merkuri bergabung dengan karbon. Organisme renik mengkonversi merkuri inorganic menjadi metilmerkuri. Metilmerkuri dapat terakumulasi dalam rantai makanan, seperti pada ikan EPA, 2013.

2.1.3. Penggunaan Merkuri

Merkuri memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, terutama di berbagai industri. Industri farmasi menghasilkan produk yang mengandung merkuri yang digunakan untuk antiseptic, diuretic, katartik serta penggunaan senyawa merkuri anorganik dan organik untuk pengobatan sifilis. Industri listrik menggunakan merkuri pada lampu floresens, saklar lampu tidak berbunyi dan pada lampu jalan. Merkuri juga digunakan pada industri emas dan perak untuk proses amalgamasi. Untuk alat kedokteran, merkuri digunakan pada alat tekanan darah, thermometer, dan pacemaker. Selain itu, merkuri anorganik juga terdapat pada pigmen, cat, bahan pencelup, bahan tattoo, pembalseman, pengawet kayu, herbisida, insektisida, jeli spermisidal, cat kuku, germisidal pada sabun, pemadam api, dan baterai merkuri yang tahan lama Sari, 2002.

2.1.4 Merkuri di Lingkungan

Merkuri merupakan unsur alami yang dapat ditemukan di udara, air, dan tanah yang dapat didistribusikan ke seluruh lingkungan baik secara alami maupun karena adanya kegiatan manusia antropogenik UNEP dan WHO, 2008. Menurut Widowati et.al. 2008, Hg yang masuk dalam lingkungan perairan dapat dalam bentuk: a Hg anorganik: berasal dari air hujan atau aliran sungai, memiliki sifat stabil pada pH yang rendah. b Hg organik: berasal dari kegiatan pertanian, yaitu penggunaan pestisida c Terikat: suspended soil d Logam Hg: berasal d ari kegiatan industri Budiono, 2002

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6