Gambaran Umur Pekerja PETI Gambaran Status Gizi Pekerja PETI

Berdasarkan tabel 5.4 dari 40 responden yang diteliti, diketahui bahwa rata- rata pekerja PETI memiliki skor IMT sebesar 21,469; sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata pekerja memiliki status gizi normal sesuai dengan batas IMT menurut Depkes RI. Diperoleh pula median sebesar 21,390 dan standar deviasi 2,7937. Skor IMT terendah yang dimiliki oleh pekerja adalah sebesar 17,3 yang termasuk dalam kelompok kurus; sedangkan yang tertinggi adalah sebesar 28,5 yang termasuk dalam kelompok gemuk sekali.

5.2.5. Gambaran Masa Kerja Pekerja PETI

Gambaran masa kerja dari pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 dapat dilihat melalui tabel 5.5 di bawah ini: Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 Variabel Mean Median SD Min-Max Masa Kerja tahun 8,70 6,50 6,944 2-40 Berdasarkan tabel 5.5 dari 40 responden yang diteliti, diketahui bahwa rata- rata pekerja PETI memiliki masa kerja sebesar 8,70 tahun dengan median 6,50 dan standar deviasi 6,944. Masa kerja terendah yang dimiliki oleh pekerja adalah sebesar 2 tahun, sedangkan yang tertinggi sebesar 40 tahun.

5.2.6. Gambaran Jam Kerja Pekerja PETI

Gambaran jam kerja dari pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 dapat dilihat melalui tabel 5.6. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jam Kerja Pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 Variabel Mean Median SD Min-Max Jam Kerja jam 8,30 6,00 3,582 3-18 Berdasarkan tabel 5.6 dari 40 responden yang diteliti, diketahui bahwa rata- rata pekerja PETI bekerja selama 8,30 jam dengan median 6,00 dan standar deviasi 3,582. Jam kerja paling singkat yang dimiliki oleh pekerja, yaitu 3 jam, sedangkan yang terlama adalah 18 jam.

5.2.7. Gambaran Jenis Aktivitas Pekerja PETI

Gambaran jenis aktivitas dari pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 dapat dilihat melalui tabel 5.7 di bawah ini: Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jenis Aktivitas Pekerja PETI di Desa Cisarua Tahun 2013 Jenis aktivitas Frekuensi N Kontak langsung 14 35 Tidak 26 65 Total 40 100 Berdasarkan tabel 5.7 dari 40 responden yang diteliti, diketahui bahwa pekerja yang memiliki aktivitas kontak langsung dengan merkuri, yaitu sebanyak 14 orang 35. Dari tabel tersebut diketahui juga bahwa lebih banyak pekerja yang tidak memiliki aktivitas kontak langsung, yaitu sebesar 26 orang 65.

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6