Tabel 2.4. Alur Kontaminasi Merkuri ke Tubuh Penambang Jalan Masuk
Mekanisme Melalui inhalasi
Terhirup melalui hidung kemudian menembus alveoli dengan cara terdisfusi dan masuk ke dalam peredaran darah
Melalui kulit Senyawa merkuri bersifat lipofilik, karena kulit mengandung
kelenjar sebasea yang dapat melepaskan asam lemak maka merkuri akan diabsorpsi ke dalam kulit. Setelah itu, masuk
melalui kapiler darah dibawah kulit dan didistribusikan ke seluruh tubuh
Sumber: Hartono 2003
2.2.5. Paradigma Pajanan Merkuri terhadap Pekerja PETI
Mekanisme keberadaan merkuri hingga dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat ditinjau dari paradigma kesehatan lingkungan. Paradigma
tersebut menjelaskan hubungan interaksi antara komponen lingkungan yang berpotensi menimbulkan penyakit terhadap manusia. Hal ini dapat digambarkan
dalam teori simpul, yang terbagi atas lima simpul, yaitu: sumber penyakit, media transmisi penyakit,perilaku pemajanan, kejadian penyakit dan variabel supra sistem
Achmadi, 2011. Pada simpul satu, yaitu sumber penyakit merupakan titik yang mengeluarkan
agent penyakit. Dalam hal ini diketahui agent penyakit berupa merkuri atau air raksa
Hg yang berada di lingkungan. Keberadaan merkuri ini salah satunya dapat disebabkan karena adanya kegiatan PETI.
Pada simpul dua, media transmisinya dapat berupa udara, air, tanah sedimen, dan pangan. Orang dapat terpajan uap Hg bila bernafas dalam lingkungan
yang terkontaminasi oleh uap merkuri Hg, menelanmakan makanan atau minum air yang terkontaminasi oleh merkuri Hg, dan melalui kulit yang kontak dengan
merkuri Hg. ATSDR, 1999; WHO, 2001; Inswiasri, 2008. Besarnya jumlah kontak yang diterima manusia dari lingkungannya yang
mengandung agent penyakit tergantung dari perilaku pemajan, yaitu pada simpul tiga Inswiasri, 2008 Achmadi, 2011. Dalam hal ini variabel pada simpul ketiga dapat
berupa: umur, jenis kelamin, status gizi, lama kerja, masa kerja, penggunaan APD, kadar pemakaian merkuri hari, jenis aktivitas PETI, konsumsi ikan, kebiasaan mandi
di sungai, konsumsi air yang terkontaminasi merkuri, dan pemakaian kosmetik. Sebagai contoh keterkaitan variabel tersebut terhadap pemajan merkuri, yaitu adanya
kontak langsung melalui kulit dalam hal ini dapat terjadi ketika seseorang memiliki kebiasaan mandi di sungai yang telah terkontaminasi dengan merkuri Hg. Untuk
mengukur atau memperkirakan besarnya pajanan yang diterima dapat diukur melalui biomarker atau tanda biologi. Biomarker pajanan yang umum dilakukan untuk
pemeriksaan kadar Hg salah satunya adalah rambut Inswiasri, 2008.