Rumusan Masalah Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

sebesar 16,338 ppm. Dari 10 pekerja yang diteliti terdapat 8 orang yang mengalami keracunan merkuri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa paparan merkuri akibat dari kegiatan PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor berada diatas kadar normal yang telah ditetapkan oleh WHO 1990, yaitu untuk kadar pada rambut sebesar 1-2mgkg atau 1-2 ppm. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis mengenai pemaparan terhadap risiko keracunan merkuri pada pekerja PETI sehingga dapat diketahui besarnya pajanan merkuri pada pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran keracunan merkuri Hg pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013? 2. Bagaimana gambaran tingkat pendidikan, umur, status gizi, masa kerja, jam kerja, jenis aktivitas, konsumsi ikan, dan gangguan kesehatan pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013? 3. Bagaimana hubungan variabel umur, status gizi, massa kerja, jam kerja, jenis aktivitas dan konsumsi ikan terhadap keracunan merkuri Hg pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Menganalisis risiko keracunan merkuri Hg pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran keracunan merkuri Hg pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013. 2. Diketahuinya gambaran tingkat pendidikan, umur, status gizi, masa kerja, jam kerja, jenis aktivitas, konsumsi ikan dan gangguan kesehatan pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013. 3. Diketahuinya hubungan antara variabel umur, status gizi, massa kerja, jam kerja, jenis aktivitas dan konsumsi ikan terhadap keracunan merkuri Hg pada pekerja PETI di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor tahun 2013.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Pemerintah Daerah

Sebagai informasi dan masukan bagi pemerintah daerah dan instansi- instansi yang terkait, seperti BLH Kabupaten Bogor dalam pengambilan keputusan dan perencanaan lingkungan.

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Malasari, Kec. Nanggung, Kab. Bogor

4 43 140

Keracunan Merkuri (Hg) pada Unggas

0 6 64

Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di desa Cisarua, kecamatan Naggung, kabupaten Bogor

0 10 59

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Analisis buangan berbahaya pertambangan emas di Gunung Pongkor (Studi kasus : Desa Cisarua, Desa Malasari, dan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

0 29 429

Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

0 11 100

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Studi Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Fe, dan Hg) pada Daun Singkong di Daerah Pengolahan Emas Tanpa Izin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor

0 6 80

Peranan Pemerintah Kabupaten Dalam Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (Studi : penambangan Emas Tanpa Izin Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan).

0 0 6