dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola kertas pertanyaan lalu dilempar ke siswa lain yang
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Adapun dalam penerapannya dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut : 1
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. 2
Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi. 3
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya. 4
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.
6 Setelah siswa mendapat satu bola satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7 Guru memberikan kesimpulan.
12
Metode pembelajaran snowball throwing pada hakikatnya mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Namun,
dalam penerapannyapun ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Factor-faktor tersebut antara lain kondisi peserta didik, waktu yang
tersedia, materi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan ini siswa dituntut untuk bisa menjawap pertanyaan dari temanya sendiri.
12
Forum Guru Madin MediaKomunikasi Guru Madrasah Diniyah, “Snowball Thrrowing”. Diakses:
http:akmaldebayor.blogspot.com201005snowball-throwing_08.html., 0308 2010 Jam 12.41
2. Hakikat Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut Zikri, belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan
yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap permanen dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini immediate behavior, tetapi
perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang potential behavior.
13
Belajar juga merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangakan dalam kegiatan belajar
mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun dibimbing.
14
Hilgard mengungkapkan: “learning is the process by wich an activity originates or changed through training procedurswether in the
laboratory or in the natural environment as distinguished from change by factors not attributable to training.”
Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di
dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
15
Morgan dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan bahawa “belajar adalah setiap perbuatan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
16
Dari beberapa pernyataan mengenai pengertian belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang mengandung perubahan
dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar melalui latihan atau pengalaman di dalam laboratotrium belajar maupun di luar
laboratorium belajar.
13
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006. h. 76
14
Mulyati Arifin dkk. Strategi Belajar Mengajar Kimia Prinsip dan Aplikasinya Menuju Pembelajaran yang Efektif,
bandung: 2006, h. 8
15
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008 h.110
16
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 h. 84
Perubahan itu sendiri dapat terjadi karena ada pengalaman atau praktik yang dilakukan siswa dengan sengaja dan disadari ataupun tak
disadari oleh siswnya, dimana perubahan itu dapat bersifat bermanfaat sesuai dengan yang menjadi harapan siswa, disamping itu juga perubahan
dapat menghasilkan sesuatu yang baru yang lebih baik dibandingkan dengan yang telah ada sebelumnya. Selain itu perubahan sendiri dapat
terjadi karena usaha yang dilakukan oleh siswa itu sendiri ataupun terjadi bukan karena dengan sendirinya seperti proses kematangan atau
kedewasaan yang terjadi pada siswa itu sendiri. Menurut Winkel, belajar merupakan suatu aktivitas mental atau
psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, sebuah keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
17
Sedangkan menurut Reber dalam kamus susunannya yang terkenal modern, Dictionary of Psychology membatasi pengertian belajar kedalam
dua definisi. Pertama, belajar adalah The process of acquiring knowledge
, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah A relatively permanent change in respons potentiality which
occurs as a result of reinforced practice, yaitu suatu perubahan
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai latihan yang diperkuat. Pengertian yang pertama biasanya lebih sering dipakai dalam
pembahasan psikologi kognitif, karena oleh sebagian ahli dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan
keterampilan nonkognitif.
18
Timbulnya keanekaragaman pendapat para ahli mengenai pengertian belajar merupakan suatu fenomena perselisihan yang wajar
karena adanya titik perbedaan cara pandang. Namun secara umum belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
17
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo, 1996, h. 53
18
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 91