4. Konsep Tata Nama Senyawa, dan Persamaan Resaksi
a. Rumus Kimia
Rumus kimia pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Swedia yang bernama Jons Jakob Berzelius, yang mengusulkan penulisan rumus
kimia zat mengunakan lambang unsur yang ditulis secara berdampingan.
29
Rumus kimia di bedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris.
1 Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan perbandingan atom-atom unsur dalam molekul unsur atau senyawa.
Ada beberapa pengecualian dalam penulisan rumus molekul, antara lain penulisan rumus kimia etanol yang pada umumnya ditulis sebagai
C
2
H
5
OH bukan C
2
H
6
O. hal ini untuk menunjukan adanya gugus fungsi OH sebagai karakteristik senyawa alcohol.
2 Rumus Empiris
Rumus empiris digunakan untuk menyatakan jenis dan perbandingan sederhana dari atom-atom unsur dalam zat unsur atau senyawa.
Perhatikan contoh berikut.
Tabel 2.1 Beberapa Contoh Penulisan Rumus Empiris
Unsur Rumus molekul
Rumus empiris
Hidrogen H
2
H Oksigen O
2
O Fosfor P
4
P Belerang S
8
S Jenis rumus empiris ada 2 macam, rumus empiris senyawa
molekulsenyawa kovalen, dan rumus empiris senyawa ion.
29
J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 149
Yang dimaksud rumus kimia untuk unsur dan senyawa molekulkovalen adalah rumus molekul sedangkan yang dimaksud rumus
kimia untuk senyawa ion adalah rumus empiris.
b. Tata Nama Senyawa
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan
baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
30
Tatanama yang biasa dilakukan adalah tatanama IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry yang didasarkan
atas rumus kimia senyawa. 1
Tata Nama Senyawa Anorganik
Tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi: a
Senyawa biner dari logam dan non logam Jenis senyawa ini pada umunya adalah senyawa ion. Logam
membentuk ion positif kation dan non logam membentuk ion negatif anion.
Adapun tata nama senyawa biner logam dan non logam dalah sebagai berikut:
- Penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion
non logam.
Tabel 2.2 Contoh Nama Senyawa Biner Logam dan Non-Logam
Rumus kimia
Kation logam
Nama Kation
Anion non-
logam Nama
anion Nama
senyawa NaCl Na
+
Natrium Cl
-
Klorida Natrium
klorida MgF
2
Mg
2+
Magnesium F
-
Fluorida Magnesium
fluorida Ag
2
S Ag
+
Perak S
2-
Sulifida Perak
sulfida
30
http:id.wikipedia.orgwikiKimia. 270709 21:47
- Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan
muatan berbeda, maka muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Sebagai contoh, senyawa FeO dan Fe
2
O
3
. Fe dapat membentuk kation Fe
3+
dan Fe
2+
,. Oleh karena itu oksida O
2-
mempunyai muatan 2-, maka:
- Kation besi pada FeO haruslah Fe
2+
agar dapat menetralkan muatan O
2-
. Jadi namanya adalah besiII oksida. -
Kation besi pada F
2
O
3
haruslah Fe
3+
karena 2Fe
3+
total muatan +6 dapat menetralkan 3O
2 -
total muatan -6. Jadi namanya adalah besi III oksida.
b Senyawa biner dari non logam dan non logam
Senyawa biner dari dua non logam umunya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawanya adalah sebagai berikut:
- Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut:
B-Si-As-C-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F Contoh : HCl Nama H lalu nama Cl
ClF Nama Cl lalu nama F PCl
3
Nama P lalu nama Cl -
Penamaan dimulai dari atom non logam pertama diikuti nama non logam kedua yang diberi akhiran –ida
Contoh: HCl dinamakan hidrogen klorida ClF dinamakan klorin fluorida
- Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih dari satu jenis
senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya
Perhatikan contohnya sebagai berikut:
Tabel 2.3 Rumus dan Nama Kimia
Rumus kimia Nama
CO Karbon monooksida
CO
2
Karbon dioksida
NO Nitrogen monooksida
NO
2
Nitrogen dioksida N
2
O Dinitrogen monooksida
- Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang
memiliki nama umum. Contoh:
Rumus kimia Nama
H
2
O Air NH
3
Ammonia N
2
H
4
Hidrazin c
Senyawa yang mengandung poliatom Banyak senyawa ion yang mengandung ion poliatom. Ion poliatom
ini dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi, kebanyakan ion poliatom berupa anion poliatom bermuatan
negatif. Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai
berikut: -
Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam
diikuti nama anion poliatom Contoh:
Rumus kimia
Kation logam
Anion poliatom
Nama senyawa NaOH Na
+
OH
-
Natrium hidroksida
KCN K
+
CN
-
Kaliumsianida PbSO
4
Pb
2+
SO
4 2-
TimbalII sulfat
Al
2
SO
4 3
Al
3+
SO
4 2-
Aluminium sulfat
- Untuk senyawa yang terdiri kation poliatom dan anion
monoatompoliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatompoliatom
Contoh: NH
4
Cl : amonium
klorida NH
4
CN : amonium
sianida NH
4
OH : amonium
hidroksida NH
4 2
SO
4
: amonium sulfat