Perumusan Masalah Manfaat Penelitian
Kozma, Belle, William 1978 mengartikan “Belajar mandiri sebagai usaha individu yang otonom untuk mencapai suatu kompetensi akademis”.
Belajar mandiri tidak sama dengan “pengajaran individu” individualized instruction. Personalized System of Instruction
Keller, Computer Assisted Instruction, Programmed Instruction
Skinner merupakan contoh dari pangajaran individu, namun bukan pembelajaran individual. Walaupun
demikian, sistem pengajaran individu merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan proses belajar
mandiri anak. Brookfield 1984 menyatakan bahwa “belajar mandiri memberikan
kesempatan kepada anak untuk menentukan tujuan belajarnya, merencanakan proses belajarnya, menggunakan sumber-sumber yang
dipilihnya, membuat keputusan-keputusan akademis, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dipilihnya untuk mencapai tujuan belajarnya”.
Dengan pendapat ini, berarti anak secara aktif berpartisipasi dalam menentukan apa yang akan dipelajarinya dan bagaimana cara belajarnya.
Belajar mandiri bukan merupakan usaha mengisolasi anak dari bimbingan pendidik karena pendidik berfungsi sebagai sumber, pemandu, dan pemberi
semangat.
5
Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud belajar mandiri adalah usaha individu dengan kemampuannya sendiri untuk mencapai suatu
kompetensi belajar tertentu sehingga anak akan mampu mengatasi tantangan baru tanpa ketergantungan pada pemecahan masalah pada guru atau pada
orang lain. Salah satu contoh metode kolaboratif adalah metode make a match
atau mencari pasangan yang merupakan metode pembelajaran yang didasarkan atas falsafah homo homini socius, dan juga metode pembelajaran
snowball throwing yang merupakan metode pembelajaran aktif active
learning , yang dalam pelakksanaanya banyak melibatkan peran siswa,
5
Parwoto, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi
Terhadap Kreativitas Anak dalam Bermain Komputer, ….ibid.
kedua metode ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif bagi guru dalam mengajar di kelas.