c. Pada awal dan akhir pertemuan diberikan tes pre-test dan post-test.
3. Instrumen Penelitian
a. Definisi Konseptual
Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan hasil
belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan
yang ditetapkan. Hasil belajar ini diperleh melalui evaluasi belajar yang meliputi beberapa tingkatan, yaitu : mengetahui, memahami, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar kimia adalah ukuran keberhsilan siswa dalam ranah kognitif yang diperoleh melalui evalusi
belajar kimia. b.
Definisi Operasional Hasil belajar merupakan gambaran tingkat pengetahuan siswa
terhadap sasaran pada topik yang dieksperimenkan. Hasil belajar ini diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal test yang telah
disusun yang sesuai dengan sasaran belajar. c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes pilihan ganda, yang terdiri dari 5 alternatif pilihan yaitu A,
B, C, D, dan E. Soal yang di ujikan untuk mengukur kognitif siswa pada taraf hafalan C1, pemahaman 2, dan penerapanC3. Soal tes disusun
berdasarkan ruang lingkup materi yang diajarkan. Siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal diberi nilai 1 dan siswa yang menjawab salah
diberi nilai 0.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen
N O
Konsep Indikator
No. item Jumlah
C1 C2 C3
1 Rumus kimia
- Menuliskan rumus molekul
- Menuliskan rumus empiris
16 1, 4, 14
17 15
2 4
2 Tata Nama
Senyawa -
Menuliskan nama senyawa biner
- Menuliskan nama senyawa
poliatomik -
Menuliskan nama senyawa asam
- Menuliskan senyawa
organik sederhana 10
6 19
12 8
3, 7 2
2 1
2 3
Persamaan Reaksi
- Menuliskan rumus kimia
senyawa zat yang terlibat dalam persamaan reaksi
- Menyetarakan persamaan
reaksi sederhana 9
5 13
20 2,
11,18 3
4
Jumlah
8 7
5
20 4.
Pengujian Validitas
Menurut Suharsimi validitas suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi, dan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
3
Menurut Sofyan, dkk. Jika skor butir soal dis-kontinum soal obyektif dengan skor 0 atau 1 maka pengujian validitasnya harus menggunakan
korelasi biserial.
5. Pengujian Reliabilitas
Selain harus memenuhi syarat validitas, juga harus realibilitas. Uji realibilitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen tes yang digunakan
pada penelitian ini tetap atau tidak. Sehingga instrumen tes tersebut dapat digubakan di berbagai tempat.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006, h. 168