Oh iya, di sini emang juga ada

Selain itu, peneliti melihat tidak adanya batasan antara pengunjung dengan narapidana untuk bertemu. Mereka bisa langsung bertatap muka, bahkan di antara mereka peneliti melihat ada seorang narapidana sedang berpelukan dengan seorang wanita yang merupakan pengunjung dan mereka terlihat mesra. Di sisi lain ada pula yang sedang duduk berpangku-pangkuan antara laki-laki dan perempuan. Namun hal itu tidak dianggap penting dan diabaikan saja oleh petugas lapas yang sedang bertugas. Senin, 5 Januari 2015 Pada hari ini saya kembali melakukan penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang Jakarta. Sesampainya di lapas, saya menghubungi Bapak Suwarno di depan pintu portir. Tidak lama kemudian Pak Suwarno tiba dan mendampingin saya ke dalam lapas. Pada penelitian kali ini, peneliti mewawancarai seorang narapidana bernama Sukur. Peneliti melakukan wawancara di ruang perpustakaan Masjid Baiturrahman. Selama dalam perjalanan menuju perpustakaan, peneliti melihat banyak narapidana yang sedang duduk-duduk sambil berbincang-bincang dengan narapidana lainnya di sekitar lapangan. Lalu sama seperti hari sebelumnya, peneliti melihat narapidana-narapidana sedang tidur-tiduran di pelataran masjid. Ketika peneliti berada di perpustakaan, peneliti bertemu dengan seorang narapidana. Pada awalnya peneliti tidak mengira kalau orang yang dimaksud adalah seorang narapidana. orang tersebut memakai kaos kerah berwarna merah dan celana jeans biru dengan ikat pinggang berwarna cokelat. Kulitnya putih bersih dan rambut disisir rapi ke belakang. Dia juga mengenakan beberapa cincin batu akik di jarinya. Saat peneliti tanya kepada Bapak Suwarno ternyata dia adalah seorang narapidana dengan kasus penipuan. Lalu peneliti melihat ke sekeliling masjid, melihat narapidana-narapidana lainnya. Banyak narapidana yang tidak memakai seragam narapidana yang diberikan oleh lapas yang berwarna oranye. Sedangkan peneliti melihat seragam untuk pengurus masjid narapidana yang aktif mengikuti kegiatan di masjid memakai seragam putih dengan logo bergambar masjid berwarna biru di dada sebelah kiri. Kemudian pada saat peneliti mewawancarai informan Sukur, tepat di depan perpustakaan terdapat sekelompok narapidana sedang memainkan rebana. Mereka menyanyikan lagu-lagu religi seperti sawalat dan lagu-lagu Islam lainnya. Kegiatan ini dipimpin oleh satu orang narapidana yang sepertinya berpengaruh bagi narapidana lainnya. Narapidan tersebut juga terlihat lebih lihai dibandingkan dengan lainnya. Senin, 19 Januari 2015 Pada penelitian kali ini peneliti mewawancarai seorang narapidana bernama Damar. Saat peneliti baru sampai ke Lapas Cipinang dan hendak menemui Bapak Suwarno, peneliti bertemu dengan seorang narapidana yang sepertinya menjadi korban pemukulan atau kekerasan. Narapidana tersebut berbadan gemuk dengan kulit putih. Matanya sipit dan hidungnya tidak terlalu mancung. Rambutnya botak seperti baru saja dicukur, dan terdapat luka memar hingga mengeluarkan sedikit darah di pipi sebelah kiri. Dia berjalan menaiki tangga menuju ruang sesi pembinaan dengan didampingi oleh seorang petugas lapas. Narapidana tersebut sepertinya merupakan narapidana baru atau penghuni baru Lapas Cipinang, karena dilihat dati potongan rambutnya sepertinya baru saja dicukur botak dan dia masih mengenakan seragam narapidana yang masih baru. Narapidana tersebut berjalan sambil menangis. Sesampainya di depan ruang sesi pembinaan, saya duduk di kursi yang ada di lorong dan mendengarkan keluhan narapidana tersebut. Dari ucapannya peneliti mendapati bahwa dia telah dipukuli oleh narapidana yang sudah lama berada di lapas. Narapidana tersebut juga menunjuk-nunjuk seorang narapidana lainnya yang duduk berhadapan dengan peneliti. Narapidana yang ditunjuk itu berbadan kurus , berkulit hitam dengan kumis agak tebal. Rambutnya melebihi telinga berwarna hitam dan sedikit ikal. Dia terlihat santai dan tidak menghiraukan narapidana yang menunjuk-nunjuk dirinya, namun terlihat wajah marah dan sok jagoan di wajahnya.

Dokumen yang terkait

Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP) Terkait dengan Hak Menerima Kunjungan Keluarga Bagi Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

27 281 161

Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan

7 73 123

Program Reintegrasi Sosial Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lapas Klas Ii A Narkotika Cipinang Jakarta

15 184 127

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 10 72

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 4 70

PELAKSANAAN REHABILITASI BAGI NARAPIDANA NARKOTIKA DI LAPAS NARKOTIKA KLAS II A CIPINANG JAKARTA TIMUR

2 24 150

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 1 16

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 2 17

Peninjauan Kebijakan Lembaga Pemasyarakatan tentang Program Perkuliahan Ilmu Hukum Untuk Pengembangan Pembinaan Narapidana (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang).

0 0 10

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 0 12