dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain.
5. Macam dam Sumber Data
Macam dan data yang diambil peneliti ini terdapat dua data, data primer pokok dan data sekunder pendukung.
a. Sebagi data primer pokok, diperoleh melalui wawancara dengan
narapidana dan pegawai yang bertugas yang berhubungan dengan pelaksanan program rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan Klas
I Cipinang. b.
Sebagai data sekunder pendukung, diperoleh melakui studi pustaka, internet, jurnal, artikel dan data-data pendukung lainnya
yang dapat melengkapi data primer.
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
12
Seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J. Moleong dalam bukunya Metodologi Kualitatif. Untuk menentukan keabsahan data adalah dengan
melakukan triangulasi, dimana triangulasi adalah teknik pemeriksaan
12
Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, 2010, h. 83.
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data itu.
Menurut Susan Stainback, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan
pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi dengan
cara membandingkan sumber-sumber data yang diperoleh dengan kenyataan yang ada pada saat penelitian.
7. Teknik Pemilihan Informan
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
13
yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang sesuai dengan tujuan penelitian, yang terpenting disini bukanlah
jumlah informan, melainkan potensi dari tiap kasus untuk memberikan pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari.
Teknik purposive bertujuan, dimana informan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-orang yang tepat dalam
memberikan informasi tentang Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang terutama tentang program rehabilitasi bagi narapidana berdasarkan
perspektif pekerjaan sosial koreksional. Peneliti akan menggali data seluas-luasnya dari pihak-pihak yang
terlibat dalam pembinaan keagamaan yang dilakukan di Lembaga
13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 222