militer.  Kegiatan  pramuka  ini  dipercaya  bisa  meningkatkan kedisiplinan  narapidana.  Kegiatan  ini  dilaksanakan  pada  hari  senin
sampai  dengan  jum’at.  Namun  sama  halnya  dengan  pembinaan kemandirian  lainnya,  kegiatan  ini  juga  tidak  diwajibkan  bagi  seluruh
narapidana. Uniknya,  narapidana  yang  mengikuti  pramuka  biasanya  sering
dijadikan  kepanitian  pengamanan  apabila  sedang  ada  acara-acara seperti  perlombaan  atau  hari  besar.  Seperti  yang  peneliti  lihat  ketika
sedang  diadakan  pertandingan  olahraga,  salah  satu  informan  yang mengikuti  kegiatan  pramuka  menjadi  panitia  pengamanan  dengan
menggunakan seragam
pramuka.
72
Selain menjadi
panitia pengamanan,  narapidana  yang  mengikuti  kegiatan  pramuka  ini  juga
dijadikan perangkat upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus. Hal ini  seperti  yang  dikatakan  oleh  informan  Damar  yang  mengatakan
sebagai berikut: “saya  seneng  kalo  ikut  pramuka,  emang  dari  dulu  itu  saya
seneng baris berbaris, PBB, semapur gitu, suka saya.. kalo ada acara juga suka jadi panitia kalo ikut pramuka.. waktu lebaran
aja  saya jadi panitia, jagain gerbang itu deket  portir, kan bisa liat mobil lewat, keliatan jalan raya sedikit aja itu udah seneng
banget mbak
..” Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Pak Suwarno:
“ohh iya, emang kita suka pake narapidana ini, anu yang ikut pramuka,  atau  tamping  gitu  kalo  jadi  panitia..  sering  sih  yang
ikut  pramuka,  kan  mereka  juga  pake  seragam  pramuka  kalo ditugasin..
”
72
Laporan hasil observasi penelitian pada hari Senin, 2 Februari 2015
3. Pembinaan Minat dan Bakat.
Selain  bimbingan  di  atas  yang  sudah  dijelaskan,  Lembaga Pemasyarakatan  Klas  I  Cipinang  Jakarta  juga  mengadakan  program
kesenian  bagi  narapidana  yang  memiliki  minat  atau  bakat  dalam  bidang kesenian.
“...di sini juga ada mbak kegiatan kaligrafi, band juga ada. Kegiatan minat dan bakat.
.”
73
Dari  pernyataan  di  atas  diketahui  bahwa  Lembaga  Pemasyarakatan
Klas  I  Cipinang  juga  mengadakan  kegiatan  di  luar  pembinaan  kepribadian dan pembinaan kemandirian, kegiatan tersebut dinamakan pembinaan minat
dan bakat. Pembinaan minat dan bakat ini bergerak dalam bidang kesenian. Jenis kesenian yang ada di Lapas Cipinang yaitu musik band dan kaligrafi,
melukis, memahat patung dari kayu atau tanah liat. Termasuk di dalam nya kegiatan  marawis  yang  dilaksanakan  di  sela-sela  pembinaan  keagamaan
seperti yang peneliti lihat saat berkunjung ke lapas.
74
“..kalo  kesenian ini kita adainnnya seseuai sama minat mereka aja, mereka maunya apa, kita adain apa. Kaya gini nih, marawis, itu kan
ada wbp warga binaan pemasyarakatan yang suka, trus bilang ‘pak,
adain  dong marawis. Nanti saya yang ajarin deh’ gitu ya udah, kita
ajuin  ke  atasa,  kalo  disetujin  ya  kita  adain..  kaya  band-band  gitu juga..
” Dari  wawancara  di  atas,  kegiatan  minat  dan  bakat  diadakan  karena
banyaknya  narapidana  yang  ingin  melaksanakan  kegiatan  tersebut. Narapidana yang memiliki minat tersebut berkemudian mengajukan kepada
petugas,  mereka  mengatakan  langsung  kepada  petugas  untuk  diadakannya kegiatan  tersebut.  Kemudian  pihak  lapas  mengadakan  kegiatan  tersebut.
73
Wawancara Pribadi dengan Bapak Suwarno, pada tanggal 2 Maret 2015.
74
Laporan hasil observasi penelitian pada Senin, 5 Januari 2015.
Seperti  kegiatan  marawis  yang  dilaksanakan  di  sela-sela  pembinaan keagamaan.    Kegiatan  marawis  sebenarnya  bukan  program  yang  diadakan
karena  materi  yang  diberikan  lapas  atau  pemerintah  pusat,  tetapi  karena minat  dari  narapidana  sendiri,  bahkan  ada  yang  bersedia  mengajarkan
teman-temannya.  Dalam  hal  ini  Lambaga  Pemasyarakatan  Klas  I  Cipinang menerapkan metode pembinaan dengan pendekatan dari bawah atau bottom
up approach seperti yang dijelaskan pada BAB II hal 28 bahwa pendekatan pembinaan  narapidana  dari  bawah  merupakan  suatu  cara  pembinaan
narapidana  dengan  memperhatikan  kebutuhan  pembinaan  atau  kebutuhan belajar narapidana.
75
“Lapas kan UPT ya, kita cuma jalani tugas aja.. semuanya udah ada dari  atasan,  dari  pusat.  Tapi  kalo  emang  merekanya  narapidana
mau  ada  kegiatan  lain,  ya  kita  dengan  senang  hati..  karna  itu  juga kan  tandanya  ada  keinginan  dari  mereka,  mereka  sadar,  mungkin
dengan cara itu mereka mau berubah..”
76
Penerapan kebijakan ini dilakukan agar kebutuhan dan hak narapidana
terpenuhi.  Lembaga  pemasyarakatan  lebih  senang  jika  kegiatan  tersebut diadakan  atas  dasar  keinginan  narapidana,  karena  dengan  adanya  minat
mereka  berarti  ada  kesadaran  dari  diri  mereka  untuk  berubah  walau  hanya melakukan kegiatan kesenian. Selama kegiatan tersebut bersifat positif dan
tidak menjadikan narapidana menjadi lebih buruk, lembaga pemasyarakatan bersedia  mengadakan kegiatan apa saja untuk mendukung  narapidana  yang
benar-benar ingin berubah memperbaiki dirinya. Narapidana yang mengikuti kegiatan musik seperti band dan marawis
sering dijadikan
pengisi acara
hiburan pada
acara-acara yang
75
C.  I.  Harsono  Hs,  Sistem  Baru  Pembinaan  Narapidana  Jakarta:  Djambatan,  1995,  h. 344.
76
Wawancara Pribadi dengan Bapak Syarpani, pada tanggal 16 Februari 2015.