Oh iya, kalo mas Inal sendiri
Sesampainya di ruang Bapak Syarpani, beliau mengetuk pintu dan menemui Pak Syarpani. Setelah beliau meminta izin kepada Pak Syarpani, saya pun
dipersilahkan masuk ke dalam. Saya langsung mengutarakan tujuan saya datang ke lapas, lalu beliau menanyakan tema penelitian saya. Setelah saya menjelaskan,
beliau memerintahkan seorang staf yang berada di luar ruangan untuk memanggil salah satu stafnya yang bernama Pak Suwarno. Setelah menunggu sekitar 5 menit,
Pak Suwarno pun datang dan memasuki rungan. Kemudian Pak Syarpani menjelaskan dan menugaskan Pak Suwarno untuk mendampingi saya selama
melaksanakan penelitian di Lapas Cipinang Jakarta. Bapak Syarpani memerintahkan Bapak Suwarno untuk menyediakan Perpustakaan Masjid Lapas
sebagai lokasi saya selama menjalani penelitian di Lapas Cipinang. Setelah itu saya dan Bapak Suwarno menuju perpustakaan.
Dari ruangan Pak Syarpani saya terus memerhatikan jalan menuju perpustakaan. Saat menuruni tangga, kami berbelok ke kiri. Di sana saya
menemukan pintu ketujuh. Pintu tersebut tidak terlalu banyak penjaga, hanya sekitar 3-4 orang yang berdiri di dekat pintu dan menanyakan tujuan kami.
Setelah melewati pintu ketujuh saya menemui pintu kedelapan. Di pintu tersebut dijaga oleh sekitar 2-3 orang, namun ada 2 orang lain yang tidak memakai
seragam petugas lapas pada umumnya dan tampaknya masih sangat muda. Mereka mengenakan seragam berwarna hitam. Setelah melewati pintu tersebut
lalu terdapat gerbang kecil ukuran satu pintu. Dari sana sudah terlihat kondisi di dalam lapas. Lalu saya memasuki gerbang tersebut, artinya saya sudah masuk ke
dalam komplek lapas yang berisi narapidana. Ketika memasuki gerbang tersebut, tepat di seberang gerbang terdapat
lapangan yang letaknya agak menanjak dan dikelilingi pagar. Di sekelilingnya terdapat banyak narapidana yang sedang duduk-duduk sambik bercengkrama. Di
antara mereka banyak yang tidak memakai baju, hanya memakai celana panjang atau pendek saja. Sebagian besar dari mereka memiliki tatto di badannya, ada
yang di punggung, lengan, kaki, bahkan ada yang hampir di seluruh baguan tubuh. Ketika saya melewati mereka, tidak sedikit dari mereka yang melihat ke arah
saya. saya memaklumi hal tersebut karena Lapas Cipinang adalah lapas untuk lakilaki dewasa dan tidak seorang pun wanita yang ada di sana narapidana maka
jarang sekali mereka bertemu dengan lawan jenis. Di sisi jalan terdapat 2 kandang ayam yang masing-masing di dalamnya terdapat 1 ekor ayam jantan.
Sesampainya di pelataran masjid, saya melihat banyak narapidana yang sedang tidur di teras masjid. Mereka tidur berjajar dengan rapi, namun ada
beberapa yang tidak beraturan. Kemudian saya melepaskan alas kaki dan memasuki pagar masjid. Kemudian saya dipersilakan masuk ke perpustakaan
yang ada di masjid tersebut.
Kondisi Perpustakaan Masjid Baiturrahman
Luas + 4x6 m2
Kebersihan Sangat bersih
Lantai dan tembok Lantai berwarna hijau dengan tembok
berwarna putih Fasilitas
1 unit AC, 2 unit komputer, 1 unit printer, 4 buah rak buku dengan buku-
buku di dalamnya, 1 sofa panjang dan 2 sofa kecil berwarna hitam, 1 meja
beralas kaca berwarna hitam.
Gambar ruang perpustakaan masjid
Setibanya di dalam, saya disuguhkan dengan segelas air mineral lalu Pak Warno menanyakan apa saja yang saya butuhkan selama penelitian di sini.
Kemudian saya menjelaskan maksud dan tujuan saya berkunjung ke lapas, dan berbincang-bincang dengan Pak Suwarno. Dari percakapan ini peneliti
mendapatkan informasi mengenai sejarah lapas, perbedaan klas pada lapas dan jenis kejahatan yang dilakukan oleh narapidana yang ada di lapas cipinang.
Peneliti juga menanyakan jumlah narapidana.
Senin, 15 Desember 2014
Pada hari ini peneliti mengunjungi Lapas Cipinang untuk melakukan penelitian. Saya menunggu Bapak Suwarno di depan pintu portir seperti biasanya,
kemudian setelah Pak Suwarno tiba, saya masuk ke dalam lapas. Pada hari ini peneliti mewawancarai Staff Sesi Registrasi yaitu Bapak
Komang. Dari wawancara yang dilakukan peneliti mendapat informasi tetang alur penerimaan narapidana di lapas, jumlah narapidana berdasarkan jenis kejahatan.
Peneliti juga mendapat informasi bahwa penghuni yang ada di Lapas Cipinang ternyata tidak semua berstatus narapidana, tetapi juga masih ada tahanan.
Saat melakukan wawanara dengan Bapak Komang, peneliti melihat dua orang narapidana yang berseragam hitam. Mereka sedang berdiri di depan pintu
ruang registrasi. Sepertinya mereka sedang menunggu sesuatu. Kemudian Bapak Komang menyuruh salah satu dari mereka untuk memotokopi data penghuni
Lapas Cipinang. Di sisi lain ruangan itu, saya melihat narapidana dengan seragam yang sama sedang sibuk mengetik di komputer.
Selama berada di ruang registrasi, peneliti mendengan suara musik yang sepertinya berasal dari ruangan sebelah. Musiknya nyaring dan suara penyanyinya
lumayan bagus. Saat peneliti tanyakan kepada Bapak Suwarno ternyata ruangan di samping ruang registrasi merupakan studio musik yang disediakan untuk
narapidana yang ingin mengikuti kegiatan musik.
Senin, 22 Desember 2014
Seperti biasanya peneliti mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Klas i Cipinang Jakarta. Peneliti menunggu Bapak Suwarno di luar pintu portir. Seperti
biasa, saat Bapak Suwarno tiba peneliti masuk ke dalam lapas. Namun berbeda pada hari biasanya, saat memasuki ruang kunjungan, ruangan tersebut dipenuhi
oleh orang-orang yang sedang berkunjung menemui narapidana, dan sangat ramai. Di sana juga terdapat sebuah panggung kecil yang dihiasi pohon natal di sisi
kanannya. Pada saat itu pula ada seseorang yang sedang bernyanyi di atas panggung tersebut dan diiringi oleh gitar, bass dan dram layaknya sebuah band.
Dari kondisi tersebut terlihat sepertinya mereka sedang memberikan hiburan bagi para pengunjung dan narapidana yang sedang ada di ruang kunjungan tersebut.