Pembinaan Berbangsa dan Bernegara
                                                                                Seperti  kegiatan  marawis  yang  dilaksanakan  di  sela-sela  pembinaan keagamaan.    Kegiatan  marawis  sebenarnya  bukan  program  yang  diadakan
karena  materi  yang  diberikan  lapas  atau  pemerintah  pusat,  tetapi  karena minat  dari  narapidana  sendiri,  bahkan  ada  yang  bersedia  mengajarkan
teman-temannya.  Dalam  hal  ini  Lambaga  Pemasyarakatan  Klas  I  Cipinang menerapkan metode pembinaan dengan pendekatan dari bawah atau bottom
up approach seperti yang dijelaskan pada BAB II hal 28 bahwa pendekatan pembinaan  narapidana  dari  bawah  merupakan  suatu  cara  pembinaan
narapidana  dengan  memperhatikan  kebutuhan  pembinaan  atau  kebutuhan belajar narapidana.
75
“Lapas kan UPT ya, kita cuma jalani tugas aja.. semuanya udah ada dari  atasan,  dari  pusat.  Tapi  kalo  emang  merekanya  narapidana
mau  ada  kegiatan  lain,  ya  kita  dengan  senang  hati..  karna  itu  juga kan  tandanya  ada  keinginan  dari  mereka,  mereka  sadar,  mungkin
dengan cara itu mereka mau berubah..”
76
Penerapan kebijakan ini dilakukan agar kebutuhan dan hak narapidana
terpenuhi.  Lembaga  pemasyarakatan  lebih  senang  jika  kegiatan  tersebut diadakan  atas  dasar  keinginan  narapidana,  karena  dengan  adanya  minat
mereka  berarti  ada  kesadaran  dari  diri  mereka  untuk  berubah  walau  hanya melakukan kegiatan kesenian. Selama kegiatan tersebut bersifat positif dan
tidak menjadikan narapidana menjadi lebih buruk, lembaga pemasyarakatan bersedia  mengadakan kegiatan apa saja untuk mendukung  narapidana  yang
benar-benar ingin berubah memperbaiki dirinya. Narapidana yang mengikuti kegiatan musik seperti band dan marawis
sering dijadikan
pengisi acara
hiburan pada
acara-acara yang
75
C.  I.  Harsono  Hs,  Sistem  Baru  Pembinaan  Narapidana  Jakarta:  Djambatan,  1995,  h. 344.
76
Wawancara Pribadi dengan Bapak Syarpani, pada tanggal 16 Februari 2015.
diselenggarakan  di  lapas.  Seperti  yang  peneliti  lihat  saat  berkunjung  ke lapas, saat itu lapas sedang mengadakan perayaan menyambut natal dengan
mengadakan  penampilan  band-band  lapas.  Lapas  membuat  panggung  kecil yang dijadikan tempat penampilan band-band untuk menghibur pengunjung
yang  sedang  menemui  narapidana  di  ruang  kunjungan.
77
Hal  ini  diperkuat dengan pernyataan Bapak Suwarno.
“iya mbak, ini band dari sini ini. Ini anak-anak sini yang main. Ini lagi nyambut natal, biasanya eamgn suka dijadiin pengisi acara, kalo
ada acara apa gitu biasanya mereka ngisi hiburan. ”
Tidak  hanya  itu,  narapidana  yang  mengikuti  kegiatan  melukis,
memahat  patung  dan  kaligrafi  juga  bisa  memamerkan  hasil  karya  mereka. Biasanya hasil karya mereka ditampilkan saat pameran-pameran antar lapas
atau  perayaan  di  hari  besar.  Bahkan  karyanya  pun  bisa  dijual,  seperti lukisan, kaligrafi, dan patung-patung yang mereka buat. Hal tersebut di atas
dibenarkan  oleh  pernyataan  Bapak  Syarpani  yang  mengatakan  sebagai berikut:
“..kalo yang ikut minat dan bakat itu, kita kasih kesempatan mereka untuk  unjuk  gigi.  Kalo  ada  acara  besar,  perayaan-perayaan,  itu  kan
suka  ada  acara,  kita  ajak  mereka  buat  isi  acara  itu.  Selain  itu  juga kita  buat  pameran-pameran,  yang  melukis,  bikin  patung.  Siapa  tau
ada yang suka dengan karya mereka, kan bisa dijual.” D.
Kendala
Dalam melaksanakan pembinaan, tentunya pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas  I  Cipinang  mendapatkan  banyak  kendala  yang  membuat  pelaksanaan
pembinaan menjadi terhambat.
77
Laporan hasil observasi penelitian pada hari Kamis, 22 Desember 2014.
                