Tapi di sini ada kan ya buat kalo yang Tapi itu digaji ga sih pak?
                                                                                adalah pakaian. Di antara plastik-plastik tersebut ada plastik berwarna putih yang berisi sabun cuci, deterjen, sabun mandi dan pewangi pakaian.
Setelah  melewati  bangku-bangku  tersebut,  saya  memasuki  pintu  kecil berwarna  abu-abu  dan  bertuliskan  PORTIR.  Pintu  tersebut  sangat  tertutup  dan
hanya  meniliki  pentilasi  kecil.  Petugas  yang  mengantarkan  saya  lalu  mengetuk pintu, lalu petugas yang berjaga di dalam melihat  melalui pentilasi yang terdapat
pada  pintu  tersebut.  Setelah  itu  kami  dipersilahkan  masuk.  Lalu  saya  melapor kepada petugas yang berjaga di pintu portir terebut. Saya melaporkan tujuan saya
dan meninggalkan KTP Kartu Tanda Penduduk untuk bisa masuk ke dalam.
Pintu portir
Di  dalam  ruangan  itu,  banyak  petugas  yang  sedang  duduk  sambil  berjaga. Kemudian  saya  melanjutkan  perjalanan.  Setelah  melewati  pintu  portir,  saya
melewati pintu  yang  kedua, di sana ada petugas  yang  berjaga. Setelah  melewati pintu  kedua,  saya  melewati  pintu  ketiga  dan  memasuki  taman  kecil,  setelah
melewati pintu ketiga terdapat pintu keempat dan di sana terdapat banyak bangku
serta  meja,  di  sana  juga  terdapat  kantin.  Saya  mengira  tempat  ini  adalah  ruang
kunjungan.  Setelah  melewati  ruangan  itu  saya  memasuki  pintu  kelima,  sebuah
taman kecil  yang  juga terdapat kantin dan  bangku-bangku, sepertinya tempat  itu
juga  merupakan  ruang  kunjungan.  Setelah  itu  saya  melewati  pintu  keenam,  di
sana  terdapat  petugas  yang  berjaga.  Saat  memasuki  pintu  keenam,  terdapat
ruangan di  sebelah kiri.  Lalu  saya dibimbing untuk  memasuki ruangan  yang ada di sebelah kiri, setelah itu menaiki tangga yang ada di ruangan tersebut.
Setibanya di atas, saya melihat banyak orang yang sedang duduk di bangku, sepertinya  mereka  sedang  menunggu  untuk  mengurus  sesuatu.  Kondisi  di  lantai
dua  terlihat  seperti  bangunan  tua,  cat  putih  yang  mulai  pudar  dengan  pintu  dan jendela  berwarna  abu-abu.  Di  lantai  dua  tersebut  terdapat  beberapa  ruangan
lainnya.  Lalu  saya  memasuki  ruangan  yang  bertuliskan  Ka.  Si.  Bimpas,  ruangan tersebut adalah ruangan Bapak Syarpani.
Observasi ruangan Bapak Syarpani
Luas ruangan + 3 x 4 m2
Kebersihan Sangat bersih
Jumlah bangku 3  buah  1  bangku  milik  Ka.  Si.  Bimpas,  2  bangku
untuk tamu yang terletak di sisi meja Ka. Si. Bimpas Jumlah meja
2  buah  1  meja  milik  Ka.  Si.  Bimpas,  1  meja berukuran sedikit lebih kecil berbentuk bulat terletak
di antara 2 bangku tamu. Jumlah lemari
1 buah.
Gambaran ruangan
                                            
                