Moral Development Theory Teori Perubahan Perilaku

Berdasarkan perspektif pekerja sosial, konseling dapat dilakukan melalui tiga tahap, yakni membangun relasi building a relationship, menggali masalah secara mendalam exploring problems in depth dan menggali solusi alternatif exploring alternative solitions. b. Konseling Berdasarkan Perspektif Klien Konseling dapat pula dilakukan dilihat dari perpsektif atau kepentingan klien. berdasarkan perspektif ini, proses konseling terdiri dari delapan tahapan kegiatan. Di antaranya yaitu kesadaran masalah problem awareness, relasi dengan konselor relationship to counselor, motivasi motivation, konseptualisasi masalah conceptualizing the problem, penggalian strategi-strategi pemecahan masalah exploring resolution strategies, pemilihan strategi selection of strategy, implementasi strategi implementation of the strategy dan evaluasi evaluation. Kedelapan tahapan ini ditandai oleh kalimat-kalimat kunci yang harus diyakini oleh klien manakala akan melakukan konseling bersama konselor atau pekerja sosial. Keuntungan dari perspektif ini adalah memberikan kerangka bagi perbaikan keberhasilan proses konseling. Manakala konseling tidak membantu memperbaiki masalah klien, keranga ini mampu memberi indikasi melalui pengidentifikasian kalimat kunci yang dinyatakan sendiri oleh klien self-talk. Melalui perspektif ini, alasan- alasan mengapa tidak ada kemajuan dalam konseling dapat diketahui secara dini dan kemudian perubahan-perubahan yang perlu dilakukan dapat segera dirumuskan.

2. Terapi Kelompok

Social Group Work Method Terapi kelompok adalah salah satu metoda pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan profesionalnya. Terdapat beberapa alasan mengapa kelonpok dipandang sebagai media yang penting dalam proses pertolongan pekerjaan sosial. Di antaranya adalah karena orang-orang yang terlibat dalam kelompok terlibat relasi, interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Mereka saling berbagi pengalaman, berbagi tujuan dan berbagi cara mengatasi suatu masalah, yang tidak selalu mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri. Selain itu, metode ini lebih efisien dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana karena proses pemecahan masalah tidak dilakukan secara satu per satu, melainkan bersama-sama. Dalam kasus ini, jenis kelompok yang terdapat di lembaga pemasyarakatan adalah kelompok sosialisasi socialization group. Tujuan dibentuknya kelompok ini adalah untuk mengembangkan atau merubah sikap-sikap dan perilaku para anggota kelompok agar lebih dapat diterima secara sosial. Kelompok sosialisasi biasanya memfokuskan pada pengembangan keterampilan sosial, peningkatan kepercayaan diri dan perencaraan masa depan. 28 28 Ibid, h. 43

Dokumen yang terkait

Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP) Terkait dengan Hak Menerima Kunjungan Keluarga Bagi Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

27 281 161

Pelaksanaan Therapeutic Community Dan Rehabilitasi Terpadu Bagi Narapidana Narkotika Dan Psikotropika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan

7 73 123

Program Reintegrasi Sosial Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lapas Klas Ii A Narkotika Cipinang Jakarta

15 184 127

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 10 72

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 4 70

PELAKSANAAN REHABILITASI BAGI NARAPIDANA NARKOTIKA DI LAPAS NARKOTIKA KLAS II A CIPINANG JAKARTA TIMUR

2 24 150

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 1 16

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 2 17

Peninjauan Kebijakan Lembaga Pemasyarakatan tentang Program Perkuliahan Ilmu Hukum Untuk Pengembangan Pembinaan Narapidana (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang).

0 0 10

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 0 12