Sehingga  pemidanaan  ditujukan  untuk  memulihkan  konflik  atau menyatukan kembali terpidana dengan masyarakatnya reintegrasi.
32
2. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan
Undang-undang  Republik  Indonesia  Nomor  12  tahun  1995  tentang Pemasyarakatan membahasnya sebagai berikut :
“Bagi  negara  Indonesia  yang  berdasarkan  pancasila,  pemikiran- pemikiran  baru mengenai fungsi pemidanaan yang tidak lagi sekedar
penjeraan tetapi juga merupakan suatu usaha rehabilitasi dan integrasi sosial  warga  binaan  pemasyarakatan  telah  melahirkan  suatu  sistem
pembinaan  yang  sejak  lebih  dati  tiga  puluh  tahun  yang  lalu  dikenal
dan dinamakan sistem pemasyarakatan.” Menurut  Saharjo,  bahwasannya  narapidana  itu  adalah  orang  yang
sedang  tersesat  yang  mempunyai  waktu  dan  kesempatan  bertaubat,  yang dalam  keberadaannya  perlu  mendapat  pembinaan.  Serta  taubat  tidak  dapat
dicapai  dengan  hukuman  dan  penyiksaan,  tetapi  dengan  bimbingan  agar
kelak berbahagia di dunia dan akhirat.
33
Dari  penjelasan  tersebut  dapat  dipahami  bahwa  fungsi  lembaga
pemasyarakatan  selain  dijadikan  tempat  pelaksanaan  hukuman  bagi terpidana,  namun  juga  tempat  untuk  dilaksanakannya  bimbingan  dan
pembinaan agar kelak para pelaku pidana bisa menjadi manusia yang lebih baik dan tidak melakukan kejahatan di kemudian hari.
Dengan  fungsi  tersebut,  sebenarnya  banyak  hal  positif  yang  bisa didapat  oleh  narapidana.  Selain  diberikannya  kesempatan  untuk  bertaubat,
narapidana juga terhindar dari amarah masyarakat yang bisa saja melakukan
32
Artikel  ini  diakses  di http:www.kumham-jakarta.infopelayananpubliklayanan-
passelayang-pandang pada tanggal 6 Oktober 2014.
33
Petrus  Irwan  Panjaitan,  Pandapotan  Simorangkir,  Lembaga  Pemasyarakatan:  Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995, h. 49.
tindakan  tindakan  seperti  main  hakim  sendiri,  baik  dari  keluarga  korban
ataupun masyarakat umum.
3. Tujuan Lembaga Pemasyarakatan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang tertulis  di
pasal  2 menegaskan
bahwa  sistem  pemasyarakatan diselenggarakan  dalam  rangka  membentuk  Warga  Binaan  Pemasyarakatan
WBP  agar menjadi
manusia  seutuhnya, menyadari  kesalahan,
memperbaiki  diri,  dan  tidak  mengulangi  tindak  pidana  sehingga  dapat diterima  kembali  oleh  lingkungan  masyarakat,  dapat  aktif  berperan  dalam
pembangunan,  dan  dapat  hidup  secara  wajar  sebagai  warga  yang  baik  dan bertanggung jawab.
Dari  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulakan  bahwa  tujuan  lembaga pemasyarakatan yaitu sebagai tempat di mana para tindak pidana bisa benar-
benar  bertaubat,  menjadi  manusia  yang  lebih  baik,  melalui  bimbingan, pembinaan  dan  pelatihan-pelatihan  yang  kemudian  bisa  kembali  ke
masyarakat  dengan  baik,  dan  bisa  menjalankan  fungsi  sosialnya  sebagai mana mestinya.
4. Klasifikasi Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia
Lembaga  pemasyarakatan  diklasifikasikan  berdasarkan  kapasitas hunian atau daya tapung narapidana, yaitu:
a. Lembaga  Pemasyarakatan  Klas  I  :  Kapasitas  hunian  standar
1.500 orang.