e. Memberikan bantuan dalam hal merubah atau memodifikasi
lingkungan keluarga dan lingkungan dekat. f.
Membantu pelanggar hukum mengorganisasi kembali pola-pola perilakunya dan memfasilitasi kegiatan rujukan.
Maksud dari fungsi pekerjaan sosial diatas adalah bahwa setiap orang dapat mengalami ketidakmampuan untuk melaksanakan fungsi sosialnya.
Karena itu mereka membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk menentukan tujuan dan aspirasi bagi dirinya serta dapat mengambil keputusan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi pekerjaan sosial adalah membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, seperti narapidana yang
oleh berbagai alasan tidak mampu menghilangkan tekanan-tekanan psikis dalam kehidupannya di masyarakat.
C. Sistem Pemasyarakatan dalam Pekerjaan Sosial Koreksional
Program pemasyarakatan dalam pekerjaan sosial koreksional dimaksudkan terutama untuk pencegahan dan retribusi, dan program lain yang dirancang untuk
mereformasi pelanggar
16
. Adapun program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Konseling
Tujuannya konseling adalah untuk mengidentifikasi masalah spesifik masing-masing pelaku termasuk alasan yang memotivasi dia untuk terlibat
dalam kegiatan kriminal, dan kemudian mengembangkan program-program khusus untuk memenuhi kebutuhan ini. Kebutuhan dapat mencakup
berbagai macam bidang termasuk kesehatan, psikis, keuangan, keluarga dan
16
Charles Zastrow, Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Services and Current Issues Chicago: The Dersey Press, 1986, h. 288.
hubungan teman sebaya, perumahan, pendidikan, pelatihan kejuruan, dan pekerjaan. Perhatian juga diberikan kepada sikap kriminal, motif, hubungan
kelompok dan rekan, dan rasionalisasi mengenai kriminalitas.
2. Pendidikan
Pendidikan di penjara memiliki dua tujuan, yang pertama untuk memperoleh pelatihan akademis formal sebanding dengan sekolah dan yang
kedua adalah tujuan asrama dari sosialisasi ulang narapidana sikap dan perilaku. Untuk mencapai tujuan tersebut penjara menggunakan program
TV, film, perpustakaan, instruksi kelas dalam mata pelajaran akademik meliputi SD, SMP, dan kadang-kadang bahkan materi tingkat perguruan
tinggi, program keagamaan, diskusi kelompok, dan program rekreasi.
3. Pelatihan Kejuruan
Tujuan dari program ini adalah untuk melatih narapidana dalam keterampilan pekerjaan yang cocok untuk kapasitas mereka yang akan
mempersiapkan mereka untuk bekerja.
4. Kebaikan
Kebaikan memungkinkan papan ulasan lembaga pemasyarakatan untuk
membebaskan tahanan
sebelumnya jika
narapidana telah
mempertahankan perilaku yang baik. Ini dirancang untuk membuat penghuni bertanggung jawab atas perilaku mereka.
17
17
Ibid, h. 294-298.
D. Pembinaan
1. Pengertian Pembinaan
Dalam Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyaraktan menjelaskan
bahwa pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional,
kesehatan jasmani dan rohani narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Pelaksanaan pembinaan pemasyarakatan didasarkan atas prinsip-prinsip
sistem pemasyarakatan untuk merawat, membina, mendidik dan membimbing warga binaan dengan tujuan agar menjadi warga yang baik
dan berguna. Pembinaan di sini dapat diartikan sebagai pembaharuan aspek
kepribadian seseorang yang dilakukan melalui proses belajar, baik melalui pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Hal ini seperti dan
sesuai dengan pengertian pembinaan menurut Endang Sumantri, bahwa pembinaan adalah suatu upaya atau usaha pendidikan baik formal maupun
non-formal yang dilaksanakan secara sadar, terencana, teratur dan bertanggungjawab
dalam rangka
memperkenalkan, menumbuhkan,
membimbing dan mengembangkan dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras dalam rangka memberikan kemampuan sebagai alat untuk
menabah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya serta lingkungan ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal
dan pribadi mandiri.
18
18
Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian BP4, Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera Jakarta: BP4, 1994.