Ya udah, kita langsung mulai aja ya Ngomong-ngomong, kenapa tuh pak
                                                                                gitu buat wbpnya? gitu,  kan  harus  ada  walinya.  Nanti
dibilangin, nih anak udah berubah, ikut pembinaan.  Kalo  buat  yang  lain  sih  ga
tau  deh,  yang  ikut  ini  aja  siih, pembinaan  agama  ini.  Soalya  kan  ini
wajib ya. Biar jelas gitu.
27.
Apakah di sini diadakan konseling bagi narapidana?
Ada  sih,  tapi  ya  ga  sering.  Engga ditentuin  juga  waktunya.  Cuma  kalo
mau  cerita  aja,  nemuin  petugas  sini. Sama  ustadz,  ya  paling  gitu.  Ga
ditentuin kapan harus ini, itu.
Hasil Observasi Penelitian Jum’at, 5 Desember 2014
Pada  hari  ini  saya  pergi  ke  tempat  yang  akan  saya  jadi  lokasi  penelitian, yaitu  Lembaga  Pemasyarakatan  Klas  I  Cipinang.  Jarak  dari  rumah  ke  lokasi  ini
memang  cukup  jauh.  Pertama  kalinya  saya  berangkat  pada  pukul  10.00  WIB dengan  mengendarai  angkutan  umum  S08  jurusan  Lebak  Bulus-Bintaro,  dan
membayar ongkos sebesar Rp. 4.000. Lalu saya berhenti di Stasiun Pondok Ranji dan  membeli  tiket  ketera  Commuter  Line  dengan  harga  Rp.  2.500  untuk  tujuan
Jati Negara. Setelah hampir 15 menit saya menunggu, akhirnya kereta datang dan saya menaikinya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, saya sampai di Stasiun Tanah Abang. Untuk mencapai tujuan ke Jati Negara saya harus transit di Stasiun
Tanah Abang, lalu naik kereta yang langsung menuju Jati Negara.  Kereta dengan tujuan Jati Negara memang agak lama. Hampir sekitar 15 menit sampai 20 menit
saya  menunggu,  baru  akhirnya  kereta tiba  di  Stasiun  Tanah  Abang.  Untukngnya pada  saat  itu  kereta  tidak  terlalu  padat,  dan  saya  bisa  duduk  di  dalam  kereta.
Perjalanan  dari  Stasiun  Tanah  Abang  sampai  dengan  Stasiun  Jati  Negara menghabiskan  waktu  sekitar  45  menit  sampai  50  menit.  Karena  banyak  stasiun-
stasiun yang dilewati dan kereta harus berhenti di setiap stasiun tersebut. Sesampainya saya di Stasiun Jati Negara, saya  memutuskan untuk berjalan
kaki  menuju  Lembaga  Pemasyarakatan  Klas  I  Cipinang,  karena  saya  rasa lokasinya tidak terlalu jauh dengan Stasiun Jati Negara. Padahal banyak angkutan
umum yang berlalu lalang, namun saya tidak tahu angkutan mana yang melewati tempat tujuan utama saya, dan saya rasa mampu untuk berjalan kaki saja. Setelah
kurang lebih 2 kilo saya berjalan kaki, akhirnya saya sampai di tujuan utama saya, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang.
Dengan  perasaan  yang  senang  namun  lelah,  akhirnya  saya  memutuskan untuk  istirahat  sejenak.  Saya  makan  mie  ayam  yang  berjualan  di  halte  depan
lapas.  Saya  melihat  jam,  dan  saat  itu  sudah  pukul  12.00  WIB  yang  artinya  saya harus  menunggu  sekitar  1  jam  lagi  untuk  bisa  memberikan  Surat  Ijin  Penelitian
karena saat itu waktunya untuk istirahat.
Pada saat menunggu waktu istirahat, saya melihat-lihat sekeliling lapas dari luar.  Ternyata  lapasnya  memang  sangat  besar  dan  terlihat  kokoh.  Temboknya
berwarna  abu-abu.  Ada  gerbang  pertama  yang  juga  berwarna  abu-abu.  Gerbang tersebut  selalu  terbuka  lebar  dan  di  dekat  gerbang  tersebut  ada  pos  penjagaan.
Saya melihat lagi ke dalam dan berdiri di pos tersebut. Setelah memasuki gerbang tersebut,  terdapat  banyak  motor  yang  terparkir  rapi.  Saya  bisa  menyimpulkan
bahwa itu adalah tempat parkit motor. Di sisi lainnya juga terdapat tempat parkir mobil.  Mungkin  bisa  dikatakan  bahwa  itu  merupakan  halaman  parkir  Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Cipinang. Di  halaman  parkir  tersebut,  terdapat  gerbang  ke  dua,  warnanya  abu-abu
juga.  Berbeda  dengan  gerbang  yang  sebelumnya,  gerbang  ini  terlihat  tertutup, hanya pintu kecil yang dibuka. Entah apa yang ada di dalamnya, tapi saya rasa itu
gerbang  menuju  para  narapidana  ditahan.  Banyak  orang  yang  berlalu  lalang memasuki gerbang tersebut. Dari anak kecil bahkan orang yang sudah tua banyak
yang  masuk  ke  gerbang  tersebut.  Dari  yang  berdandan  paling  rapi  sampai  yang seperti  berandalan  juga  ada.  Di  antara  mereka  juga  banyak  yang  membawa
bungkusan  plastik,  di  antara  plastik-plastik  tersebut  saya  melihat  banyaknya makanan  yang  mereka  bawa  dan  barang  lainnya.  Saya  rasa  mereka  adalah  pada
sanak  saudara,  keluarga  atau  kerabat  yang  sekedar  ingin  berkunjung  menemui narapidana  yang  ada  ditahan  di  dalan  sana.  Namun  saya  belum  berani  untuk
masuk ke dalan sana, rasanya takut dan canggung. Setelah lama melihat-lihat, saya menyadari bahwa 1 jam sudah berlalu. Saya
menuju  gedung  utama  yang  sejajar  dengan  gerbang  ke  dua.  Saya  memasuki gedung tersebut namun tidak ada  siapa-siapa di dalamnya dan terlihat sepi. Saya
hanya berdiri sambil melihat sekitar, berharap ada seseorang yang bisa saya tanya untuk  mengetahui  di  mana  letak  kantor  kepala  lapas.  Akhirnya  saya  menemui
petugas lapas dan menanyakan ruang kepala lapas.
                                            
                