B I : Narapidana hukuman lebih dari 1 tahun
B IIa  : Narapidana hukuman 3-12 bulan B IIb  : Narapidana hukuman 1-3 bulan
B IIIs  : Narapidana menjalani subsider denda sebelum masa habis SH
: Narapidana hukuman Seumur Hidup MT
: Narapidana hukuman Mati Reg. C : Narapidana atau Tahanan titipan
40
40
Ibid.
F. Manajemen Keuangan
Dalam  memenuhi  semua  kebutuhan  di  Lembaga  Pemasyarakatan  Klas  I Cipinang,  semua  dana  berasal  dari  anggaran  pemerintah  yang  setiap  tahunnya
diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.  Setiap anggarah yang diterima dan dipakai untuk keperluan di Lapas Cipinang selalu dilaporkan secara
transparan di  website resmi  Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang  yang  bisa diakses oleh masyarakat umum.
G. Program Rehabilitasi
1. Pembinaan Kepribadian
Pembinaan  kepribadian  terdapat  dua  jenis,  yaitu  pembinaan  jasmani dan rohani. Pembinaan jasmani merupakan pembinaan olahraga berupa :
  Tenis Meja   Voli
  Badminton   Futsal
Sedangkan pembinaan rohani merpakan pembinaan yang berhubungan dengan spiritual, yaitu pembinaan keagamaan. Terdapat 4 pembinaan agama
yaitu :
  Pembinaan Agama Islam   Pembinaan Agama Kristen Katholik dan Protestan
  Pembinaan Agama Budha   Pembinaan Agama Hindu.
2. Pembinaan Kemandirian
Pembinaan  kepribadian  merupakan  pembinaan  yang  bertujuan memberi  pelatihan  berupa  bimbingan  kerja.  Bimbingan  kerja  di  sini
meliputi :   Pengelolaan kompos dan lingkungan
  Perkayuan   Percetakan dan sablon
  Bengkel   Perikanan, pertanaman dan peternakan
  Elektronik   Menjahit atau konveksi
A. Profil Informan
1. Informan “Sukur”
Nama : “Sukur” nama samaran
Usia : 38 tahun
Asal : Jakarta
Status : Duda
Pekerjaan : Pedagang Stiker
Tindak Pidana : Penyalahgunaan Narkotika
Informan  “Sukur”  merupakan  salah  satu  narapidana  yang  sudah menjalankan masa binaan lebih dari satu tahun di Lembaga Pemasyarakatan
Klas  I  Cipinang,  dengan  jeni s  tindakan  penyalahgunaan  narkoba.  “Sukur”
dikenakan Pasal 115 Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan  vonis  6  tahun  masa  tahanan.  “Sukur”  terbukti  memiliki  shabu
seberat 2 gram. “Sukur”  merupakan  seorang  duda  yang  mempunyai  dua  anak,
perempuan dan laki- laki. “Sukur” berasal dari suku Sunda-Betawi. Ayahnya
yang  memiliki  dara  Betawi  sudah  meninggal  pada  tahun  2002  silam, sedangkan Ibunya  yang  berdarah Sunda saat  ini tinggal di  satu kawasan  di
Kabupaten Bogor. “Sukur”  mempunyai  tinggi  badan  kurang  lebih  165  cm,  badannya
agak  kurus  namun  dengan  otot  yang  sedikit  terbentuk.  Kulitnya  berwarna sawo  matang,  matanya  agak  kecil,  alis  terbentuk  rapi  namun  tidak  terlalu
tebal.  Kumisnya  agak  tidak  rata  seperti  baru  akan  tumbuh  kembali. Mempunyai  jenggot  yang  lumayan  panjang  namun  hanya  beberapa  helai.
Rambutnya  berwarna  hitam,  namun  tidak  jelas  modelnya  karena  informan sering mengenakan peci putih. Hidungnya mancung besar, dengan gigi yang
tertata rapi namun agak sedikit kuning karena dampak rokok. “Sukur”  merupakan anak pertama dari  istri kedua seorang karyawan
di salah satu bank swasta di Indonesia. Dari pernikahan yang pertama, ayah “Sukur”  mendapatkan  3  orang  anak.  Karena  sang  istri  meninggal,  maka
ayah  harus  menikah  lagi  dengan  seorang  gadis  dan  mendapatkan  4  orang anak.  Namun  begitu,  hubungan  “Sukur”  dengan  saudara-saudara  tirinya
berjalan dengan baik dan tidak pernah bertengkar. “Sukur”  lahir di  Jakarta dan  besar di  Jakarta. Namun  saat  lulus SD,
“Sukur”  pindah  ke  Bogor  untuk  melanjutkan  sekolahnya  di  Madrasah Tsanawiyah.  Karena  himpitan  ekonomi,  “Sukur”  akhirnya  mengakhiri
pendidikannya hanya sampai jenjang SMP. Setelah lulus dari MTs, “Sukur” kembali ke Jakarta dan memulai hidupnya.
Saat kembali ke Jakarta, “Sukur” memulai karirnya dengan berjualan mie  ayam.  Sukur  kenal  dengan  seorang  pedagang  mie  ayam  di  kawasan
Jakarta  yang  tidak  jauh  dari  rumahnya.  Awalnya,  Sukur  hanya  iseng-iseng ikut berkeliling menjual mie ayam dengan tukang mie ayam tersebut, namun
lama-kelamaan  Sukur  kadang  menggantikan  tukang  mie  ayam  tersebut untuk berdagang.
Sukur  akhirnya  berhenti  berjualan  mie  ayam.  Selanjutnya  “Sukur” menjadi  kurir  di  sebuah  perusahaan  elektronik.  Saat  menjadi  kurir  inilah
“Sukur” menikah.