Khusus wanita dilengkapi dengan : 1.  Kain basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah.
2.  Kerudung untuk rambut 3.  Baju untuk penutup bagian dada dan lengan.
4.  5 helai kapas selembar telapak tangan 5.  7 Bulatan kecil, penutup lobang
6.  Serbuk kapur barus, cendana yang berfungsi sebagai pengharum. Cara Pelaksanaan Mengkafani:
1.  Letakan  jenazah membujur di atas  kain  kafan, dalam keadaan tertutup selubung  kain kafan jangan sampai mayat telanjang secara terbuka.
2.  Tutuplah  tujuh  lubang  yaitu, 2 mata, 2  telinga,  2 hidung  dan  1 pusar dengan  bulatan kapas yang ditaburi serbuk kapur barus
3.  Tutuplah  lembaran  kapas  yang  ditaburi  sebuk  kapur  barus  pada  wajah  muka,  leher kanan    kiri,  ketiak  kanan    kiri,  lengan  siku  kanan  dan  kiri,  di  bawah  dan  atas
peregelangan tangan, kedua ergelangan kakinya, kedua lingkaran mulut 4.  Bagi Jenazah pria, tutuplah segitiga kain putih di bagian rambut kepala dengan ikatan
pada jidat, katupkan tutup dada melalui lubang pada lehernya, katupkan lipatan tutup celana dalamnya.
5.  Bagi  jenazah  Wanita,  letakkan  tiga  pintalan  rambut  ke  bawahbelakang  kepala, tutupkan  kain  mukena  pada  rambut  kepala,  utupkan  belahan  kain  baju  pada  dada,
lipatkan  kain  basahanmelingkar  badan  perut  dan  auratnya,  katupkan  dengan melingkartubuh badannya kain kafan yang rapat,tertib, menyeluruh.
D. Menyalatkan jenazah
Setelah  dimandikan  dan  dikafani,  jenazah  hendaknya  disalatkan  dan  hukumnya fardu  kifayah  bagi  orang  muslim  yang  masih  hidup.  Keluarga  dekat  jenazah  anak  yang
salehsalehah boleh ikut menyalatkan orang tuanya yang sudah meninnggal. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam syarat sahnya salat jenazah :
1.  Suci  dari  hadas  besar  dan  kecil,  suci  badan,  pakaian  jauh  dari  najis,  menutup  aurat dan menghadap kiblat
2.  Shalat dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani 3.  Letak jenazah disebelah orang yang menyalatkan.
Adapun rukun shalat jenazah 1.  Salat jenazah dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah Ta’ala.
2.  Takbir empat kali. 3.  Membaca surah Al-F±tihah sesudah takbir pertama
4.  Membaca salawat Nabi Muhammad saw setelah takbir kedua 5.  Membaca doa setelah takbir ketiga.
6.  Berdoa setelah takbir keempat. 7.  Berdiri jika kuasa.
8.  Mengucapkan salam. Adapun sunah-sunah shalat jenazah:
1.  Mengangkat tangan Ketika mengucapkan empat kali takbir . 2.  Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat.
3.  Membaca taawwuz. Beberapa hal tentang salat jenazah
1.  Salat  jenazah  boleh  dikerjakan  secara  munfarid  tetapi  sebaiknya  dilakukan  secara berjamaah.
2.  Wanita muslimah boleh dan sah mensalatkan jenazah. 3.  Jenazah diletakan didepan orang  yang menyalatkan dengan posisi kepala jenazah di
utara, badan dan kaki lurus kearah selatan. 4.  Bila jenazah laki–laki maka imam hendaknya berdiri menghadap dan sejajar dengan
jenazah. 5.  Jika  jenazah  banyak  baik  laki-laki  maupun  perempuan  hendakanya  dishalatkan
sekaligus. 6.  Salat jenazah gaib apabila jenazahnya tidak ada ditempat shalat
7.  Menyalatkan jenazah diatas kuburnya dan hukumnya boleh. Cara mengerjakan shalat jenazah:
1.  Mayit  diletakkan  paling  depan,  apabila  mayit  laki-laki,  hendak  nya  Imam  berdiri menghadap  dekat  kepala  mayit,  sedang  mayat  wanita  imam  menghadap  dekat
perutnya. 2.  Letak  Imam  paling  depan  diikuti  oleh  para  mamum,  jika  yang  menyolati  sedikit
usahakan dibuat 3 baris  shaf. 3.  Setelah semua siap lalu dimulai dengan takbiratul ihrom oleh Imam setelah itu baru
makmum. takbir pertama. 4.  Setelah  takbiratul  ihrom,  tangan  diletakkan  bersedekap  lalu  membaca  Surat  Al
Fatihah.
5.  Setelah  membaca  Surat  Al  Fatihah  ,  lalu  takbir  lagi  dengan  mengangkat  kedua tangan, kemudian bersedekap kembali takbir kedua.
6.  Lalu  membaca  Sholawat  Nabi  saw.  Selesai  membaca  sholawat,lalu  takbir  kembali dengan mengangkat kedua tangan dan bersedekap kembali ini takbir ketiga
7.  Dalam posisi bersedekap membaca doa 8.  Selesai  berdoa  lalu  takbir  lagi  dengan  mengangkat  kedua    tangan  dan  kemudian
bersedekap ini takbir keempat 9.  Dalam posisi takbir ke 4 lalu bedoa
10.  Selesai berdoa baru salam
E. Menguburkan jenazah
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukumnya  fardu kifayah  bagi  orang  muslim  yang  masih  hidup  dan  menguburkan  jenazah  harus  segera
dilaksanakan.  Pada  waktu  mengantar  jenazah,  hendaknya  bersikap  khusuk  dan  tawaduk, jika mengantar jenazah dilandasi dengan niat  yang ikhlas karena Allah dan sesuai dengan
ketentuan Syara, orang  yang mengantarkan jenazah akan mendapatkan pahala  yang besar dari Allah Swt.
Tempat  penguburan  adalah  tempat  penguburan  khusus  kaum  muslimin,  terpisah dari  kuburan  bukan  muslim,  dan  karena  diutamakan  pelaksanaan  penyelesaian  Jenazah
sesegera mungkin, maka cukup dikubur di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu di tempat kuburan keluarga.
Persiapan Penguburan 1.  Pembuatan  liang  lahat  sekurang-kurangnya  jangan  sampai  bau  busuk  mayit  dapat
keluar, dan sampai dapat dibongkar oleh binatang. 2.  Pilih  tempat  yang  cukup  kuat  tanahnya,  dari  penggalian  binatang  buas,  cukup  jauh
dari arus air,tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran air. 3.  Penutup  lubang  lahat  harus  cukup  kuat  dan  rapat,  supaya  tidak  mudah  longsor  ke
bawah. 4.  Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin.
Tata cara Penguburan : 1.  Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yang  longggar.
2.  Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah.