130
G. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber :
Al-Qur’an dan terjemahnya Buku LKS paket
2. Alat :
Laptop Peta Konsep
H. Penilaian
Teknik : Kuis, Ulangan Harian
Bentuk Instrumen : Uraian singkat, penugasan Jakarta, 13 Mei 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Observer
Anike Suci Badriawan Hj. Masmidah. S.pd.i
Kepala Sekolah
Drs. Ridwanuddin
Pengurusan Jenazah
Perawatan jenazah muslim muslimat yaitu dimulai dari cara memandikan, mengkafani, menshalatkan, sampai menguburkan. Dalam pelaksanaan perawatan
jenazah ini ada tata cara atau kaifiyah yang harus diperhatikan oleh kaum muslim.
A. Takziah dan Ziarah Kubur
1. Takziah
Takziah adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal. Bahkan, Rasulullah Muhammad saw menyebutnya sebagai salah satu hak
bagi orang yang meninggal dunia. Artinya, ketika ada seseorang yang meninggal dunia, jenazah tersebut masih memiliki hak untuk mendapat penghormatan dari orang yang
masih hidup. Rasulullah Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang telah Dia ambil dan milik-Nya jua apa yang Dia berikan; dan segala sesuatu di
sisi-Nya sudah ditetapkan ajalnya. Maka hendaklah kamu bersabar dan mengharap pahala dari-Nya” HR. Muttafaq ’alaih. Sabda ini selaras dengan tujuan utama dari
takziah kepada orang yang baru ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia yaitu untuk mengingatkan tentang hak Allah dan pentingnya seorang muslim untuk bersabar
dalam menghadapi segala musibah.
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan “inna lillahi wainna ilaihi raaji’uun . Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurnadan rahmat dari tuhanmereka dan mereka itulahorang-orang yang mendapatkan petunjuk
Dalam ajaran Islam, kebiasaan seorang muslim mengunjungi orang yang meninggal dunia ini disebut takziah. Dengan kata lain, takziah adalah berkunjung
kepada keluarga yang meninggal dunia. Kewajiban untuk mengunjungi keluarga yang mengalami “musibah” kematian adalah sunah. Bahkan, dalam kondisi tertentu bisa
menjadi wajib. Pada ahli hukum Islam menegaskan bahwa hukum merawat orang yang meninggal dunia adalah fardu kifayah, namun bila tidak ada yang mengurusnya maka