Perbedaan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning

kain kafan bagi jenazah. Bila keadaan ekonomi keluarga yang berkabung tidak sanggup menyediakan kain kafan, persediaan kain kafan disediakan oleh baitul mal. Sementara bila baitul mal tidak ada, maka orang Islam yang mampu berkewajiban untuk menyediakan kain kafan. Kain kafan hendaknya kain yang bersih, berwarna purtih, sederhana, yakni tidak mahal. Ketentuan dalam mengkafani jenazah : 1 Jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga helai kain kafan yang menutupi tubuhnya sedangkan bagi jenazah perempuan dilapisi lima lembar kain kafan yaitu kain basahan kain mandi, baju, tutup kepala, kerudung dan kain kafan yang menutupi tubuhnya. 2 Cara memakaikan kain kafan : a Hamparkan selembar tikar dan bentangkan 4 utas tali diatasnya yang letaknya dari tempat kepala sampai mata kaki jenazah. b Setiap helaian kain kafan diberikan harum-haruman. c Jenazah hendaknya diolesi kapur barus wangi dan diletakan diatas kain kafan. d Kedua tangan diletakan diatas dada dengan letak tangan kanak diatas tangan kiri. e Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan dan empat utas f tali untuk bagian kepala, lengan,lutut dan mata kakinya . c. Menyalatkan jenazah Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah hendaknya disalatkan dan hukumnya fardu kifayah bagi orang muslim yang masih hidup. Keluarga dekat jenazah anak yang salehsalehah boleh ikut menyalatkan orang tuanya yang sudah meninnggal. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam syarat sahnya salat jenazah : 1 Suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian jauh dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat 2 Shalat dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani 3 Letak jenazah disebelah orang yang menyalatkan. Adapun rukun shalat jenazah 1 Salat jenazah dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah Ta’ala. 2 Takbir empat kali. 3 Membaca surah Al-F±tihah sesudah takbir pertama 4 Membaca salawat Nabi Muhammad saw setelah takbir kedua 5 Membaca doa setelah takbir ketiga. 6 Berdoa setelah takbir keempat. 7 Berdiri jika kuasa. 8 Mengucapkan salam. Adapun sunah-sunah shalat jenazah: 1 Mengangkat tangan Ketika mengucapkan empat kali takbir . 2 Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat. 3 Membaca taawwuz. Beberapa hal tentang salat jenazah 1 Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid tetapi sebaiknya dilakukan secara berjamaah. 2 Wanita muslimah boleh dan sah mensalatkan jenazah. 3 Jenazah diletakan didepan orang yang menyalatkan dengan posisi kepala jenazah di utara, badan dan kaki lurus kearah selatan. 4 Bila jenazah laki–laki maka imam hendaknya berdiri menghadap dan sejajar dengan jenazah. 5 Jika jenazah banyak baik laki-laki maupun perempuan hendakanya dishalatkan sekaligus. 6 Salat jenazah gaib apabila jenazahnya tidak ada ditempat shalat 7 Menyalatkan jenazah diatas kuburnya dan hukumnya boleh. d. Menguburkan jenazah Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukumnya fardu kifayah bagi orang muslim yang masih hidup dan menguburkan jenazah harus segera dilaksanakan. Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus kaum muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu di tempat kuburan keluarga. Persiapan Penguburan 1 Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya jangan sampai bau busuk mayit dapat keluar, dan sampai dapat dibongkar oleh binatang. 2 Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya, dari penggalian binatang buas, cukup jauh dari arus air,tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran air. 3 Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan rapat, supaya tidak mudah longsor ke bawah. 4 Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin. Tata cara Penguburan : 1 Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yang longggar. 2 Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah. 3 Duatiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya masuk dalam liang kubur dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah. 4 Masukkan jenazah dari arah kaki, didahulukan kepalanya dimasukkan dari arah selatan. 5 Letakkan jenazah secara membujur, arah kepala di sebelah barat, dan badan jasadnya dihadapkan miringserong, mukanya menghadap kiblat. 6 Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya pipi pelipis tidak harus meneyentuh tanah. 7 Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian belakang badan, kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang. 8 Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk kemudian ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat. 9 Buatlah gundukan tanah asal tidak melebihi sejengkal tangan tingginya. 10 Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan tiga kali taburan tanah. Setelah sub-sub kelompok siswa mendiskusikan materi untuk diperagakan, masing-masing kelompok juga menentukan bagaimana mereka akan memperagakan keterampilan itu kepada kelompok. Beri mereka 5-10 menit untuk mempraktikkannya. Tiap sub kelompok akan mendapatkan giliran melakukan pemeragaan bagi siswa yang lain. Memberi kesempatan adanya pemberian masukan setelah masing-masing pemeragaan selesai dilakukan. 38

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan yaitu penelitian yang dilakukakan oleh Elly Ika Susanti 2008 Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek project based learning terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN I Karang Binangun Lamongan, 38 Firmanasari, Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional, 2011, h. 148-161