Profil Smk Islam Ruhama Tanggerang Selatan Analisis Data

Tabel 4.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Nama Kegiatan Keaktifan Siswa Visual Oral Listen Write Motor Mental Emotional 1 Aa B B B B B B B 2 Bb B C B C B C B 3 Cc B C K C B B B 4 Dd C B C C B B B 5 Ee K K K K B B B 6 Ff C K C K B C C 7 Gg B B B B B B B 8 Hh C C C C B B B 9 Ii C K C C B K B 10 Jj B B B B SB B B 11 Kk K C K C B C C 12 Ll C C B B B C B 13 Mm B B B B SB B B 14 Nn B C B C B B B 15 Oo B C B B B C B 16 Pp B B B B B B B 17 Qq B B B B SB B B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Berdasarkan tabel hasil observasi keaktifan siswa diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa masih kurang aktif dalam menulis, berbicara, mendengarkan. 2 Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukakn untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K 1. Memberikan pertanyaan atau permasalahan kepada setiap kelompok siswa √ 2. Guru berkolaboratif dengan siswa untuk menentukan judul proyek materi permasalahan √ 3. Guru memerintahkan siswa untuk merancang proyek sesuai dengan permasalahan √ 4. Guru memamntau aktivitas setiap kelompok dengan memberikan saran untuk kemajuan proyek √ 5. Guru mengukur pemahaman siswa yang sudah di capai oleh masing-masing siswa √ 6. Guru melakukakn reflleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan oleh siswa √ Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sudah sangat baik Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa No Aspek Kel. I Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Aa B C C 2. Bb C C B 3. Cc B B B 4. Dd B B B 5. Ee B B B 6. Ff C C K No Aspek Kel. 2 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Gg B B B 2. Hh C C C 3. Ii K K K 4. Jj B B B 5. Kk B B C 6. Ll B B B No Aspek Kel. 3 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Mm B C C 2. Nn B B B 3. Oo C C C 4. Pp B C B 5. Qq C C C SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Keterangan : A. Perencanaan 1. Setiap kelompok siswa menerima pertanyaan dari guru 2. Siswa berkolaboratif dengan guru untuk menentukan judul proyek materi permasalahan B. Pelaksanaan 1. Siswa merancang proyek sesuai dengan permasalahan 2. Setiap kelompok siswa dipantau oleh guru C. Evaluasi 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan oleh guru terkait permasalahan proyek untuk mengukur pemahaman siswa 2. Siswa merefleksikan aktivitas dan hasil proyek yang sudah dirancang Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan kedua siswa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek sudah cukup baik bahkan ada yang baik tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif. Tabel 4.6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Nama Kegiatan Keaktifan Siswa Visual Oral Listen Write Motor Mental Emotional 1 Aa B B B B B B B 2 Bb B B C C B C B 3 Cc B C K C B B B 4 Dd C B C C B B B 5 Ee C C C B B B B 6 Ff C K C C B B C 7 Gg B B B B SB SB B 8 Hh C SB C C B B B 9 Ii C C C C B K B 10 Jj B B B SB SB SB B 11 Kk B C K C B C B 12 Ll C C C B B C B 13 Mm B B B SB SB B B 14 Nn B B B B B B B 15 Oo B B B B B C B 16 Pp B B B SB B B B 17 Qq B SB B SB SB SB B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Berdasarkan tabel hasil observasi keaktifan siswa diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa masih cukup aktif dalam menulis, berbicara, mendengarkan, mental. Tetapi sudah banyak juga yang aktif. 3 Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga ini observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berkangsung. Hal ini dilakukakn untuk mendapatkan informasi bagi perbaiakan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K 1. Memberikan pertanyaan atau permasalahan kepada setiap kelompok siswa √ 2. Guru berkolaboratif dengan siswa untuk √ menentukan judul proyek materi permasalahan 3. Guru memerintahkan siswa untuk merancang proyek sesuai dengan permasalahan √ 4. Guru memamntau aktivitas setiap kelompok dengan memberikan saran untuk kemajuan proyek √ 5. Guru mengukur pemahaman siswa yang sudah di capai oleh masing-masing siswa √ 6. Guru melakukakn reflleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan oleh siswa √ Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sudah sangat baik. Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa No Aspek Kel. I Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Aa B B C 2. Bb C C C 3. Cc B B B 4. Dd B C C 5. Ee B B B 6. Ff C C C No Aspek Kel. 2 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Gg B B B 2. Hh B B B 3. Ii C C C 4. Jj B C C 5. Kk B B C 6. Ll B B C No Aspek Kel. 3 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Mm B B B 2. Nn B C C 3. Oo C C C 4. Pp B B B 5. Qq B B C SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Keterangan : A. Perencanaan 1. Setiap kelompok siswa menerima pertanyaan dari guru 2. Siswa berkolaboratif dengan guru untuk menentukan judul proyek materi permasalahan B. Pelaksanaan 1. Siswa merancang proyek sesuai dengan permasalahan 2. Setiap kelompok siswa dipantau oleh guru C. Evaluasi 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan oleh guru terkait permasalahan proyek untuk mengukur pemahaman siswa 2. Siswa merefleksikan aktivitas dan hasil proyek yang sudah dirancang Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan kedua siswa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek sudah cukup baik bahkan ada yang baik tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif. Tabel 4.9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Nama Kegiatan Keaktifan Siswa Visual Oral Listen Write Motor Mental Emotional 1 Aa B B B B B B B 2 Bb B B C C B B B 3 Cc B C B C B B B 4 Dd C B C B B B B 5 Ee C C C B B B B 6 Ff C C C C B B B 7 Gg B B B B SB SB B 8 Hh C SB C B B B B 9 Ii C B C C B C B 10 Jj B B B SB SB SB B 11 Kk B C B C B C B 12 Ll C B C B B C B 13 Mm B B B SB SB B B 14 Nn B B B B B B B 15 Oo B B B B B B B 16 Pp B B B SB B B B 17 Qq B SB B SB SB SB B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Berdasarkan tabel hasil observasi keaktifan siswa diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa cukup aktif dalam menulis, berbicara, mendengarkan dan sebagian sudah banyak yang aktif. Pertemuan ketiga adalah pertemuan terakhir dalam siklus I, maka peneliti melanjutkan untuk menghitung presentase seluruh hasil observasi siswa, untuk mengetahui tingkat persen keaktifan siswa. Maka di lakukan dengan rumus : Keterangan: P = Presentase yang di cari F = Frekuensi N = jumlah penialain siswa Hasil penilaian observasi pada siklus pertama ini adalah Keaktifan siswa Frekuensi Jumlah Presentase Visual Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif - 32 17 2 51 - 62,75 33,33 3,92 Oral Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 4 27 51 7,84 52,94 P = x 100 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 16 4 31,37 7,84 Listening Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif - 30 16 5 51 - 58,82 30,77 9,80 writing Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif - 22 25 4 51 - 43,14 49,02 7,84 Motor Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 11 40 - - 51 21,57 78,43 - Mental Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 6 31 12 2 51 11,76 60,78 23,53 3,92 Emetional Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 1 48 2 - 51 1,97 94,12 3,92 - Jadi hasil keseluruhan data keaktifan siswa Berdasarkan tabel hasil seluruh observasi siklus pertama diatas diperoleh data Keaktifan siswa Frekuensi Jumlah Presentase 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 21 230 88 13 364 6,04, 63,19, 24,11, 4,67. Dilihat dari tabel hasil observasi siswa dari setiap pertemuan, kebanyakan dalam penialain keaktifan siswa yang cukup dan kurang aktif itu ketka memperhatikan, mendengarkan, berbicara dan menulis. Karena dilihat dari proses metode siswa masih kurang aktif dalam mengemuakakan pendapat, kurang berpatisipasi dalam pembuatan proyek, dan masih ada siswa yang mengobrol ketika pembelajaran berlangsung Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Belajar Siklus I NO NAMA Nilai KKM Hasil Tes Akhir Siklus I 1 Aa 75 60 2 Bb 75 75 3 Cc 75 80 4 Dd 75 85 5 Ee 75 75 6 Ff 75 50 7 Gg 75 70 8 Hh 75 75 9 Ii 75 60 10 Jj 75 80 11 Kk 75 65 12 Ll 75 60 13 Mm 75 70 14 Nn 75 75 15 Oo 75 50 16 Pp 75 75 17 Qq 75 75 Jumlah 1180 Rata-rata 69,41 Berdasarkan tabel hasil seluruh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi ≥ 75 di siklus pertama sebanyak 9 siswa dari 17 siswa 52,94 d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis pada siklus I yang dilaksanakan dengan 3 kali dengan menggunakan metode proyek sudah berjalan susuai dengan prosedur yang telah direncanakan. Walaupun demikian masih terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan supaya pada siklus II dapat diperbaiki. Permasalahannya antara lain: a Tingkat keaktifan siswa dalam mempresentasikan di depan kelas masih rendah, karena siswa masih belum percaya diri, dan takut dalam berkata. b Masih terdapat siswa yang kurang berpatisipasi dalam pembuatan rancangan proyek dan mengandalkan teman kelompoknya. c Masih terdapat beberapa siswa kurang paham dalam materi karena ketika membuat proyek kurang beraptisipasi. d Sebagian siswa masih ada yang mengobrol saat pembelajaran di mulai. e Sebagian siswa masih ada yang kurang berpatisipasi saat mengemukakan pendapat dan bertanya. Adapun rencana perbaikan yang peneliti lakukan dengan meningkatkan keberanian siswa dan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan point tambahan pada siswa yang berani merefleksikan hasil proyeknya di depan kelas kemudian untuk siswa yang aktif bertanya dan kelompok yang kompak dalam merencanakan proyek. Hal yang menyebabkan tindakan tersebut belum berhasil yaitu karena pada siklus I saat melaksanakan proyeknya sebagian siswa saja yang memperhatikan kedepan, dan siswa yang berada dibelakang tidak memperhatikan. Karena tidak semua anak terlibat dalam diskusi tersebut dan siswa belum terbiasa dengan penggunaan metode proyek dimana siswa merancang langkah-langkah pekerjaan yang guru berikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa juga butuh penyesuaian dengan keaktifan di kelas yang sebelumnya siswa hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru saja, dan peneliti merasa masih kurang optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi hasil penelitian tindakan siklus I, peneliti dan guru mata pelajaran PAI merasa bahwa penelitian harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum berhasil dalam menerapkan metode proyek. 2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus ke II a. Tahap Perencanaan Siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Selasa, 13 Mei 2014 dengan dihadiri 17 siswa dan Jumat, 16 Mei 2014 dengan di hadiri 17 siswa. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode proyek, yang minggu sebelumnya sudah di presentasikan hasil diskusi dan pada hari ini di demonstrasikan hasil diskusi sebelumnya. Pada tanggal 13 Mei 2014, siswa menggunakan metode proyek dengan mendemonstrasikan tatacara memandikan dan mengkaffani jenazah. Siswa mempersiapkan bahan-bahan sebelumnya yang sesuai konsep yang mereka buat. Begitupula dengan tanggal 16 Mei 2014, siswa melaksanakan proyeknya dengan mendemonstrasikan tatacara mensholati jenazah dan mempresentasikan hasil kliping tentnag penguburan jenazah. Hasil refleksi pada siklus I, masih perlu adanya perbaikan proses pembelajaran untuk siklus II. Perencanaan yang disusun untuk siklus II dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Guru harus selalu memotivasi siswa agar lebih aktif. Guru juga menekankan agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapat atau bertanya, walaupun pendapat yang diungkapkan salah, bahkan guru akan bangga dan senang dengan keberanian siswa. b Untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mendemonstrasikan pada pertemuan selanjutnya siswa diberikan point tambahan supaya mereka termotivasi dalam belajar. c Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. d Menyiapkan buku paket PAI dan Lembar Kerja Siswa. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi, test siklus II untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan lembar wawancara. e Menyiapkan peralatan untuk mendemonstrasikan tata cara pengurusan jenazah seperti boneka, kain kafan, gunting, dan lain-lain. f Menyiapkan peralatan-peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan- kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung seperti kamera dan lain-lain. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksaaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat 16 Mei 2014 dan Selasa 20 Mei 2014. Adapun pada Jumat 16 Mei 2014 dihadiri oleh 17 siswa dari 17 siswa di karenakan satu orang sakit. Pembelajaran di mulai pukul 09.20 – 11.00 WIB. Pemebelajaran di kelas dimulai dengan salam pembuka, guru menanyakan kesiapan siswa dan mengecek siswa dengan mengabsen satu persatu sebelum pembelajaran dimuali, kemuadian menjelaskan aturan main dalam pembelajaran kali ini. Guru mencoba memotivasikan siswa dengan reward bagi siswa yang aktif berupa nilai tambahan, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran. Dalam pertemuan pertama di siklus II, kita membahas tentang mepraktikan tatacara memandikan dan mengkaffani jenazah. Guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk mempraktikan apa saja yang sudah di konsep langkah-langkah proyeknya dalam hal memandikan dan mengkaffani jenazah. Kelompok 1 dan 2 mempraktikan tatacara memandikan jenazah beserta penjelasannya. Sedangkan kelompok 3 dan 4 mempraktikan mengkaffani jenazah. Yang lain harus tetap memperhatikan dan menyimak serta membuat pertanyaan yang bersangkutan dengan materi. Setelah mempraktikan, kelompok 3 dan 4 membuat pertanyaan mengenai tatacara memandikan jenzah dan sebaliknya. Guru dan observer mengawasi dan memperhatikan ajalan diskusi mereka. Guru membenarkan penjelasan siswa jika kurang jelas. Pada siklus II sudah mulai terlihat keaktifan siswa, seperti berperan dalam proyeknya, bertanya, menyanggah dan mengemukakan pendapat. Setelah itu pembelajaran diakhiri dengan meriview yang disampaikan bersama guru dan siswa. Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberi tahu materi yang akan di pelajari selanjutnya., lalu berdoa dan mengucapkan salam. Pada Selasa 20 Mei 2014 dihadiri oleh 17 siswa dari 17 siswa. Pembelajaran di mulai pukul 10.30 – 11.30 WIB. Pemebelajaran di kelas dimulai dengan salam pembuka, guru menanyakan kesiapan siswa dan mengecek siswa dengan mengabsen satu persatu sebelum pembelajaran dimuali, kemuadian menjelaskan aturan main dalam pembelajaran kali ini. Guru mencoba memotivasikan siswa dengan reward bagi siswa yang aktif berupa nilai tambahan, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran. Dalam pertemuan pertama di siklus II, kita membahas tentang mepraktikan tatacara menshalati dan menguburkan jenazah. Di karenakan pada hari selasa KBM hanya bisa di lakukan satu jam pelajaran, maka guru hanya memerintahkan siswa untuk menshalati jenazah, sedangkan menguburkan jenazah masing-masing kelompok membuat kliping tatacara menguburkan jenazah. Guru memerintahkan kelompok 1 dan 2 mempraktikan tatacara menshalati jenazah, selanjutnya kelompok 3 dan 4 pula. Setelah itu mempraktikan, semua siswa di perintahkan untuk membaca bacaan sholat jenazah mulai dari takbir pertama samapai takbir keempat. Setelah itu siswa mempresentasikan tatacara menguburkan jenazah, dan setelah itu dibuka forum diskusi. Pada siklus II sudah mulai terlihat keaktifan siswa, seperti berperan dalam proyeknya, bertanya, menyanggah dan mengemukakan pendapat. Setelah itu pembelajaran diakhiri dengan meriview yang disampaikan bersama guru dan siswa. Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberi tahu materi yang akan di pelajari selanjutnya., lalu berdoa dan mengucapkan salam c. Tahap Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan penilaian dan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selaku pengajar dengan melakukan dokumnetasi berupa foto-foto. Pada tahap ini juga peneliti bersama guru PAI melakukan catatan lapangan sebagai bahan pengematan dan evaluasi hasil tindakan pertemuan pertama di siklus pertama. Aspek yang di amati selama proses pembelajaran berlangsung adalah keaktifan siswa dalam proyek mereka, dalam bertanya dan dalam mengemukakan pendapat. 1 Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukakn untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.11 Hasil Observasi Guru No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K 1. Memberikan pertanyaan atau permasalahan kepada setiap kelompok siswa √ 2. Guru berkolaboratif dengan siswa untuk menentukan judul proyek materi permasalahan √ 3. Guru memerintahkan siswa untuk merancang proyek sesuai dengan permasalahan √ 4. Guru memamntau aktivitas setiap kelompok dengan memberikan saran untuk kemajuan proyek √ 5. Guru mengukur pemahaman siswa yang sudah di capai oleh masing-masing siswa √ 6. Guru melakukakn reflleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan oleh siswa √ Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sudah sangat baik Tabel 4.12 Hasil Observasi Siswa No Aspek Kel. I Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Aa B SB SB 2. Bb SB SB SB 3. Cc B SB SB 4. Dd B B B 5. Ee B SB SB 6. Ff B SB B No Aspek Kel. 2 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Gg B SB SB 2. Hh B B B 3. Ii SB B SB 4. Jj SB B B 5. Kk B B B 6. Ll B SB SB No Aspek Kel. 3 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Mm B SB SB 2. Nn SB SB B 3. Oo B B C 4. Pp B SB SB 5. Qq B SB SB SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Keterangan : A. Perencanaan 1. Setiap kelompok siswa menerima pertanyaan dari guru 2. Siswa berkolaboratif dengan guru untuk menentukan judul proyek materi permasalahan B. Pelaksanaan 1. Siswa merancang proyek sesuai dengan permasalahan 2. Setiap kelompok siswa dipantau oleh guru C. Evaluasi 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan oleh guru terkait permasalahan proyek untuk mengukur pemahaman siswa 2. Siswa merefleksikan aktivitas dan hasil proyek yang sudah dirancang Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan pertama di siklus kedua siswa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek sudah aktif bahkan ada yang yang sangat aktif walaupun masih ada sedikit yang cukup aktif. Tabel 4.13 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Nama Kegiatan Keaktifan Siswa Visual Oral Listen Write Motor Mental Emotional 1 Aa B B B B SB B B 2 Bb B B B B B B B 3 Cc B B B B SB B B 4 Dd B B B B B B B 5 Ee B B B B B B B 6 Ff B B B C SB B B 7 Gg B B B B SB SB B 8 Hh B SB B C B B B 9 Ii B B B B B B B 10 Jj B B B SB SB SB B 11 Kk B B B B B B B 12 Ll B SB B B B B B 13 Mm B SB B SB SB B SB 14 Nn B B B B B B B 15 Oo B SB B B B B SB 16 Pp B B B SB B B B 17 Qq B SB B SB SB SB B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Berdasarkan tabel hasil observasi keaktifan siswa diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa sudah banyak yang aktif dalam memperhatikan pelajaran dan sudah banyak siswa yang aktif dalam mempragakan tatacara memandiakan dan mengkaffani jenazah. 4 Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berkangsung. Hal ini dilakukakn untuk mendapatkan informasi bagi perbaiakan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua ini sama halnya seperti pertemuan pertama dan melanjutkan materi sesuai dengan indikator Tabel 4.14 Hasil Observasi Guru No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K 1. Memberikan pertanyaan atau permasalahan kepada setiap kelompok siswa √ 2. Guru berkolaboratif dengan siswa untuk menentukan judul proyek materi permasalahan √ 3. Guru memerintahkan siswa untuk merancang proyek sesuai dengan permasalahan √ 4. Guru memamntau aktivitas setiap kelompok dengan memberikan saran untuk kemajuan proyek √ 5. Guru mengukur pemahaman siswa yang sudah di capai oleh masing-masing siswa √ 6. Guru melakukakn reflleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan oleh siswa √ Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sudah sangat baik Tabel 4.15 Hasil Observasi Siswa No Aspek Kel. I Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Aa B B B 2. Bb SB SB SB 3. Cc SB SB SB 4. Dd SB SB SB 5. Ee B SB SB 6. Ff B B B No Aspek Kel. 2 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Gg B B B 2. Hh SB SB SB 3. Ii B B B 4. Jj SB B SB 5. Kk SB SB SB 6. Ll B B SB No Aspek Kel. 3 Penilaian Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 1. Mm SB SB SB 2. Nn B B B 3. Oo B B SB 4. Pp SB SB B 5. Qq SB SB B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Keterangan : A. Perencanaan 1. Setiap kelompok siswa menerima pertanyaan dari guru 2. Siswa berkolaboratif dengan guru untuk menentukan judul proyek materi permasalahan B. Pelaksanaan 1. Siswa merancang proyek sesuai dengan permasalahan 2. Setiap kelompok siswa dipantau oleh guru C. Evaluasi 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan oleh guru terkait permasalahan proyek untuk mengukur pemahaman siswa 2. Siswa merefleksikan aktivitas dan hasil proyek yang sudah dirancang Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan kedua siswa aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek baik bahkan ada bebrapa yang sudah sangat baik. Tabel 4.16 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Nama Kegiatan Keaktifan Siswa Visual Oral Listen Write Motor Mental Emotional 1 Aa B B B B SB B B 2 Bb B B B B B B B 3 Cc B B B B SB B B 4 Dd B B B B B B B 5 Ee B B B B SB B B 6 Ff B B B C SB B B 7 Gg B B B B SB SB SB 8 Hh B SB B B SB B B 9 Ii B B B B SB B SB 10 Jj B SB B SB SB SB B 11 Kk B B B B B B B 12 Ll B SB B B B B B 13 Mm B SB B SB SB B SB 14 Nn B B B B B B B 15 Oo B SB B B B B SB 16 Pp B B B SB B B B 17 Qq B SB B SB SB SB B SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang Berdasarkan tabel hasil observasi keaktifan siswa diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa sudah banyak yang aktif dalam memperhatikan pelajaran dan sudah banyak siswa yang aktif dalam mempragakan tatacara menshalati jenazah dan membuat serta mempresentasikan tatacara menguburkan jenazah Pertemuan kedua adalah pertemuan terakhir dalam siklus II, maka peneliti melanjutkan untuk menghitung presentase seluruh hasil observasi siswa, untuk mengetahui tingkat persen keaktifan siswa. Maka di lakukan dengan rumus : Keterangan: P = Presentase yang di cari F = Frekuensi N = jumlah penialain siswa Hasil penilaian observasi pada siklus pertama ini adalah Keaktifan siswa Frekuensi Jumlah Presentase Visual Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif - 34 - 34 - 100 - Oral Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 11 23 - 34 32,36 67,65 - Listening Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif - 34 - 34 - 100 - writing Activities P = x 100 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 8 23 3 34 23,53 67,65 8,82 Motor Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 16 18 - 34 47,06 52,94 - Mental Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 6 28 - 34 17,65 82,35 - Emetional Activities 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 6 28 - 34 17,65 82,35 - Berdasarkan tabel hasil seluruh observasi siklus pertama diatas diperoleh data Keaktifan siswa Frekuensi Jumlah Presentase 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 47 188 3 238 19,75 78,99 1,26 Dilihat dari tabel hasil observasi siswa dari setiap pertemuan, kebanyakan siswa sudah aktif itu ketka memperhatikan, mendengarkan, berbicara dan menulis. Sebagian siswa sudah banyak yang aktif dalam motorik mereka, karena di siklus ini siswa mempraktikan langsung tatacara pengrurusan jenazah. Sehingga siswa merasa lebih aktif dan berpatisipasi saat KBM berlangsung. Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus I NO NAMA Nilai KKM Hasil Tes Akhir Siklus II 1 Aa 75 75 2 Bb 75 80 3 Cc 75 75 4 Dd 75 80 5 Ee 75 75 6 Ff 75 75 7 Gg 75 75 8 Hh 75 80 9 Ii 75 70 10 Jj 75 85 11 Kk 75 75 12 Ll 75 80 13 Mm 75 75 14 Nn 75 75 15 Oo 75 80 16 Pp 75 80 17 Qq 75 75 Jumlah 1310 Rata-rata 77,06 Berdasarkan tabel hasil seluruh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi ≥ 75 di siklus pertama sebanyak 16 siswa dari 17 siswa 94,12 d. Tahap Refleksi Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Jumat 16 Mei 2014 dan Selasa 20 Mei 2014. Peningkatan tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa aktif mempraktikan, bertanya, dan mengemukakan pendapat dan hasil belajar siswa juga meningkat dibandingkan dengan tindakan pada siklus ke I. Siswa mulai percaya diri. Pada pelaksanaan tindakan siklus II terdapat temuan-temuan sebagai berikut: a Tingkat keaktifan siswa dalam melaksanakan proyeknya dengan mempraktikannya di depan kelas yang sangat optimal dalam proses pembelajaran siswa mulai percaya diri, berani, dan sangataktifmendemonstrasikan, bertanya, dan mengemukakan pendapatdalam proses pembelajaran. b Meningkatnya keberanian siswa dan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan point tambahan pada siswa yang berani mendemonstrasikan di depan kelas dan untuk siswa yang aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. c Hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan tindakan pada siklus ke II. d Suasana belajarpun lebih baik, lebih faokus dan hidmat. Berdasarkan hasil refleksi siklus ketiga, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih pada materi tata cara pengurusan jenazah. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran sudah berpusat pada siswa dengan demikian indicator yang telah ditetapkan dengan menerapkan metode demonstrasi oleh peneliti telah tercapai.

D. Proses Menganalisa Data

1. Keaktifan Siswa Sebelum diterapkan Metode Proyek

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajran sangat rendah sehingga pembelajaran dirasa kuarang bermakna, dan kurang membangun potensi atau pengetahuan siswa yang telah dimilikinya. Redahnya tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran ini terlihat dari kondisi-kondisi berikut : a. Keterlibatan siswa dalam membahas materi pelajaran rendah, karena siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. b. Kemampuan siswa untuk menyampiakan pendapat rendah, karena siswa sering diperlukan sebagai objek belajar. c. Kemampuan siswa dalam bertanya rendah, karena siswa kurang percaya diri dan masih malu-malu dalam mengemukakan pendapatnya. d. Kurangnya wawasan siswa yang terbatas, karena siswa hanya berpaku pafda buku LKS saja yang didalamnya hanya berisi rangkuman pelajaran saja.

2. Keaktifan Siswa Sesudah Diterapkan Metode Proyek

Penerapan metode proyek merupakan salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya tingkat partisipasi siswa sebagaiamana diuaraikan sebelumnya. Tindakan ini diterapkan selama dua siklus terhadap siswa kelas XI AP SMK Islam Ruhama ciputat, dan hasil penelitian menunukkan tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek

metode proyek merupakan metode mengajra dengan meminta peserta didik untuk merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai objek kajian. Adapun kelebihan metode ini adalah : a. Dapat memperluas wawasan dan kemampuan berfikir untuk mengimplementasikan pelajaran. b. Membina siswa untuk mengimplementasikan pengetahuannya kedalam kehidupan sehari-hari secara terpadu. c. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. d. Siswa mampu memecahakan masalah dengan sendiri dan dibantu oleh pengawasan guru. e. Dapat meningkatkan motivasi siswa. f. Meningkatkan kerjasama dan kolaborasi anatar siswa dengan siswa dan sisiwa dengan guru. g. Meningkatkan mengelola sumber. Adapaun kekuranga metode ini adalah : a. Sulit mencari topik yang sesuai dengankebutuhan dan kondisi yang dihadapi siswa dalam kesehariannya b. Bahan pelajaran biasanya akan menjadi kabur dan keluar dari pokok masalah yang dibahas. c. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru.

E. Pembahasan

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil pembelajaran selama dilakukan tindakan. Penelitian dalam peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan metode Proyek. Pembahasan hasil penelitian akan membahas hasil pada setiap siklus.

1. Pembahasan Dalam Siklus

Penelitian yang peneliti lakukan adalah dengan menerapkan metode Proyek untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sebelum melakukan penelitian tindakan peneliti adalah melakukan observasi ke SMK Islam Ruhama dan mewawancarai guru mata pelajaran PAI dan siswa, tujuannya untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa proses pembelajaran dan indikator yang harus dicapai oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan siswa. Kemudian peneliti melakukan perencanaan, pelaksanaan, observasi berdasarkan tindakan dan refleksi dengan menganalisis dari berbagai sumber data yang didapat dan mengambil kesimpulan Pada tindakan siklus I, proses tindakan belum mencapai target yang ditentukan karena saat melaksanakan diskusi sebagian anak saja yang memperhatikan kedepan, dan anak yang berada dibelakang tidak memperhatikan. Selain itu sebagian anak saja yang ikut andil dalam pembuatan proyek atau mencari informasi Dan peneliti merasa masih kurang optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang aktif. Berdasarkan hasil observasi siklus pertama diperoleh beberapa keterangan dan gambaran bahwa dari 17 siswa kelas XI AP dapat diperoleh data siswa yang sangat aktif 6,04, aktif 63,19, cukup aktif 24,11 dan kurang aktif 4,67. Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 adalah 52,94 Pada tindakan siklus II merupakan hasil evaluasi dari siklus ke I. suasana proses pembelajaran mulai terlihat efektif, terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam memptraktikan, bertanya dan mengajukan pendapat. Maka mengalami peningkatan yang sangat signifikan , guru akan memberikan reward dan point bagi siswa yang aktif sehingga terlihat siswa dari setiap kelompok terlihat sangat antusias dalam mempraktikan, bertanya, dan mengemukakan pendapat untuk memperoleh point terbaik. Siswa terlihat aktif baik dari segi fisik maupun mental. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode proyek dapat meningkatkan keaktifan siswa, dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi siklus kedua diperoleh beberapa keterangan dan gambaran bahwa dari 17 siswa kelas XI AP dapat diperoleh data siswa yang sangat aktif 19,75 , aktif 78,99 dan cukup aktif 1.26 . Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 adalah 94,12

2. pembahasan Antar Siklus

Pada penelitian pendahuluan diketahui bahwa siswa kelas XI AP SMK Islam Ruhama kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran PAI. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, maka peneliti menerapkan metode proyek diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI. Pada tindakan siklus I, siswa masih terlibat kurang percaya diri mempratikan dan mendiskusikan materi, masih mau untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, masih terdapat siswa yang mengobrol dengan siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehinga pada tindakan siklus I ini peneliti mengambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan perbaikan dan dilanjutkan pada tindakan siklus II.

F. Hasil Penelitian

Pada materi tatacara pengurusan jenazah telah melakukan perbaikan dari setiap siklus bahkan terlihat adanya peningkatan. Berdasarkan hasil refleksi putaran siklus kedua maka peneliti telah berhasil meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi tatatcara pengurusan jenazah. Hal ini berdasarkan pencapaian indikator keaktifan yaitu aktif siswa dalam menyusun proyek, mempraktikan di depan kelas, mengemukakan pendapat, dan bertanya. Tujuan penelitian tindakan ini adalah meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan metode proyek. Data tindakan siklus I dapat diperoleh data siswa yang sangat aktif 6,04, aktif 63,19, cukup aktif 24,11 dan kurang aktif 4,67. Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 adalah 52,94 Data tindakan siklus II dapat diperoleh data siswa yang sangat aktif 19,75 , aktif 78,99 dan cukup aktif 1.26 . Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 adalah 94,12 Data-data yang diperoleh berkaitan dengan keaktifan belajar siswa pada materi tata cara pengurusan jenazah siswa kelas IX melalui penerapan metode proyek pada pembelajaran pendidikan agama islam dari tindakan siklus I sampai siklus III bentuk penilaian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut. Tabel 4.18 Data hasil Pengamatan Pada Siklus I dan Siklus II Siklus Keaktifan Siswa Frekuensi Presentase 1 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 4. Kurang Aktif 51 6.04 63,19 24,11 4,67 2 1. Sangat Aktif 2. Aktif 3. Cukup Aktif 34 19,75 78,99 1,26 Bagan 4.1 Grafik Hasil Pengamatan Pada Siklus I dan Siklus II 0.2 0.4 0.6 0.8 sangat akt if akt if cukup aktif kurang aktif Data hasil Pengamatan Pada Siklus I dan Siklus II siklus I siklus II 95

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode proyek pada pembelajaran PAI memudahkan guru dalam menerangkan materi-materi dan siswa pun mudah memahami materi yang disampaikan sera dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PAI yang berdampak pada hasil belajar siswa pada pelajaran PAI di kelas XI SMK Islam Ruhama, Tanggerang Selatan.. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PAI ini terlihat dari hal-hal berikut: 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran tata cara pengurusan jenazah mengalami peningkatan setiap siklus yakni siklus I terdapat siswa yang sangat aktif 6,04, aktif 63,19, cukup aktif 24,11 dan kurang aktif 4,67. Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥75 adalah 52,94. Siklus II terdapat siswa yang sangat aktif 19,75 , aktif 78,99 dan cukup aktif 1.26 . Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai ≥ 75 adalah 94,12 . 2. Terdapat perbedaan peningkatan keaktifan siswa dalam belajar sebelum menggunakan metode proyek dan sesudah menggunakan metode proyek. Berdasarkan data diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan metode proyek dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran PAI di kelas XI SMK Islam Rumaha, Tanggerang Selatan.

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian yang telah dilakukan yakni penerapan metode proyek adalah dapat menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dimana siswa dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Baik aktif dari segi fisik maupun mental, siswa aktif berfikir dan mengemukakan pendapatnya dengan bahasa dan gaya yang difahami oleh siswa. Penerapan metode ini juga dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran PAI, karena dengan siswa diajak untuk ikut berperan akan menjadi lebih mudah menangkap pemahaman materi dan menghindari verbalisme.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan dapat dikemukakan saran-saran yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, guru dan sekolah, yakni sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan pembelajaran PAI guru yang bersifat praktik dan pemahaman diharapkan menjadikan metode proyek untuk meningkatkan keaktifan dan memudahkan pemahaman sehingga tidak monoton hingga hasil pembelajaran lebih maksimal. 2. Agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya selalu aktif melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Penerapan metode ini sangat membantu guru dan siswa dalam menjadikan proses pembelajaran yang aktif di dalam kelas, sehingga metode ini juga dapat diterapkan tidak hanya pada pelajaran PAI tetapi juga pelajaran lain. DAFTAR PUSTAKA Agustin, Risa, Kamus Ilmiyah Populer, Surabaya: Serba Jaya, 2010. Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tinadakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010. Darajat Zakiah, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2008. Firmanasari, Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional, 2011. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hasbullah, Dasar-dasarIlmu Pendidikan, Jakarta : PT Grafindo Persada, 1999. Majid, Abdul dan Andiyani, Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak -kanak, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Muhaiminin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009. Nasir, Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Noerazizah, “Pengaruh Metode Proyek trehadap hasil Belajar Biologi Siswa kelas X pada Konsep Pencemaran Lingkungan” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, Jakarta, 2008. Rahayu, Iin dan Ardi, Tristiadi, Observasi dan Wawancara, Malang: Bayu Media, 2004. Rais Muh., “ Model Project Based Learning sebagai upaya meningkatkan prestasi akademik mahasiswa” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 2010. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Preneda Media Group, 2008. -----------------, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011. Silberman, Melvin. Active learing 101 cara belajar siswa aktif, Bandung : Nusa media, 2011. Suci Ni Made, “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan PartisipasiBelajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , Bandung: Alfabeta, 2010. Susanti, Elly Ika, “Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN I Karang Binangun Lamongan” Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2008. Tim Penyusun Kamus Besar Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994. Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta : Bumi Aksara, 2010. Yunus, Mahmud, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: PT.Hardika Agung, 1990. Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1995. Zurinal dan Sayiti, Wahdi, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006 97 SIKLUS I PENELITIAN TINDAKAN KELAS Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Nama Sekolah : SMK ISLAM RUHAMA Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam KelasSemester : XI I Waktu : 6 x 45 menit Aspek : Fiqh

A. Standar Kompetensi

: 11. Memahami tatacara pengurusan jenazah

B. Kompetensi Dasar

: 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi: No

Indikator Pencapaian Nilai Budaya dan Karakter Bangsa 11.1  Menerangkan pengertian ziarah dan takziyah  Dalil yang menerangkan perintah ziarah dan takziyah  Mengidentifikasikan tatacara memandikan jenazah  Mengidentifikasikan tatacara mengkafani jenazah  Mengidentifikasikan tatacara mensholatkan jenazah  Mengidentifikasikan tatacara menguburkan jenazah  Menerangkan makna kematian  Religius  Jujur  Disiplin  BersahabatKomunikatif  Peduli lingkungan