menyimpulkan bahwa bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek siswa kelas X1 telah digunakan di SMA Negeri 1 Karangbinangun Lamongan sesuai dengan
konsep. Adapun yang membedakan penelitian yang di lakukan oleh Elly Ika Susanti adalah melihat dari sisi pengaruhnya metode dengan kulitas materi PAI.
Sedangkan penlitian saya melihat dari sisi peningkatan keaktifan siswa. Noer Azizah 2008 dalam penelitian pengaruh Metode Proyek Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X pada Konsep Pencemaran Lingkungan, menyimpulkan bahwa dengan terdapat pengaruh positif antara pembelajaran
proyek terhadap penguasaan konsep siswa. Adapun pembeda penelitian yang dilakukan oleh Noer Azizah adalah ruang lingkup pembelajarannya.
Warsito 2008 dalam penelitian Pembelajaran Sains Berbasis Proyek Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP
Muhammadiyyah 3 Depok, menyimpulkan bahwa dengan menggunakan Metode proyek dapat meningkatkan aktivitas siswa dan skill siswa. Adapun pembeda
penelitian yang dilakukan oleh Warsito adalah metode proyek diringi dengan eksperimen.
H. Hipotesis Tindakan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pelajaran tata cara pengurusan jenazah, sedangkan bidang kajiannya adalah tentang metode proyek.
Tata cara pengurusan jenazah merupakan materi dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memerlukan adanya pemahaman mendalam dan terperinci.
Karena prosesi pengurusan jenazah dalam Islam memiliki makna yang sangat besar. Selain bisa mengingatkan orang akan kematian juga mempunyai keutamaan
dan bisa mendatangkan pahala. Kurangnya pemahaman terhadap materi ini menjadikan peserta didik akan
mengalami kesulitan, terlebih ketika dalam dunia nyata mereka dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang menuntut mereka untuk melakukan tata cara
pengurusan jenazah. Untuk mempelajari tata cara pengurusan jenazah perlu
adanya penyajian yang menarik yang dikemas dalam metode proyek agar dalam praktiknya peserta didik dapat mengaplikasikan berdasarkan pemahaman yang
mereka dapat di sekolah. Pelaksanaan dalam tindakan kelas berupa pengajaran di kelas secara
sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui metode pembelajaran yang tepat dengan penerapan kondisional yang mengacu pada perencanaan tindakan
yang telah tersusun sebelumnya. Dalam proses pembelajaran seorang pendidik selain menguasai bahan yang
akan diajarkan juga dituntut untuk menguasai berbagai strategi dan metode pembelajaran. Metode tersebut dapat disesuaikan sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Begitupun pada materi fiqih mengenai tata cara pengurusan jenazah, siswa dituntut memahami materi pembelajaran bukan dengan mendengarkan
informasi dari guru saja tetapi siswa juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Untuk memecahkan permasalahan tersebut penulis mencoba menerapkan
metode pembelajaran, metode yang digunakan adalah Metode proyek. Karena berdasarkan penelitian sebelumnya dengan metode proyek siswa akan lebih aktif
dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PAI melalui Metode Proyek, peneliti mengamati reaksi setiap siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan di depan kelas. Penelitian
tindakan tidak hanya dilakukan sekali, karena perlu adanya pembaharuan dalam pemikiran dan perlu mendapat perhatian sehingga siklus dalam penelitian tersebut
harus terus berulang sampai permasalahan tersebut teratasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, bulan April, tahun ajaran 20132014. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan di SMK ISLAM
RUHAMA yang beralamat di Jl. Tarumanegara No. 67 Cireundeu – Ciputat,
Telepon 021 – 711724 Kode Pos 15419. 2.
Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas XI-AP pada semester genap tahun ajaran 20132014, dimulai dari bulan April 2014
sampai dengan bulan Mei 2014.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Nov Des
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul 1.
Penyerahan proposal ke jurusan
√
2. Seminar proposal
√ 3.
Pengumuman dosen pembimbing
bimbingan awal √
4. Pengajuan
surat izin penelitian ke
sekolah √
5. Persiapan
dan perencanaan
√
38
6. Observasi
studi lapangan
√
7. Pelaksanaan
pembelajaran √
√
8. Analisis
data Penyusunan skripsi
√ √
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action
Research, yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
39
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan menigkatkan
profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Metode ini dipilih didasarkan atas pertimbangan bahwa:
1. Analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip “daur ulang”.
2. Menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pembelajaran.
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan dua siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud
siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan Planning 2. Pelaksanaan tindakan Acting
39
Wina sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011, h. 26
3. Pengamatan Observing 4. Refleksi Reflecting
Untuk pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan.
1. Desain Interensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian Gambaran tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian
a. Perencanaan 1 Merencanakan tinadakan
2 Menetapkan criteria yakni terciptanya kelompok belajar yang aktif, dan hasil belajar yang meningkat.
b. Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian melalui proses pembelajaran yang
terbagi menjadi beberapa siklus penelitian disesuaikan dengan besarnya masalah yang harus dipecahkan.
1 Siklus pertama Pelaksanaa pembelajaran menggunakan model pembelajaran proyek
pada sub konsep tatacara pengurusan jenazah. Observasi dalam siklus ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung.
Hasil pengamatan dijadikan refleksi untuk rencana tindakan siklus kedua.
2 Siklus kedua Proses pembelajaran tetap menggunakan metode proyek pada sub
tatacara pengurusan jenazah. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan bahan observasi kembali. Hasil pengamatan dianalisis sebagai bahan refleksi
untuk rencana tindakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kembali.
40
40
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tinadakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010, H. 72.