Tahap Pelaksanaan Tahapan Intervensi Tindakan

6 Menyiapkan peralatan-peralatan untuk pelaksanaan metode proyek kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung seperti kamera, handphone dan lain-lain. Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mengalami keaktifan berdasarkan indikator yang ingin dicapai untuk meningkatkan keaktifan belajar dengan menerapkan metode proyek. b. Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan pada hari hari jumat 02 Mei 2014, hari selasa 06 Mei 2014 dan hari jumat 09 Mei 2014. Pada tanggal 02 Mei 2014 dihadiri oleh 17 Siswa dari 17 siswa, di laksanakan pada pukul 09.20-11.00 WIB. Adapun pada 6 Mei 2014 dihadiri 17 siswa dari 17 dan KBM di laksanakan pada pukul 10.30- 11.30 WIB. Sedangkan pada tanggal 09 Mei 2014 dihadiri 17 siswa, di laksanakan pada pukul 09.20-11.00 WIB Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Peneliti dibantu oleh seorang observer yang juga merupakan guru mata pelajaran PAI di sekolah tempat penelitian. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti dan observer ikut serta mendampingi siswi dalam membantu peneliti mengamati keaktifan siswa dengan menggunakan lembar observasi. Pada tanggal 02 Mei 2014, pembelajaran di kelas dimulai dengan salam pembuka, guru menanyakan kesiapan siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen satu persatu sebelum pembelajaran dimulai, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang akan digunakan selama proses pembelajran. Kemudian guru memberikan motivasi siswa agar lebih aktif pada saat pembelajaran. Setelah itu melakukan ice breaking yang disesuaikan dengan materi. Guru menunjuk satu siswa untuk ke depan, lalu menitipkan pulpen pada siswa, dan siswa boleh menggunakan pulpen tersebut selama ibu titipkan, ketika siswa akan akan menggunakan ulpen tersebut guru meminta mengembalikan pulpenya, siswapun mengeluh belum sempat memakainya. Menjelaskan dari peragaan drama kecil tersebut, mengaitkan dan memberikan makna bahwa penitipan pulpen tersebut ibaratkan ruh yang dititipkan oleh Allah swt kepada makhluknya. Kapanpun Allah bisa mengambil kembali ruh yang terdapat dalam tubuh baik tidak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya akan tiba semua itu merupakan kuasa Allah. Melakukan ice breaking dimaksudkan untuk lebih memfokuskan perhatian siswa dan memberikan motivasi sebelum dimulainya pelajaran. Selanjutnya guru membentuk kelompok dalam kelas menjadi 4 kelompok. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi tatacara pengurusan jenazah. Kemudian guru mempresentasikan materi tentang pengertian ziarah dan takziyah serta adab-adab bertakziyah dan berziarah. Setelah selesai mempresentasikan materi selama kurang lebih 15 menit, maka semua siswa diajak ke perpustakaan yang keberadaannya depan kelas, untuk mencari dalil tentang perintah ziarah dan takziyah. Selama siswa mencari dalil, maka guru mengawasinya dengan ikut berkeliling ke setiap kelompok. Setelah itu siswa menulis hasil pencariannya di lembar kertas proyek yang telah guru siapkan. Kemudian di presentasikan dari setiap masing- maasing kelompok. Posisi guru adalah menyimak dan meluruskan jika pernyataan siswa salah dan kurang tepat. Kemudian di buka forum diskusi yang mana masing-masing kelompok memuat pertanyaan dan di pecahkan bersama-sama dengan kelompok lainnya. Maka dari kegiatan ini siswa menemukan produk baru yaitu informasi tentang dalil perintah takziyah dan ziarah serta aadab-adab nya.