D. Menerepakn  Metode  Proyek  Guna  meningkatkan  Keaktifan  Siswa  dalam
Materi Tatacara Pengurusan Jenazah
1.  Alur Proses Metode Proyek dalam Pembelajan di kelas XI AP a.  Bagilah  siswa  menjadi  sub-sub  kelompok  sesuai  dengan  jumlah  peserta
yang diperlukan untuk memperagakan. Diperlukan 5-6 orang siswa. b.  Setiap kelompok akan diberikan pertanyaan dari guru
c.  Siswa merancang rpoyek secara kelompk d.  Kemudian dipragakan atau di presentasikan hasilnya.
2.  Pokok Bahasan Pengurusan Jenazah Perawatan  jenazah  muslim  muslimat  yaitu  dimulai  dari  cara
memandikan,  mengkafani,  menshalatkan,  sampai  menguburkan.  Dalam pelaksanaan  perawatan  jenazah  ini  ada  tata  cara  atau  kaifiyah  yang  harus
diperhatikan oleh kaum muslim. a.  Memandikan jenazah
Tahap pertama yang harus dilakukan seorang muslim terhadap jenazah yaitu memandikan jenazah. Memandikan jenazah harus sesuai dengan yang
dicontohkan  Rasullullah  saw.  Secara  umum,  jenazah  yang  wajib dimandikan yaitu :
1 Jenazah  itu orang Islam.  Artinya,  bila  jenazah  bukan  muslim  maka dia diserahkan  kepada  tata  cara  yang  ditentukan  oleh  agama  si  jenazah  itu
sendiri. 2 Didapati  tubuhnya  walaupun  sedikit.  Syarat  ini  menerangkan  bahwa
memandikan  jenazah  tidak  berarti  harus  jenazah  yang  utuh.  Kendati jenazah tersebut hanya tersisa  sebagian dari tubuhnya,  misalnya karena
kecelakaan,  maka  jenazah  tersebut  masih  memiliki  hak  untuk dimandikan secara rapih.
3 Status jenazah bukan mati syahid.  Ketentuan mati syahid atau tidaknya seseorang,  dapat  dilakukan  dengan  merujuk  pendapat  ulama  yang
berwenang.  Selain  syarat  umum  tersebut,  ada  syarat  khusus  dalam
pelaksanaan memandikan jenazah. Jika jenazah itu laki– laki maka yang memandikannya  adalah  laki–laki  atau  boleh  istrinya  atau  mahramnya.
Sebaliknya jika jenazah itu perempuan dimandikan oleh perempuan atau suaminya  atau  mahramnya.  Seorang  laki-laki  tidak  boleh  memandikan
jenazah  perempuan  yang  bukan  istri  atau  muhrimnya.  Begitu  pula sebaliknya,  seorang  perempuan  tidak  boleh  memandikan  jenazah  laki-
laki yang bukan suaminya atau bukan muhrimnya. Terkecuali  bila  jenazah  yang  dimaksud  itu  adalah  jenazah  bati
atau  kanakkanak,  maka  yang  memandikannya  boleh  berlawanan  jenis kelamin  dengan  jenazah.  Hanya  saja,  perlu  diingat  bahwa  yang  paling
berhak  memandikan  jenazah adalah keluarga terdekatnya teapi  itu  juga kalau  keluarga  dekatnya  berhalangan,  maka  haknya  boleh  berpindah
kepada orang yang bersifat amanah.
Tata Cara Memandikan Jenazah, antara lain : 1  Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi seperti ranjang.
2  Jenazah dimandikan di tempat yang tertutup. 3  Jenazah  hendaknya  dipakiakan  kain  basahan  untuk  menutupi  aurat
saat dimandikan 4  Jenazah dibersihkan dari najis.
5  Seluruh  tubuhnya  dibersihkan  dari  najis  dimulai  dari  gigi,  mulut dengan  air  sabun  lalu  tubuhnya  dari  rambut  sampai  telapak  kaki
dimandikan sampai bersih. 6  Setelah  dimandikan,  jenazah  dirapikan  rambutnya  dan  diwudukan
seperti wudhu biasa. Tubuhnya dikeringkan dengan handuk. b.  Mengkafani jenazah
Mengkafani  jenazah  maksudnya  yaitu  membungkus  jenazah dengan  kain  kafan.  Kewajiban  mengkafani  jenazah  status  hukumnya
yaitu  fardu  kifayah  bagi  orang  Islam  yang  masih  hidup.  Anggota keluarga  yang  ditinggalkan  memiliki  kewajiban  untuk  menyediakan
kain  kafan  bagi  jenazah.  Bila  keadaan  ekonomi  keluarga  yang berkabung  tidak  sanggup  menyediakan  kain  kafan,  persediaan  kain
kafan  disediakan  oleh  baitul  mal.  Sementara  bila  baitul  mal  tidak  ada, maka  orang  Islam  yang  mampu  berkewajiban  untuk  menyediakan  kain
kafan. Kain  kafan  hendaknya  kain  yang  bersih,  berwarna  purtih,
sederhana, yakni tidak mahal. Ketentuan dalam mengkafani jenazah : 1 Jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga helai kain kafan yang menutupi
tubuhnya  sedangkan  bagi  jenazah  perempuan  dilapisi  lima  lembar kain  kafan  yaitu  kain  basahan  kain  mandi,  baju,  tutup  kepala,
kerudung dan kain kafan yang menutupi tubuhnya. 2 Cara memakaikan kain kafan :
a  Hamparkan  selembar  tikar  dan  bentangkan  4  utas  tali  diatasnya yang letaknya dari tempat kepala sampai mata kaki jenazah.
b
Setiap helaian kain kafan diberikan harum-haruman.
c
Jenazah hendaknya diolesi kapur barus wangi dan diletakan diatas kain kafan.
d
Kedua  tangan  diletakan  diatas  dada  dengan  letak  tangan  kanak  diatas tangan kiri.
e
Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan dan empat utas
f
tali untuk bagian kepala, lengan,lutut dan mata kakinya .
c.  Menyalatkan jenazah Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah hendaknya disalatkan dan
hukumnya fardu kifayah bagi orang muslim yang masih hidup. Keluarga dekat  jenazah  anak  yang  salehsalehah  boleh  ikut  menyalatkan  orang
tuanya yang sudah meninnggal. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam syarat sahnya salat jenazah :
1  Suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian jauh dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat