Kinerja Usaha Kecil KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
70 lebih berpengaruh terhadap ekonomi riil adalah kredit perbankan dan bukanlah
simpanan masyarakat yang tercermin dalam jumlah uang beredar. 3. Saluran Tingkat Suku Bunga Interest Rate Channel: berbeda dengan saluran
uang dan saluran kredit yang mementingkan aspek kuantitas dari proses perputaran uang dalam ekonomi, saluran tingkat suku bunga lebih
menekankan pentingnya aspek harga di pasar keuangan terhadap berbagai aktivitas ekonomi di sektor riil. Dalam kaitan ini, kebijakan moneter yang
ditempuh bank sentral akan berpengaruh terhadap perkembangan berbagai suku bunga di sektor keuangan dan selanjutnya akan berpengaruh pada tingkat
inflasi dan output riil. Dalam kaitan dengan interaksi antara bank sentral dengan perbankan dan pelaku ekonomi dalam proses perputaran uang,
mekanisme saluran suku bunga ada beberapa tahap, 1 kebijakan moneter dari bank sentral akan berpengaruh terhadap perkembangan suku bunga
jangka pendek SBI dan PUAB di pasar uang rupiah, selanjutnya akan mempengaruhi suku bunga deposito yang diberikan perbankan pada simpanan
masyarakat dan suku bunga kredit yang dibebankan bank kepada para debiturnya, proses trasmisi suku bunga ini biasanya tidak berlangsung secara
segera sehingga terdapat tenggat waktu time lag, terutama karena kondisi internal perbankan dalam manajemen aset dan kewajibannya asset and
liability management , 2 transmisi suku bunga dari perbankan ke sektor riil
akan tergantung pada pengaruhnya terhadap permintaan konsumsi dan investasi dalam perekonomian, pengaruh suku bunga terhadap permintaan
konsumsi ini terjadi terutama karena bunga deposito merupakan komponen dari pendapatan masyarakat income effect dan bunga kredit sebagai
71 pembiayaan konsumsi substitution effect, sementara itu pengaruh suku
bunga terhadap permintaan investasi terjadi karena suku bunga kredit merupakan komponen biaya modal cost of capital, disamping yield obligasi
dan dividen saham, dalam pembiayaan investasi pengaruh melalui investasi dan konsumsi tersebut selanjutnya akan berdampak pada besarnya permintaan
agregat sehingga menentukan tingkat inflasi dan output riil dalam perekonomian.
4. Saluran Nilai Tukar Exchange Rate Channel: menekankan pentingnya pengaruh perubahan harga aset finansial dalam bentuk valuta asing terhadap
berbagai aktivitas ekonomi. Pengaruhnya juga terjadi pada besarnya aliran dana yang masuk dan keluar suatu negara yang terjadi karena aktivitas
perdagangan luar negeri maupun alairan modal investasi dalam neraca pembayaran, selanjutnya perkembangan nilai tukar dan aliran dana luar negeri
akan berpengaruh terhadap inflasi dan output riil negara tersebut. Semakin terbuka suatu perekonomian, disertai sistem nilai tukar yang mengambang dan
sistem devisa bebas, maka semakin besar pula pengaruh nilai tukar dan aliran modal luar negeri tersebut terhadap inflasi dan output riil negara.
5. Saluran Harga Aset Asset Price Channel: selain pengaruh melalui nilai tukar terhadap aset valutas asing, kebijakan moneter juga berpengaruh terhadap
perkembangan harga-harga aset lain, baik harga aset finansial seperti: yield obligasi dan harga saham, harga aset fisik properti dan emas. Transmisi ini
terjadi karena penanaman dana oleh investor dalam portofolio investasinya tidak saja berupa simpanan di bank dan instrumen investasi lainnya rupiah
dan valuta asing, tetapi juga dalam bentuk obligasi, saham dan aset fisik,
72 sehingga mempengaruhi kekayaan yang dimiliki wealth effect maupun
tingkat pendapatan yang dikonsumsi disposible income yang timbul dari penerimaan aset finansial dan aset fisik yang dimiliki para investor
substitution and income effect. 6.
Saluran Ekspektasi Expectation Channel: semakin meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi dan keuangan, membuat saluran ekspektasi
semakin penting dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter ke sektor riil. Pelaku ekonomi dalam menentukan tindakan bisnisnya, akan mendasarkan
pada prospek ekonomi dan keuangan ke depan, dan membentuk persepsi tertentu terhadap kecenderungan perkembangan berbagai indikator ekonomi
dan keuangan. Semakin kredibel kebijakan moneter, semakin rendah pula deviasi ekspektasi inflasi masyarakat dari sasaran inflasi yang ditetapkan bank
sentral, dan karenanya semakin kecil pula distorsi yang ditimbulkan baik terhadap perkembangan output riil maupun efektivitas kebijakan moneter
dalam pencapaian sasaran inflasi tersebut. Dalam konteks penyaluran dan permintaan kredit mikro dan kecil di
Indonesia, saluran kredit bank lending channel dan saluran tingkat suku bunga interst rate channel,
lebih mengena untuk digunakan melihat transmisi kebijakan moneter dalam mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi khususnya
output riil secara sektoral.