Lembaga Keuangan Mikro dan Peningkatan Pendapatan

87 Keterangan Variabel: SBK = Tingkat Bunga Kredit persen per tahun ALK = Aset Kegiatan Usaha Rp PO = Harga Jual Produk Rp per satuan TP = Tingkat Pendidikan skor 1 sd 6 JAK = Jumlah Anggota Keluarga orang JTK = Jumlah Tenaga Kerja HOK yg digunakan dalam usaha kecil PBBM = Penggunaan Bahan Bakar Minyak Rp per tahun PTKP = Penggunaan Tenaga Kerja Perempuan Rp per tahun KTK = Konsumsi Tenaga Kerja Rp per tahun JAS = Jumlah Anak Sekolah anak sekolah yg ditanggung orang DSK = Dummy Sumber Kredit 0 adalah non bank dan 1 adalah bank DJG = Dummy Jenis Kelamin 0 adalah perempuan dan 1 adalah laki-laki DPP = Dummy Daerah Pemasaran Produk 0 adalah Yogyakarta dan Jawa Tengah dan 1 adalah mencapai Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya PSO = Pengeluaran Sosial Rp per tahun PNTK = Pengeluaran Untuk Non Tenaga Kerja Rp per siklus usaha LTU = Pengalaman Usaha tahun PI = Harga Input harga input utama dalam usaha tsb, Rp per kg DJST = Dummy Kelembagaan Tabungan 0 disimpan dirumah Kelompok, dan 1 disimpan koperasi bank PKM = Kredit Yang Diambil Usaha Kecil Rp MOUS = Modal Usaha Rp per tahun PBM = Penggunaan Bahan Mentah Rp per tahun PBB = Penggunaan Bahan Bakar Rp per tahun PTK = Penggunaan Tenaga Kerja Rp per tahun TBP = Total Biaya Produksi Rp per tahun PENU = Penerimaan Usaha Kecil Rp per tahun, ukuran kinerja usaha PEND = Pendapatan Bersih Usaha Kecil Rp per tahun TABS = Tabungan Rp per tahun PKON = Konsumsi Rp per tahun PPKS = Pengeluaran Pendidikan dan Sosial Rp per tahun 88 KREDIT Invest- Kons BPR KIKB KREDIT Modal Kerja BPR KMB K REDIT Invst K ons KUK KIKK K REDIT M odal K erja KUK KMK PRODUK DOMESTIK REGIONAL-BRUTO PDRBi 1 . pert- 2. industri- 3 .perdagangan- 4. jasa TOTAL KREDIT BPR KBPR TOTAL KREDIT KUK KUK K REDIT Kupedes BRI KBRI Jumlah BPR JBPR Suku Bunga BPR SBBM Suku Bunga Investasi SBPI Jumlah Kantor BRI JBRI Jumlah NasabahKantor BRI-Unit RNU Jumlah Angkatan Kerja JAK KUKi Jumlah Penduduk JP Blok PDRB Blok Kredit Dari Lembaga Keuangan Mikro Jumlah Deposito JD Jumlah PinjNasabah RPN Suku Bunga Modal Kerja SBPM Jumlah Tabungan JT Jml Nasabah BRI-Unit JNB K REDIT dari KSP KKSP Suku Bunga Kr.Modal Kerja SBSM Jumlah Kantor KSP JKSP Jumlah Angg. KSP JAKO Aset Koperasi AKO Jumlah Modal KSP JMK Jumlah GIRO di Bank UmumJG Suku Bunga BPR SBBI Suku Bunga Kons SBPK Keterangan: = Variabel Eksogen = Variabel Endogen = Arah Variabel Penjelas Gambar 7 . Model Keterkaitan Kredit dan Ekonomi Wilayah 89 Keterangan Variabel SBBM = Suku Bunga Kredit dari BPR untuk Kredit Modal Kerja persen SBBI = Suku Bunga Kredit dari BPR untuk Kredit Investasi persen JBPR = Jumlah Kantor Bank Perkreditan Rakyat BPR unit SBPM = Suku Bunga Kredit, Bank Pemerintah untuk KMK persen JT = Jumlah Simpanan Tabungan Masyarakat di Bank Umum Rp JNB = Jumlah Nasabah Peminjam di BRI-Unit orang SBPI = Suku Bunga Kredit Bank Pemerintah untuk Kredit Investasi persen JD = Jumlah Simpanan Deposito Masyarakat di Bank Umum Rp JBRI = Jumlah Kantor BRI-Unit unit SBPK = Suku Bunga Kredit Bank Pemerintah untuk Kredit Konsumen persen RPN = Jumlah Pinjaman per Nasabah BRI Unit Rp RNU = Jumlah Rata-rata Nasabah Peminjam per BRI-Unit orang SBSM = Suku Bunga Kredit dari Bank Swasta untuk KMK persen JKSP = Jumlah Kantor Koperasi Simpan Pinjam unit JAKO = Jumlah Anggota Koperasi Simpan Pinjam orang AKO = Aset Koperasi Simpan Pinjam Rp JMK = Jumlah Modal Koperasi Simpan Pinjam Rp JP = Jumlah Penduduk orang JAK = Jumlah Angkatan Kerja orang KMB = Kredit Modal Kerja dari BPR Rp KIKB = Kredit Investasi dan Konsumsi dari BPR Rp KMK = Kredit Modal Kerja dari KUK Rp KIKK = Kredit Investasi dan Konsumsi dari KUK Rp KBRI = Kredit Kupedes dari BRI-Unit Rp KBPR = Total Kredit dari BPR Rp KUK = Total Kredit dari KUK Rp KKSP = Kredit Pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam Rp JG = Jumlah Simpanan Giro dari Masyarakat di Bank Umum Rp PDRBi = PDRB sektoral PDRB1 = PDRB sektor Pertanian, PDRB2 = PDRB sektor Industri Pengolahan, PDRB3 = PDRB sektor Perdagangan, PDRB4 = PDRB sektor Jasa-jasa Rp 90

3.6. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Pengambilan kredit oleh usaha kecil diduga akan mempengaruhi, penggunaan bahan baku, penggunaan bahan bakar, penggunaan tenaga kerja, penerimaan usaha, pendapatan usaha, serta konsumsi, tabungan, dan pengeluaran untuk pendidikan dan sosial. 2. Kredit mikro dan kecil yang berasal dari lembaga keuangan mikro bank umum, bank perkreditan rakyat, dan koperasi simpan pinjam, diduga akan mempengaruhi produk domestik regional bruto sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa-jasa. 91

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pro v insi Jawa Tengah dengan pertimbangan wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu sentra berbagai kegiatan usaha kecil yang dinamis dan berkembang di Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian pertama dan ketiga, maka dilakukan survei usaha kecil di tiga Kabupaten yaitu: Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Klaten. Penentuan tiga kabupaten ini dilakukan secara sengaja purposive dan didasarkan pada beberapa pertimbangan: 1 merupakan daerah potensial untuk kegiatan usaha kecil, 2 merupakan daerah dengan sentra produksi usaha kecil makanan olahan berbasis bahan baku pertanian yang menonjol di Jawa Tengah BPS Semarang, 2003, dan 3 merupakan kabupaten dengan tingkat pengembalian kredit kecil yang baik atau memiliki non performing loans yang rendah di Jawa Tengah, sehingga dapat menjadi acuan benchmark bagi wilayah lain dalam melihat peranan kredit terhadap kinerja usaha kecil. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2007 sampai dengan Agustus 2007. Sedangkan untuk tujuan penelitian yang kedua, dilakukan penelitian menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah terkait, dengan mencakup seluruh kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah, meliputi 29 Kabupaten yaitu: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegera, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.