Karateristik Sosial Ekonomi Keragaan UsahaKecil

120 ada pula memanfaatkan kredit komersial, tapi mendapatkan fasilitas pelayan perbankan yang baik. Dari uraian diatas dapat beberapa catatan dalam kaitannya dengan hubungan antara usaha kecil dan bank atau sumber pinjaman lainnya, 1 ada usaha kecil yang telah feasible dan bankable, 2 ada usaha kecil yang telah feasible tapi belum bankable, dan 3 sebenarnya masih terdapat pula usaha kecil dan mikro lainnya yang belum terlalu feasible, tapi produktif dalam arti mampu memberikan nilai tambah. Pengambilan kredit oleh usaha kecil cukup bervariasi, namun sebagian besar contoh memperoleh kredit di bawah Rp 5 000 000 seperti terlihat di Kabupaten Semarang. Di Kabupaten Magelang dari 50 contoh usaha kecil, terdapat 25 usaha kecil yang memperoleh kredit di bawah Rp 5 000 000 dan ada 25 usaha kecil lainnya yang mendapatkan kredit diatas nilai Rp 5 000 000. Kredit dengan nilai di bawah Rp 5 000 000 umumnya merupakan kredit mikro dan berasal dari dana bergulir, lembaga kredit non formal lainnya, dan hanya sedikit yang berasal dari bank umum, bank perkreditan rakyat, atau koperasi simpan pinjam. Untuk Kabupaten Klaten agak berbeda karena dari 15 contoh usaha kecil terdapat 13 usaha kecil produsen mie soun mendapatkan kredit dari bank umum yang nilainya antara Rp 10 000 000 sampai dengan Rp 200 000 000. Jumlah usaha kecil yang mengakses kredit dari bank umum dan BPR tercatat 35 contoh usaha kecil dengan nilai rata-rata pinjaman Rp 28 000 000. Sedangkan usaha kecil yang mengakses kredit atau pinjaman dari koperasi dan lembaga lain non bank tercatat 55 contoh usaha kecil dengan nilai rata-rata pinjaman sekitar Rp 8 827 000. 121 Untuk tingkat bunga kredit, kredit dari lembaga formal seperti bank umum, bank perkreditan rakyat, dan koperasi mengenakan tingkat bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan lembaga kredit informal seperti perorangan, kelompok, atau pedagang. Tingkat bunga kredit yang dikenakan oleh lembaga kredit formal bank dan koperasi dan lembaga kredit non formal perorangan, kelompok atau pedagang sangat bervariasi nilainya. Lembaga kredit formal bank dan koperasi mengenakan tingkat bunga kredit antara 6 persen sampai dengan 30 persen per tahun, sedangkan kredit informal mengenakan tingkat bunga pinjaman diatas 30 persen per tahun.

5.3.4. Karakteristik Perijinan dan Pemasaran Produk

Dalam melakukan kegiatan produksi, usaha kecil juga dihadapkan pada persoalan aspek formal usaha yaitu berupa perijinan dari dinas kesehatan, dinas perindustri dan perdagangan. Selain itu karakteristik pemasaran usaha kecil juga cukup menarik untuk disimak. Jenis perijinan yang dimiliki usaha kecil terdiri dari: ijin Depkes, SIUP, TDI dan TDP. Di Kabupaten Semarang dari 15 contoh usaha kecil terdapat 8 usaha kecil yang memiliki ijin Depkes dan ijin dari disperindag SIUP, TDI, TDP. Di Kabupaten Magelang dari 50 contoh usaha kecil terdapat 20 usaha kecil yang memiliki ijin Depkes dan ijin dari disperindag, namun demikian ada 16 usaha kecil yang sama sekali belum memiliki perijinan usaha. Untuk Kabupaten Klaten dari 25 contoh usaha kecil, di Kecamatan Ngawen terdapat 13 usaha kecil yang memiliki ijin dari disperindag SIUP, TDI dan TDP dan 12 usaha kecil di Kecamatan Jogonalan yang sama sekali belum memiliki ijin seperti terlihat pada Tabel 6. Perijinan ini dalam jangka panjang akan memberikan keuntungan bagi usaha kecil dalam hal akses pasar, apabila