106 Sementara itu Mean Squares Error dapat didekomposisi atas 3 komponen yaitu :
1. UM atau Biased proportion, mengindikasikan systematic error merupakan deviasi antara rata-rata nilai prediksi dengan nilai aktual.
2. UR atau Regression Component, mengindikasikan deviasi slope dari nilai- nilai aktual dengan nilai prediksi.
3. UD atau Residual Component, yang menangkap unsystematic error. Jumlah koefisien dari ketiga komponen tersebut adalah sama dengan satu.
Nilai UM dan UR yang makin kecil menunjukkan bahwa model makin baik, sedangkan untuk UD bila nilainya makin besar mendekati 1 berarti model makin
baik Pindyck dan Rubenfeld, 1991. Ketiga komponen tersebut masing-masing dapat dirumuskan sebagai berikut.
UM =
∑
=
− −
T 1
t 2
t t
2
A P
AM PM
T
UR =
∑
=
− −
T 1
t 2
t t
2
A P
rSA SP
T
UD =
∑
=
−
T 1
t 2
t t
2 2
A P
SA r
- I
T
dimana : PM
= rata-rata dari nilai prediksi AM
= rata-rata dari nilai aktual SP
= standard deviasi dari nilai prediksi SA
= standar deviasi dari nilai aktual r
= koefisien korelasi antara nilai-nilai aktual dengan prediksi T
= jumlah pengamatan
107
4.5.4. Simulasi Kebijakan
Setelah dilakukan validasi model maka akan dilakukan simulasi kebijakan. Analisis simulasi kebijakan ini dilakukan untuk model ekonomi usaha
kecil, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis dampak dari perubahan variabel endogen maupun eksogen terhadap variabel endogen yang berjumlah
sebelas di dalam model ekonomi usaha kecil. Simulasi kebijakan dalam model ekonomi usaha kecil meliputi:
1. Penurunan suku bunga kredit sebesar 20 persen.
2. Kenaikan pengambilan kredit oleh usaha kecil sebesar 100 persen.
3. Perubahan sumber kredit dari non bank menjadi sumber kredit yang berasal
dari bank dummy = 1. 4.
Perubahan sumber kredit dari bank menjadi sumber kredit yang berasal dari non bank dummy = 0.
5. Kenaikan harga jual produk sebesar 10 persen.
6. Perluasan daerah pemasaran produk dari hanya di wilayah Yogyakarta dan
Jawa Tengah menjadi wilayah pemasaran mencakup wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya dummy = 1.
7. Perubahan daerah pemasaran produk dari mencakup wilayah Jawa Timur,
Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya, menjadi hanya di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dummy = 0.
8. Kombinasi simulasi 2 dan simulasi 5.
9. Kombinasi simulasi 2 dan simulasi 6.
10. Kombinasi simualsi2, simulasi 5, dan simulasi 6.
108 Beberapa pertimbangan dalam melakukan simulasi kebijakan ini adalah:
1. Penurunan suku bunga kredit sebesar 20 persen dari rata-rata suku bunga yang berlaku saat ini, diharapkan akan memberikan insentif bagi usaha kecil karena
akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit menjadi sekitar 15 persen per tahun. Kebijakan ini bisa dilakukan oleh pemerintah antara lain melalui
subsidi bunga kredit atau program penjaminan kredit. 2. Kenaikan pengambilan kredit sebesar 100 persen, diharapkan akan dapat
meningkatkan rata-rata jumlah pengambilan kredit oleh usaha kecil menjadi sekitar Rp.30 juta sampai dengan Rp.40 juta sehingga mendekati plafon kredit
kecil dari perbankan. Kebijakan ini bisa ditempuh antara lain melalui skim- skim kredit usaha kecil baru dengan plafon pinjaman yang lebih besar.
3. Kenaikan harga jual produk sebesar 10 persen, kebijakan ini dapat dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur perhubungan, sehingga produsen dapat
menjual dengan harga lebih tinggi. 4. Perluasan wilayah pemasaran produk, bagi usaha kecil akan memberikan
peluang pasar yang lebih baik karena akan mendorong omset penjualan produk. Kebijakan ini bisa dilakukan melalui kesempatan mengikuti pameran
dagang , pelatihan, maupun lokakarya workshop di tingkat regional, nasional, atau bahkan internasional sehingga produk menjadi lebih dikenal luas.
5. Perubahan sumber kredit dari non bank ke bank, diharapkan akan memberikan akses lebih baik dalam memperoleh jumlah kredit yang lebih besar bagi usaha
kecil. Kebijakan yang bisa ditempuh antara lain
mendorong dan mempermudah pendirian kantor bank sampai dengan tingkat kecamatan, sehingga usaha kecil
yang telah feasible bisa memperoleh akses perbankan.
109
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Pada bagian ini akan disajikan gambaran mengenai lokasi penelitian untuk mendapatkan data primer tentang perilaku ekonomi usaha kecil, yang meliputi
tiga Kabupaten yaitu: Semarang, Magelang dan Klaten. Serta seluruh Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang berjumlah 29 Kabupaten untuk mendapatkan data
sekunder tentang peranan lembaga keuangan mikro. Guna memperoleh gambaran umum wilayah penelitian, maka akan disajikan keadaan umum masing-masing
wilayah penelitian.
5.1. Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Penelitian
Kabupaten Semarang memiliki luas wilayah 94 686 hektar secara administratif terbagi menjadi 18 Kecamatan dan terdiri dari 208 Desa dan 27
Kelurahan. Pada tahun 2006 jumlah penduduk tercatat 894 018 jiwa dengan kepadatan penduduk 944 jiwa per km2. Letak wilayah Kabupaten Semarang,
disebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Grobogan, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Boyolali dan Magelang, dan disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kendal.
Kabupaten Magelang memiliki luas wilayah 108 573 hektar yang terbagi menjadi 21 Kecamatan terdiri dari 367 Desa dan 5 Kelurahan. Jumlah penduduk
tercatat 1 169 638 jiwa dengan kepadatan penduduk 1 077 jiwa per km2. Wilayah Kabupaten Magelang di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Semarang
dan Temanggung, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, di