124
5.4.1. Kredit Koperasi Simpan Pinjam
Kredit atau pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam KSP dalam kegiatan operasional sehari-hari dikenal sebagai volume usaha koperasi. Jumlah kredit
yang menggambarkan volume usaha koperasi simpan pinjam ini pada umumnya dari tahun ke tahun sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 terus meningkat.
Peningkatan ini cukup merata di 29 Kabupaten di Jawa Tengah, lihat Tabel 7. Tabel 7. Jumlah Kredit Koperasi Simpan Pinjam Tingkat Kabupaten
di Jawa Tengah Tahun 2001 - 2005 No
Kabupaten Tahun Rp. Juta
2001 2002 2003 2004 2005 1
Cilacap 53 022
80 085 88 773
88 773 121 276
2 Banyumas
65 339 65 739
65 739 151 388
172 659 3
Purbalingga 19 368
28 074 31 104
55 145 57 478
4 Banjarnegara
21 192 32 168
36 371 37 354
55 316 5
Kebumen 42 552
43 352 54 414
77 003 81 176
6 Purworejo
21 373 34 787
36 490 62 983
82 081 7
Wonosobo 18 032
37 335 52 657
84 947 84 947
8 Magelang
28 506 37 457
62 495 62 495
66 782 9
Boyolali 28 583
43 428 45 553
47 411 80 447
10 Klaten
28 881 39 238
43 918 59 217
69 719 11
Sukoharjo 28 319
29 479 45 458
44 179 58 998
12 Wonogiri
39 652 61 602
60 886 127 001
137 584 13
Karanganyar 23 151
39 973 40 973
55 950 65 768
14 Sragen
86 454 61 750
61 750 61 750
110 039 15
Grobogan 44 305
209 056 223 968
223 968 245 653
16 Blora
33 015 63 970
53 432 53 432
64 868 17
Rembang 47 227
96 815 96 815
96 815 104 983
18 Pati
82 815 98 416
103 404 103 404
144 682 19
Kudus 36 958
88 076 175 500
175 500 126 224
20 Jepara
31 835 42 976
42 976 62 871
122 047 21
Demak 7 486
27 308 28 236
28 232 38 694
22 Semarang
15 023 34 722
34 722 34 722
45 671 23
Temanggung 12 126
36 003 41 197
56 971 57 898
24 Kendal
38 859 41 493
41 493 41 493
42 152 25
Batang 14 139
18 941 38 781
15 710 43 221
26 Pekalongan
31 716 28 912
30 296 45 339
48 131 27
Pemalang 8 826
38 821 41 634
50 325 50 394
28 Tegal
21 282 34 877
57 225 57 225
71 687 29
Brebes 29 723
37 065 43 336
48 351 59 923
Jumlah 959 759
1 531 918 1 779 596
2 109 954 2 510 498
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, 2007 data primer diolah
125 Di Kabupaten Cilacap yang merupakan salah satu kabupaten dengan
penduduk terbanyak dan wilayah terluas di Jawa Tengah, kenaikan volume usaha KSP dari tahun 2001 sampai tahun 2005 meningkat lebih dari 200 persen, dari
angka Rp 53.02 miliar naik menjadi Rp 121.28 miliar. Pertumbuhan volume usaha ini juga hampir sama terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas yang merupakan
kabupaten tetangga. Angka kenaikan volume usaha KSP paling menonjol terjadi di Kabupaten Grobogan, meningkat lebih 500 persen selama kurun waktu 5 lima
tahun dari Rp 44.31 miliar pada tahun 2001 naik menjadi Rp 245.65 di tahun 2005. Kenaikan ini menunjukkan aktivitas operasional koperasi simpan pinjam di
wilayah tersebut sangat dinamis. Kanaikan yang tinggi ini bila disertai dengan tingkat pengembalian pinjaman yang lancar tentu akan membuat kenaikan pada
nilai Sisa Hasil Usaha SHU yang diterima oleh anggota koperasi. 5.4.2. Kredit Dari Bank Perkreditan Rakyat BPR
Kredit dari Bank Perkreditan Rakyat BPR dikategorikan sebagai kredit mikro dan kecil kepada masyarakat berdasarkan aktivitas operasionalnya yang
berada di wilayah kecamatan-kecamatan di seluruh kabupaten di Jawa tengah. Pada Tabel 8 tersaji data jumlah kredit BPR berdasarkan sektor ekonomi yaitu:
pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa-jasa tahun 2005. Jumlah tertinggi penyaluran kredit berada di sektor perdagangan, terjadi di seluruh
kabupaten di Jawa Tengah kecuali Kabupaten Grobogan yang penyaluran kredit dari BPR tertinggi berada di sektor pertanian. Angka tertinggi jika dibandingkan
dengan keadaan di 28 kabupaten yang lainnya ini, diduga terjadi karena tingginya intensitas penanaman komoditas pangan salah satunya adalah tanaman jagung
hibrida.
126 Tabel 8. Jumlah Penyaluran Kredit BPR Sektoral Tingkat Kabupaten
di Jawa Tengah Tahun 2005 No Kabupaten
Tahun 2005 Rp ribu Pertanian Industri
Perdagangan
Jasa-Jasa
1 Cilacap
769 189 1 910 475
30 152 633 210 737
2 Banyumas
1773 955 1 193 967
60 221 173 10 408 799
3 Purbalingga
6104 960 12 666
51 422 134 958 786
4 Banjarnegara
20 956 369 691 078
86 197 703 33 045 202
5 Kebumen
1 484 227 330 712
37 362 527 7 647 350
6 Purworejo
5 206 403 2 360
19 265 997 394 435
7 Wonosobo
2 889 773 63 276
35 276 218 1 504 551
8 Magelang
11 366 260 1 402 539
85 824 876 20 280 683
9 Boyolali
6 811 430 572 346
52 827 550 4 790 831
10 Klaten
5 293 872 5 779 315
52 669 685 22 628 263
11 Sukoharjo
9 774 924 6 490 613
73 331 291 13 540 731
12 Wonogiri
2 123 347 1 388 671
34 992 602 8 202 267
13 Karanganyar
17 406 310 4 963 519
101 683 276 18 747 550
14 Sragen
15 719 813 1 113 324
60 605 443 6 658 938
15 Grobogan
54 142 409 1 787 647
40 332 960 3 749 136
16 Blora
21 146 940 55 303
17 569 471 1 932 393
17 Rembang
10 241 173 97 374
34 277 060 904 350
18 Pati
36 103 333 7 445 279
83 916 975 5 430 028
19 Kudus
5 800 011 3 831 804
33 124 043 6 682 124
20 Jepara
2 611 229 5 432 974
36 037 787 3959 465
21 Demak
3 389 480 407 139
34 591 211 14 714535
22 Semarang
3 023 797 1 212 046
76 465 872 24 278 034
23 Temanggung
4 821 556 567 809
44 578 904 6 872 261
24 Kendal
25 761 360 1 012 360
73 246 475 13 159 062
25 Batang
744 914 16 697
18 359 219 2 686 933
26 Pekalongan
89 957 1 904 529
17 606 880 673 552
27 Pemalang
1 872 357 22 079
13 740 535 1 191 850
28 Tegal
3 078 241 2 562 354
31 525 469 6 774 989
29 Brebes
2 475 495 1 882 451
46 688 223 1 701 112
Jumlah 282 983 084
541 527 062 1 383 894 192 28 2983 084
Sumber : BI Semarang, 2007 data primer diolah
Sektor pertanian di Kabupaten Grobogan menunjukkan aktivitas yang tinggi dalam aksesibilitas sumber kredit formal dari perbankan terutama BPR.
Jumlah kredit ke sektor pertanian mencapai Rp 54.14 miliar sementara sektor perdagangan menyerap kredit BPR sebesar Rp 40.33 miliar. Hal ini diduga juga
karena jumlah BPR di wilayah kecamatan lebih dominan dibandingkan yang ada di ibukota kabupaten, sehingga penyaluran pada kegiatan pertanian baik on farm
maupun off farm, seperti komoditi jagung dan olahannya. Angka tinggi untuk
127 penyaluran kredit di sektor pertanian juga terlihat di Kabupaten Kendal, Pati,
Blora, dan Banjarnegara.
5.4.3. Kredit Kupedes BRI Unit
Penyaluran kredit Kupedes dari BRI unit ditujukan untuk melayani masyarakat perdesaan yang membutuhkan modal usaha baik untuk kegiatan di
pertanian, industri pengolahan, maupun perdagangan seperti terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Penyaluran Kredit Kupedes BRI Tingkat Kabupaten
di Jawa Tengah Tahun 2002 - 2005 No Kabupaten
Tahun Rp ribu 2002 2003
2004
2005
1 Cilacap
69 248 000 7 9643 000
97 806 000 105 819 000 2
Banyumas 98 183 450
11 6494 000 138 976 000 170 708 000
3 Purbalingga
47 270 000 5 4289 000
67 087 000 77 380 000
4 Banjarnegara
62 248 000 6 4867 000
72 919 000 85 923 000
5 Kebumen
59 496 000 6 4233 000
68 942 000 81 029 000
6 Purworejo
64 373 000 7 3840 000
90 155 000 108 550 000 7
Wonosobo 35 126 000
4 2522 000 47 117 000
51 655 000 8
Magelang 67 706 000
7 1642 000 94 057 000 111 707 000
9 Boyolali
96 123 000 10 2224 000
110 245 000 120 523 000 10
Klaten 99 144 000
11 2624 000 125 209 000 146 959 000
11 Sukoharjo
77 926 000 9 1145 000
105 646 000 121 939 000 12
Wonogiri 107 935 000
12 1537 000 145 674 000 161 315 000
13 Karanganyar
91 358 000 10 7090 000
122 785 000 141 186 000 14
Sragen 121 531 000
14 7615 000 172 477 000 199 229 000
15 Grobogan
96 921 597 12 2399 000
149 807 000 184 253 000 16
Blora 74 229 298
8 1899 000 96 861 000 125 761 000
17 Rembang
36 762 290 4 4101 000
55 060 000 70 875 000
18 Pati
106 523 779 12 4404 000
141 237 000 160 006 000 19
Kudus 44 693 818
5 6289000 64 505 000
79 646 000 20
Jepara 57 720 194
64 396 000 73 616 000
91 076 000 21
Demak 50 365 055
57 417 000 62 533 000
73 565 000 22
Semarang 45 599 643
53 538 000 65 945 000
79 979 000 23
Temanggung 23 927 000
30 014 000 32 849 000
35 725 000 24
Kendal 48 651 316
57 217 000 71 416 000
94 472 000 25
Batang 47 481 704
56 565 000 67 148 000
82 797 000 26
Pekalongan 42 733 699
47 680 000 56 380 000
70 654 000 27
Pemalang 49 086 407
56 149 000 65 917 000
84 122 000 28
Tegal 104 797 409
118 015 000 139 138 000 173 296 000
29 Brebes
71 147 300 84 975 000
98 072 000 118 274 000 Jumlah
1 998 307 959 2 304 823 000
2 699 579 000 3 208 423 000 Sumber : BI Semarang, 2007 data primer diolah
128 Saat ini jangkau outreach dari BRI unit adalah yang paling luas diantara
lembaga bank yang ada. Di Jawa Tengah pada tahun 2005 tercatat 688 kantor BRI unit atau rata-rata setiap kabupaten terdapat 23 kantor BRI unit. Dengan jumlah
545 kecamatan di seluruh Jawa Tengah, maka ada lebih 100 kecamatan memiliki 2 kantor BRI unit, angka akan memberikan keunggulan bagi BRI unit dalam
menyalurkan kredit ke nasabah. Total penyaluran kredit Kupedes di Jawa Tengah tahun 2005 mencapai Rp 3.21 triliun dengan jumlah nasabah 640 255 debitor,
sehingga rata-rata per nasabah meminjam sekitar Rp 5 000 000. Angka ini menunjukkan tingkat penetrasi pasar kredit yang kuat dari BRI unit di wilayah
perdesaan.
5.4.4. Kredit Usaha Kecil
Penyaluran Kredit Usaha Kecil KUK di Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan oleh perbankan menunjukkan perkembangan yang pesat sejak tahun
2002 hingga tahun 2005. Sampai dengan tahun 2005 penyaluran KUK tercatat Rp 7.11 triliun, angka ini naik dari tahun 2004 yang mencapai Rp 5.99 triliun
atau naik hampir 19 persen. Kredit Usaha Kecil KUK meliputi KUK yang disalurkan oleh bank
umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR, dengan plafon kredit sampai dengan sejumlah Rp 200 juta mempunyai perkembangan yang prospektif terutama jika
dibandingkan dengan keadaan perekonomian setelah krisis ekonomi yang pernah terjadi pada tahun 1998 yang lalu. Hal ini juga didukung dengan terus
menurunnya tingkat suku bunga kredit dari bank perkreditan rakyat, sejalan dengan membaiknya perekonomian di Jawa Tengah.