Validasi Model Prosedur Estimasi Model

111 Tabel 2. Beberapa Indikator Makro Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 Luas Jumlah PDRB Jumlah Posisi Kredit No Kabupaten Wilayah ha Penduduk jiwa Harga konstan juta Rp BPR unit Bank Umum juta Rp 1 Cilacap 213 851 1 674 210 21 729 328.83 24 1 331 499 2 Banyumas 132 759 1 531 737 3 598 399.16 30 1 703 555 3 Purbalingga 77 765 863 478 1 921 653.92 2 572 582 4 Banjarnegara 106 974 903 919 2 321 117.64 2 502 358 5 Kebumen 128 274 1 208 486 2 360 449.90 24 485 946 6 Purworejo 103 482 712 003 2 321 543.04 3 496 725 7 Wonosobo 98 468 779 919 1 570 347.69 13 392 208 8 Magelang 108 573 1 169 638 3 245 978.82 24 1 227 831 9 Boyolali 101 507 941 624 3 456 062.13 9 595 032 10 Klaten 65 556 1 139 218 4 160 938.70 19 1 112 476 11 Sukoharjo 46 666 838 149 3 941 788.46 24 1 819 205 12 Wonogiri 182 237 1 010 456 2 426 197.98 3 567 877 13 Karanganyar 77 220 834 265 4 188 330.48 16 1 799 967 14 Sragen 94 649 868 036 2 322 239.43 8 948 336 15 Grobogan 197 585 1 334 380 2 579 283.26 7 742 263 16 Blora 179 440 840 729 1 731 375.93 6 545 261 17 Rembang 101 410 588 320 1 633 176.71 3 409 844 18 Pati 149 120 1 213 664 3 786 140.34 13 1 149 769 19 Kudus 42 517 759 267 10 630 188.11 16 4 836 906 20 Jepara 100 416 1 077 586 3 411 159.47 4 853 861 21 Demak 89 743 1 071 487 2 470 777.08 10 766 993 22 Semarang 94 686 894 018 4 484 189.54 20 2 733 248 23 Temanggung 87 023 717 486 1 994 172.89 8 570 709 24 Kendal 100 227 897 560 4 279 793.99 30 597 128 25 Batang 78 895 712 542 1 972 776.84 10 506 917 26 Pekalongan 83 613 858 650 2 587 305.96 12 594 918 27 Pemalang 101 190 1 371 943 2 770 157.15 10 526 622 28 Tegal 87 970 1 471 043 2 808 153.13 16 1 333 371 29 Brebes 165 773 1 814 274 4 318 218.90 9 918 691 Dearah Tingkat II Lainnya 56 823 2 810 763 24 581 418.32 33 18 245 576 Jumlah 3 254 412 32 908 850 135 602 663.80 408 48 887 674 Sumber: BPS Semarang, 2006 diolah Keterangan: Meliputi Data 6 Kota di Jawa Tengah Data Tahun 2004 Luas wilayah kabupaten di Jawa Tengah rata-rata sekitar 100 000 hektar, Kabupaten Cilacap memiliki wilayah paling luas 213 851 hektar dan Kabupaten Sukoharjo memiliki wilayah paling sempit 46 666 hektar. Jumlah penduduk di Kabupaten Cilacap juga tercatat paling banyak yaitu 1 674 210 jiwa, sedangkan 112 Kabupaten Purworejo tercatat memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 712 003 jiwa. Untuk angka Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Cilacap dan Kudus tercatat paling, dua kabupaten ini merupakan daerah industri yang berbasis minyak dan gas, dan industri rokok. Di bidang ekonomi jumlah Bank Perkreditan Rakyat BPR masing-masing kabupaten jumlahnya sangat bervariasi terendah 2 unit BPR di Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara, dan tertinggi 30 unit BPR di Kabupaten Banyumas dan Kendal. Lokasi kantor dan unit dari BPR umumnya adalah di wilayah kecamatan, yang tingkat aktivitas perekonomian tinggi dan umumnya ditandai dengan aktivitas pasar yang cukup intensif. Posisi kredit yang disalurkan dari bank umum yang disalurkan ke masyarakat, tercatat Kabupaten Wonosobo paling rendah dengan posisi kredit Rp 392.21 miliar dan tertinggi di Kabupaten Semarang sebesar Rp 2 733.25 miliar. Dari tabel diatas variasi jumlah unit BPR dan posisi kredit dari bank umum diantara kabupaten-kabupaten cukup tinggi, hal ini menggambarkan pula adanya tingkat kesenjangan indikator ekonomi antar kabupaten di Jawa Tengah cukup tinggi pula, karena tidak semua kabupaten memiliki kecamatan dengan aktivitas perekonomian yang berkembang maju.

5.3. Keragaan UsahaKecil

Keadaan keragaan contoh sampel usaha kecil dari tiga kabupaten yaitu: Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Klaten ini diharapkan dapat mewakili perilaku ekonomi usaha kecil dari usaha kecil yang ada di Jawa Tengah, terutama yang menyangkut karateristik sosial-ekonomi, jenis usaha kecil, karakteristik kredit kecil, serta pemasaran produk. 113

5.3.1. Karateristik Sosial Ekonomi

Kegiatan usaha kecil yang dilakukan oleh contoh sampling di tiga wilayah kabupaten mempunyai keragaan yang cukup tinggi, baik dari umur kepala keluarga, jenis kelamin, maupun tingkat pendidikan, seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Rumah Tangga Usaha Kecil Kabupaten Jumlah Diskripsi Semarang Magelang Klaten 1. Jumlah Contoh KK 15 50 25 90 2. Umur: 15 - 30 tahun 1 4 2 7 31 - 45 tahun 10 21 9 40 46 - 60 tahun 4 25 14 43 3. Jenis kelamin: Laki-laki 9 33 24 66 Perempuan 6 17 1 24 4. Pendidikan: SD 4 16 6 26 SMP 5 17 5 27 SMA 5 13 13 31 D3 Perguruan Tinggi 1 4 1 6 Sumber : Data Primer diolah Dari Tabel 3. diatas dapat dilihat umur kepala keluarga sebagai pelaku utama, sekaligus pemilik usaha kecil di tiga kabupaten sebagian besar berumur antara 31 – 45 tahun dan 46 – 60 tahun, dimana jumlahnya mencapai 83 contoh dari total 90 contoh sekitar 92 persen. Untuk Kabupaten Klaten bahkan 14 contoh dari 25 contoh sekitar 56 persen berumur antara 46–60 tahun. Sementara pelaku usaha kecil yang berumur antara 15–30 tahun di tiga kabupaten ini hanya tercatat 7 contoh sekitar 8 persen, hal ini tentu cukup merisaukan apabila dilihat dari aspek upaya pengembangan dam keberlanjutan usaha kecil yang sedang digelutinya. Dilihat dari sisi gender pelaku usaha kecil di tiga kebupaten ini juga sebagian besar adalah laki-laki, dimana jumlahnya mencapai 66 contoh sekitar 73 114 persen, dan hanya 24 contoh sekitar 27 persen adalah perempuan. Sedangkan dari sisi tingkat pendidikan cukup merata, dimana pelaku usaha kecil berpendidikan antara SD, SMP, dan SMA. Hanya ada 6 contoh sekitar 7 persen yang berpendidikan D3 Perguruan Tinggi. Bila dilihat dari sisi wilayah, Kabupaten Klaten memiliki sumber daya manusia yang paling baik karena jumlah contoh sampel yang berpendidikan SMA keatas mencapai 14 contoh dari 25 contoh 56 persen, padahal sebagian besar berumur antara 46–60 tahun.

5.3.2. Jenis Usaha Kecil

Walaupun usaha kecil yang menjadi kajian adalah kelompok usaha makanan, namun ternyata jenis-jenis usaha dilakukan 50 contoh sampel usaha kecil cukup beragam terutama usaha kecil di wilayah Kabupaten Magelang yang merupakan jumlah terbesar contoh yang diambil. Hal ini dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis Usaha Kecil yang Dilakukan Kabupaten Jumlah Diskripsi Semarang Magelang Klaten 1. Jumlah Contoh KK 15 50 25 90 2. Jenis-jenis Usaha: Krupuk kedelai 15 15 Kripik tempe 14 14 Ceripingpisang,ketela,getuk 13 13 Rengginang ketan 3 3 Slondok ketela 7 7 Krupuk rambak 13 10 23 Soun mie 15 15 3. Jenis Produk: Produk jadi siap konsumsi 50 10 60 P roduk setengah jadi siap olah 15 15 30 Sumber : Data Primer diolah Dari Tabel 4 diatas terlihat bahwa keragaan jenis usaha yang dilakukan oleh contoh cukup bervariasi. Di kabupaten Semarang 15 contoh merupakan usaha kecil makanan krupuk kedelai, diproduksi di Kecamatan Tuntang yang