Sejarah dan Perkembangan Audit pemasaran pada PT Gilland Ganesha Divisi Agrobisnis

penanganan pasca panen, quality control dan distribusi. Sayuran-sayuran ini kemudian dipasarkan dengan merek Tangkolo Farm. Manajemen PT GiGa dan Tangkolo Farm bekerja sama untuk memperluas pasar. Manajemen gabungan ini berhasil memperoleh banyak pelanggan ritel diantaranya Hero, Giant, Foodmart, Hypermart yang berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun kerjasama antara PT GiGa dan Tangkolo Farm hanya berlangsung selama sepuluh bulan Periode Februari – Desember 2008. Adanya konflik internal antara manajeman PT GiGa dan Tangkolo Farm menyebabkan kerjasama tidak dapat dilanjutkan. Pasca kerjasama dengan Tangkolo Farm, PT GiGa memutuskan untuk memupuk kemandirian perusahaan. Terhitung sejak bulan Januari 2009 PT GiGa bertindak sebagai supplier sayuran organik kepada pelanggan reseller pelanggan yang memasarkan kembali. Berkat kerjasama seluruh manajemen, PT GiGa secara perlahan namun pasti kembali menunjukkan eksistensi sebagai pelaku dalam industri sayuran organik. PT GiGa menangani sendiri mulai dari pengadaan hingga distribusi sayuran organik. PT GiGa tidak memiliki lahan sehingga untuk memenuhi kebutuhan sayuran organik, PT GiGa menjalin kerjasama dengan empat pedagang besar sayuran organik selanjutnya disebut sebagai mitra tani di wilayah Darmaga, Cipanas dan Cisarua. Mitra tani mendapat sayuran organik dari para petani organik di wilayah Darmaga, Cisarua dan Cipanas. Divisi Quality Control PT GiGa secara berkala melakukan pengecekan kualitas sayuran-sayuran untuk menjaga kualitas sayuran yang dijual. Selanjutnya sayuran mendapatkan penanganan pasca panen yang meliputi penyortiran, pembersihan, grading dan pengemasan. Sayuran dipasarkan dengan merek GiGa Organic. Beberapa jenis sayuran GiGa Organic ini telah mendapat sertifikat Asli Tanaman Organik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. Sertifikasi dilakukan pada pakcoy, wortel, dan cabe hijau. Alasan pemilihan tiga jenis sayuran tersebut karena dianggap mampu mewakili sayuran jenis lainnya. Pakcoy memiliki tingkat klorofil paling tinggi, wortel umbi-umbian dengan tingkat kandungan air yang tinggi, dan cabe hijau dalam budidaya konvensional sarat akan penggunaan pestisida. Sertifikasi yang telah dilakukan memudahkan PT GiGa untuk menawarkan sayuran organik kepada reseller. Berkat kerjasama dari seluruh manajemen khususnya divisi pemasaran, sampai dengan Mei 2009 PT GiGa memiliki 19 pelanggan reseller yang terdiri dari 14 ritel dan lima agen. Pelanggan berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, diantaranya Superindo Cibinong, Superindo Cirendeu, Superindo Cinere, Superindo Cilandak, Superindo Cibubur, Superindo Kalimalang, Superindo Mal Metropolitan Bekasi, Superindo Pondok Bambu, Superindo Mampang, Superindo Fatmawati, Superindo Gunung Putri, Superindo Pasar Rebo, Kem Chick Pacific Place dan Harvey Nichols Grand Indonesia.

5.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT GiGa memiliki visi sebagai berikut, “Menyediakan sayuran organik yang dapat dirasakan oleh semua kalangan, sehingga masyarakat dapat menerapkan pola hidup yang sehat”. Sedangkan misi untuk mewujudkan visi tersebut yaitu “Menyediakan sayuran organik dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau oleh masyarakat”.

5.4. Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja

Struktur organisasi PT GiGa berbentuk datar dengan tiga level manajemen. Manajer operasional merupakan top manajemen yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas PT GiGa. Dalam menjalankan tugasnya, manajer operasional didukung oleh middle manajemen yang terdiri atas empat divisi. Keempat divisi yakni divisi pemasaran, keuangan, operasional, dan pengadaan barang dan quality control memiliki posisi sejajar. Pada divisi pemasaran dan keuangan tidak terdapat koordinator, sedangkan pada divisi operasional dan pengadaan dan quality control terdapat koordinator. Masing-masing koordinator bertugas mengawasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya. Manajer Operasional, divisi pemasaran, keuangan, operasional, dan pengadaan barang dan quality control seluruhnya berjumlah tujuh orang dan berstatus sebagai karyawan tetap. PT GiGa juga didukung oleh 12 orang karyawan harian yang terdiri atas lima tenaga pengemasan dan tujuh orang tenaga transportasi empat orang supir dan tiga orang kenek. Tenaga pengemasan berada dibawah Divisi pengadaan Barang dan Quality Control, sedangkan tenaga transportasi dibawah Divisi Operasional. Karyawan PT GiGa terdiri dari beragam strata pendidikan seperti Strata Satu S1, Diploma, SMA, dan SMP. Khusus karyawan tetap seluruhnya telah menempuh pendidikan S1 atau D3. Gambar 2. Struktur Organisasi PT GiGa Sumber: Divisi Pemasarn PT GiGa Setiap karyawan telah memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang ada. Namun adakalanya terjadi pendelegasian tugas yang disebabkan kondisi-kondisi tertentu. Pendelegasian tugas seperti ini dapat dilakukan sepanjang tidak berdampak negatif dan demi kepentingan perusahaan. Karyawan PT GiGa melakukan kerjasama antar fungsi sehingga menghasilkan proses yang lebih lancar. Tugas dan wewenang dari masing-masing divisi adalah sebagai berikut: a Manajer Operasional Manajer operasional dijabat oleh Wiwi, SH merupakan pimpinan tertinggi PT GiGa. Manajer Operasional memiliki kewenangan untuk mengatur, mengawasi, mengendalikan, dan mengkoordinir kegiatan perusahaan agar berjalan lancar. Manajer operasional memimpin segenap karyawan PT GiGa untuk menyusun strategi dan kebijakan perusahaan. Untuk mengetahui perkembangan dan evaluasi kinerja, manajer operasional memimpin rapat kerja secara berkala. Manajer operasional juga mengadakan perjanjian- perjanjian dengan pihak ekstern yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Kewenangan manajer operasional dalam mengatur perusahaan Manajer Operasional Wiwi, SH Divisi Pemasaran Yandi J, SP Yayuk, SE Divisi Keuangan Arya, S, SP Divisi pengadaan Barang dan QC Rachmat Divisi operasional Harto Kriptina Sari, SE Tenaga Pengemasan Tenaga Distribusi