Sistem Pemesanan dan Pembayaran Mekanisme Distribusi

mobil box, beserta tujuh orang tenaga pengiriman empat orang supir dan tiga orang kenek. Proses pengiriman barang kepada pelanggan ritel berlangsung lebih rumit daripada pelanggan agen. Sopir dan kenek yang mengirimkan sayuran membawa serta faktur penjualan dari perusahaan. Setibanya di tempat ritel, kenek memberikan faktur kepada petugas penerimaan barang. Selanjutnya petugas melakukan sortasi terhadap sayuran tersebut. Sortasi yang dilakukan ritel lebih ketat daripada sortasi oleh agen. Apabila terdapat sayuran yang tidak memenuhi kriteria pihak pelanggan maka sayuran akan dikembalikan kepada perusahaan. Setelah disortasi sayuran ditimbang dan dilakukan pencocokkan antara faktur penjualan dengan PO yang dimiliki pelanggan. Apabila terdapat ketidaksesuain antara faktur dan PO, maka petugas akan melakukan perbaikan dan pencatatan kembali dalam jumlah yang tepat. Pelanggan memegang faktur yang berwarna putih dan menyerahkan faktur berwarna kuning kepada kenek. Dua sampai tujuh hari kemudian faktur berwarna kuning ditukarkan dengan faktur berwarna putih yang telah mendapat legalisasi dari pihak ritel. Kemudian faktur berwarna putih tersebut ditukarkan kepada pihak head office masing-masing ritel guna pencairan dana pembayaran. Proses pengiriman barang pada pelanggan agen terdapat sedikit perbedaan dengan pelanggan ritel. Sopir dan kenek yang mengirimkan sayuran menyerahkan faktur penjualan dari perusahaan. Selanjutnya penerima barang melakukan sortasi terhadap sayuran tersebut. Sortasi berupa pengecekan tampilan dan pengemasan sayuran. Apabila terdapat sayuran yang tidak memenuhi kriteria pihak pelanggan maka sayuran akan dikembalikan kepada perusahaan. Selanjutnya pelanggan langsung melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah sayuran yang diterima. VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Company Alignment Profile CAP Company Alignment Profile CAP atau profil internal perusahaan terbentuk dari tiga elemen utama perusahaan yaitu nilai, strategi, dan taktik pemasaran. Hasil Audit CAP PT GiGa menghasilkan nilai CAI 3,3 skala 1-5 dengan standar deviasi 0,3. Nilai standar deviasi ≤ 0,5 memberi indikasi bahwa responden telah memiliki pemahaman dan persepsi yang sama sehingga hasil yang diperoleh dapat dipercaya. Tabel 14 . Hasil Audit Company Alignment Profile CAP Komponen R1 R2 R3 R4 R5 R6 Rata- rata SDev Strategi Segmentasi 4,0 4,0 4,0 4,0 3,0 4,0 3,8 0,4 Target 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 Posisi 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 2,2 0,4 Nilai rata-rata 3,0 0,3 Taktik Diferensiasi 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 Bauran Pemasaran 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 Penjualan 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 0,0 Nilai rata-rata 3,7 0,0 Nilai Merek 4,0 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 3,5 0,5 Pelayanan 4,0 3,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3,8 0,4 Proses 3,0 2,0 3,0 2,0 2,0 3,0 2,5 0,5 Nilai rata-rata 3,3 0,5 Nilai total rata-rata 3,3 0,3 R1-R6: Responden yang mengisi kuesioner CAP

6.1.1. Strategi

Audit pemasaran terhadap komponen strategi dilakukan pada tiga komponen yaitu segmentasi, target, dan posisi. Hasil audit strategi PT GiGa diperoleh nilai rata-rata 3,0 skala 1-5 dengan standar deviasi 0,3. 6.1.1.1. Segmentasi Konsumen sayuran organik adalah mereka yang telah memiliki tingkat pendidikan tinggi dan telah memiliki pengetahuan mengenai manfaat mengkonsumsi sayuran organik. Konsumen menganggap kesehatan sebagai asset sehingga sangat memperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsi dan bersedia membayar lebih mahal demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Konsumen sayuran organik umumnya berasal dari kelas sosial menengah keatas dan memiliki daya beli yang cukup tinggi. Konsumen sayuran organik biasanya melakukan pembelian sayuran organik di ritel maupun agen sayuran organik. Bahkan hampir 50 persen konsumen sayuran organik melakukan pembelian sayuran organik di ritel modern. Dengan memperhatikan peluang tersebut, PT GiGa sebagai supplier sayuran organik berkonsentrasi untuk memenuhi permintaan konsumen ritel dan agen. Ini telah sesuai dengan perolehan nilai rata-rata segmentasi 3,8 skala 1-5 yang menunjukkan PT GiGa mengelompokkan pasar berdasarkan bagaimana mereka membeli. Konsumen sayuran organik umumnya merupakan konsumen kelas menengah ke atas, memiliki daya beli cukup besar sehingga sangat mengutamakan kualitas dibandingkan harga. Konsumen sangat potensial karena membeli sayuran organik dalam kejadian biasa atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada sayuran organik kualitas antar merek bersifat relatif, artinya tidak ada satu merek yang unggul di seluruh jenis sayuran. Hal ini menyebabkan konsumen yang mengutamakan kualitas menjadi tidak terlalu loyal terhadap suatu merek, termasuk pada merek GiGa Organic. Meskipun kesetiaan konsumen pada merek GiGa Organic belum terlalu besar, dalam waktu singkat PT GiGa telah berhasil memiliki 19 pelanggan reseller yang terdiri dari 14 ritel dan lima agen.

6.1.1.2. Target

Target perusahaan yang menghasilkan produk standar seperti produk pertanian biasanya menggunakan strategi pemasaran masal atau produk untuk semua orang. Tetapi nilai rata-rata targeting PT GiGa adalah 3,0 skala 1-5, yaitu produk untuk orang yang terpilih. Orang yang terpilih adalah orang yang dianggap paling efektif sebagai target market. Pertumbuhan konsumen sayuran organik di kota besar seperti Jakarta lebih cepat bahkan paling tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumen di kota- kota lain di Indonesia. Oleh karena itu, pasar ritel dan agen yang terdapat di wilayah Jakarta dan sekitarnya dianggap paling efektif sebagai target pasar PT GiGa. PT GiGa memiliki 19 pelanggan reseller yang terdiri dari 14 ritel dan lima agen. Pelanggan reseller yaitu Superindo Cibinong, Superindo Cirendeu,