Penanganan Pasca Panen Distribusi Sayuran Organik

2.3.2. Penanganan Pasca Panen

Komoditas sayuran memiliki sifat dan karakteristik unik yaitu mudah mengalami kerusakan perishable, meruah voluminious atau bulky sehingga susah dan mahal diangkutnya, maka perlu mendapat penanganan khusus dalam proses distribusi. Oleh karena itu diperlukan proses penanganan pasca panen untuk mencegah sayuran mengalami kerusakan dan tetap menjaga mutunya. Sayuran yang telah mengalami penanganan dapat memenuhi standar perdagangan yang ditetapkan dan menarik para konsumen untuk membeli. Penanganan pasca panen terbagi menjadi: 1 Penyortiran. Pekerjaan penyortiran adalah pemisahan sayuran ke dalam golongan yang keadaannya besar, sedang, dan kecil saja, juga mencakup pemisahan sayuran yang rusak atau tidak rusak. 2 Pencucian atau pembersihan. Sayuran-sayuran yang telah disortir selanjutnya dicuci atau dibersihkan agar tidak ada kotoran-kotoran, cendawan-cendawan ataupun telur hama dan penyakit tanaman yang menempel. Setelah bersih dan ditiriskan agar terbebas dari sisa-sisa air yang mungkin masih menempel, ditempatkan pada tempat-tempat tertentu menurut golongannya. 3 Grading. Suatu operasi memisah-misahkan sayuran berdasarkan kelas mutunya, ukurannya baik volume maupun ukuran panjang, tingkat kematangan, warna, dan sebagainya. 4 Pengemasan. Pengemasan sayuran pertama-tama dilakukan dengan membungkus sayuran satu persatu atau per ikat sesuai kebutuhan. Kemudian dilanjutkan dengan kemasan dengan plastik. 5 Pendinginan. Perlakuan pendinginan dapat diartikan sebagai usaha pengurangan dan mempertahankan temperatur sehingga lebih rendah dibanding dengan temperatur dan kelembaban sekelilingnya.

2.3.3. Distribusi Sayuran Organik

Kegiatan supplier selanjutnya adalah melakukan pendistribusian sayuran organik kepada konsumen. Sayuran dikirimkan dengan menggunakan armada transportasi yang memadai sehingga setibanya dihadapan konsumen masih dalam kondisi baik. Oleh karena itu supplier diperkenankan menaikkan harga jual atau mengambil keuntungan sebagai balas jasa karena nilai produk akan meningkat setelah mengalami perpindahan kepemilikan dari produsen ke konsumen .

2.4. Hasil Penelitian Terdahulu