persaingan, dan perubahan. Dengan demikian, diharapkan pihak yang terlibat memiliki tingkat pengetahuan yang cukup untuk memberikan pendapat atau
penilaian terhadap komponen yang terdapat dalam audit pemasaran. Responden kuesioner Competitive Setting Profile CSP adalah sebagai berikut:
R1: Ritel Superindo, Bapak Dede R2: Ritel Kem Chick, Bapak M.Yani
R3: Ritel Harvey Nichols, Bapak Sadi R4: Agen Organic Vegetables, Mellyana Manuhutu
R5: Agen Rumah Harmoni, Bapak Gungun R6: Agen Warung Organik, Bapak Eko
R7: Agen, Bapak Rivelino R8: Agen, Ibu Melina
4.3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta-fakta dengan interpretasi
yang tepat Whitney diacu dalam Nazir, 2005. Metode deskriptif yang diterapkan selama pelaksanaan penelitian adalah metode kasus dimana prosedur dan teknik
penelitian tentang subjek yang diteliti berupa individu, lembaga, kelompok atau masyarakat. Tujuannya untuk memperoleh gambaran secara rinci tentang latar
belakang, sifat-sifat, karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
Analisis deskriptif melalui metode kasus dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah dan perkembangan
perusahaan; visi, misi, dan tujuan perusahaan; struktur perusahaan; karakteristik produk yang dihasilkan; fasilitas usaha; sumber daya perusahaan, produksi dan
operasi serta pemasaran. Analisis ini bertujuan untuk menunjukkan kondisi riil perusahaan. Adapun hasil informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel
dan gambar.
4.4. Data dan Instrumentasi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pihak internal dan eksternal PT GiGa. Data
primer diperoleh dengan cara observasi langsung, wawancara, dan pengisian kuesioner terhadap pihak manajemen PT GiGa. Kuesioner terdiri dari tiga yaitu
Company Alignment Profil CAP, Competitive Setting Profile CSP dan
Marketing Effectiveness Review MER.
Data sekunder diperoleh dari studi literatur berupa buku, laporan, dokumen, skripsi, situs internet, dan majalah. Laporan dan dokumen diperoleh
dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Ketersediaan data mengenai sayuran organik
masih sangat terbatas, bahkan tidak ada data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai pasar produk organik dalam negeri. Sehingga data
pertumbuhan pasar, produsen, dan konsumen sebagian besar dilansir dari situs internet.
Data mengenai perusahaan, diperoleh dari manajemen PT GiGa. Namun, berdasarkan ketersediaan data, maka data yang dapat ditampilkan terkait dengan
penjualan PT GiGa dan Tangkolo Farm adalah data penjualan kepada ritel Matahari dan Hero yang merupakan nilai penjualan terbesar sayuran Tangkolo
Farm. Sedangkan data penjualan PT GiGa selaku supplier yang mandiri adalah terhadap ritel Superindo yang merupakan nilai penjualan terbesar GiGa Organic.
4.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Februari hingga Juni 2009. Data digunakan baik untuk pembuatan proposal maupun
pembuatan skripsi. Metode yang digunakan selama pengumpulan data, antara lain observasi langsung, wawancara, kuesioner, maupun browsing internet.
4.6. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan adalah konsep audit pemasaran Competitive Audit berdasarkan kerangka kerja The Strategic Marketing Plus
2000 dan konsep strategi kontrol Strategic Control. Analisis data dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel dan uraian.
4.6.1. Strategic Marketing Plus 2000