Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja
transportasi dibawah Divisi Operasional. Karyawan PT GiGa terdiri dari beragam
strata pendidikan seperti Strata Satu S1, Diploma, SMA, dan SMP. Khusus karyawan tetap seluruhnya telah menempuh pendidikan S1 atau D3.
Gambar 2.
Struktur Organisasi PT GiGa
Sumber: Divisi Pemasarn PT GiGa
Setiap karyawan telah memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang ada. Namun adakalanya terjadi
pendelegasian tugas yang disebabkan kondisi-kondisi tertentu. Pendelegasian tugas seperti ini dapat dilakukan sepanjang tidak berdampak negatif dan demi
kepentingan perusahaan. Karyawan PT GiGa melakukan kerjasama antar fungsi sehingga menghasilkan proses yang lebih lancar. Tugas dan wewenang dari
masing-masing divisi adalah sebagai berikut:
a Manajer Operasional
Manajer operasional dijabat oleh Wiwi, SH merupakan pimpinan tertinggi PT GiGa. Manajer Operasional memiliki kewenangan untuk mengatur,
mengawasi, mengendalikan, dan mengkoordinir kegiatan perusahaan agar berjalan lancar. Manajer operasional memimpin segenap karyawan PT GiGa
untuk menyusun strategi dan kebijakan perusahaan. Untuk mengetahui perkembangan dan evaluasi kinerja, manajer operasional memimpin rapat
kerja secara berkala. Manajer operasional juga mengadakan perjanjian- perjanjian dengan pihak ekstern yang berkaitan dengan kepentingan
perusahaan. Kewenangan manajer operasional dalam mengatur perusahaan
Manajer Operasional Wiwi, SH
Divisi Pemasaran Yandi J, SP
Yayuk, SE Divisi
Keuangan Arya, S, SP
Divisi pengadaan Barang dan QC
Rachmat Divisi operasional
Harto Kriptina Sari, SE
Tenaga Pengemasan Tenaga Distribusi
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
b Divisi Pemasaran
Divisi pemasaran terdiri dari dua orang yaitu Yayuk, SE dan Yandi J, SP. Divisi pemasaran PT GiGa bertugas merencanakan dan melaksanakan
kegiatan divisi pemasaran yang meliputi target pemasaran, strategi dan kebijakan pemasaran. Penentuan harga penjualan dan diskon penjualan juga
menjadi tugas dari Divisi Pemasaran. Divisi pemasaran merangkap sebagai tenaga penjualan yang mengadakan penjajakan dan negosiasi kerjasama
dengan pihak eksternal seperti pelanggan, serta bertugas melakukan monitoring pelanggan. Divisi pemasaran mengetahui rata-rata penjualan per
hari, sehingga juga bertugas menentukan pola tanam bagi mitra tani.
c Divisi Keuangan dan Administrasi
Divisi Keuangan dan Adinistrasi dijabat oleh Arya S, SP. Divisi Keuangan dan
Administrasi memiliki
tugas merencanakan
dan mengawasi
penyelenggaraan sistem keuangan, menyusun anggaran keuangan perusahaan, melakukan pencatatan aktivitas keluar masuk uang dan menyusun laporan
keuangan. Divisi keuangan dan administrasi juga bertanggung jawab terhadap administrasi perusahaan
d Divisi Pengadaan Barang dan Quality Control
Berbeda dengan divisi lainnya yang tidak terdapat koordinator, Divisi Pengadaan Barang dan Quality Control memiliki koordinator yaitu Bapak
Rachmat. Bapak Rachmat membawahi lima orang tenaga pengemasan. Divisi ini bertanggung jawab mengendalikan pasokan sayuran dari mitra tani dan
melakukan penanganan pasca panen meliputi standardisasi, sortasi dan pengemasan. Agar pengadaan barang terinvetaris dengan baik, divisi
pengadaan barang dan quality control juga bertugas untuk melakukan pencatatan order dan jumlah pasokan.
e Divisi Operasional
Divisi Operasional terdiri atas dua orang karyawan tetap yaitu Bapak Harto dan Kriptina Sari. Divisi ini tidak memiliki koordinator namun membawahi
tujuh orang tenaga transportasi. Divisi operasional mengatur distribusi
pengambilan sayuran dari mitra tani, distribusi pengiriman sayuran kepada pelanggan dan mengkoordinasikan supir dan kenek sesuai jadwal
pengambilan dan pengiriman sayuran Selain tugas dan wewenang yang berbeda, karyawan tetap dan harian
terdapat perbedaan yaitu pada jumlah hari kerja dan sistem pembayaran dan tunjangan. Karyawan tetap memiliki waktu kerja enam hari dalam seminggu dan
mendapatkan satu hari libur. Hari libur diberikan bergantian agar perusahaan tidak dalam keadaan kosong. Karyawan harian bagian pengemasan bekerja tujuh hari
dalam seminggu, sesuai dengan order yang datang dari pelanggan. Khusus supir dan kenek sebelumnya telah disusun jadwal kerja dalam seminggu, tetapi bila ada
aktivitas yang membutuhkan tenaga supir ataupun kenek, maka jadwal tersebut menjadi tidak baku.